Awal Impresif, Pesilat Indonesia Berpeluang Dapat Emas
A
A
A
JAKARTA - Start mulus dicatatkan atlet Indonesia pada babak pertama cabang olahraga pencak silat nomor tarung Asian Games di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Empat pesilat tuan rumah, yakni Iqbal Pratama, Komang Harik, Abdul Malik, dan Amri Rusdana melaju ke babak 16 besar. Iqbal yang turun pertama di kelas D 60-65kg mampu menaklukkan wakil Thailand Porntep Poolkaew dengan skor telak 5-0. Kemenangan impresif ini kemudian disusul Komang Harik yang juga mengemas kemenangan meyakinkan atas pesilat Timor Leste David No Ano Ximenes dengan skor yang sama.
Di kelas B 50-55 kg, Abdul Malik mampu mengakhiri perlawanan sengit pesilat Vietnam Dinh Nguyen dengan skor 3-1. Sementara Amri Rusdana mencatatkan kemenangan telak 5-0 atas pesilat Uzbekistan Nurulla Saidov pada nomor pria kelas F: 70 kg to 75 kg. Hasil ini meningkatkan peluang untuk meraih medali emas kategori putra kelas B, D, E, dan FE.
Sebelumnya kontingen Indonesia mematok minimal perolehan dua keping emas dari cabor pencak silat yang baru pertama kali dipertandingkan pada Asian Games. Kendati mencatatkan hasil impresif pada hari pertama, pelatih pencak silat Roy Maengkom menyatakan, penampilan anak asuhnya masih bisa ditingkatkan. Menurut dia, mental bertanding pemainnya menjadi salah satu fokus pada babak 16.
“Kemenangan ini sangat baik dan secara mental kami harus lebih tingkatkan. Mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut dan mampu memenuhi target medali emas,” katanya. Sementara itu, Komang Harik yang turun di kategori pria kelas E 65 kg-70 kg mengaku senang atas pertandingan melawan Timor Leste.
Meski memperoleh kemenangan yang begitu mudah, Komang tidak mau meremehkan lawan-lawannya di Asian Games. Menurut dia, pesilat yang tampil merupakan atlet terbaik dari setiap negara. “Pertandingan begitu cepat dan di setiap waktu yang terus berputar, saya terus melakukan serangan-serangan hingga memperoleh kemenangan,” kata Komang.
Dalam laga kemarin, Komang begitu mudah menjatuhkan lawannya dari Timor Leste. Komang tidak memberikan kesempatan ke - pada David untuk mendapat - kan poin dari wasit juri.
Selama pertandingan tidak ada poin satu pun yang diperoleh oleh David. Ini menunjukkan bahwa David tidak pernah berhasil melesakkan tendangan, pukulan, atau bantingan kepada Komang yang dapat menghasilkan poin bagi dirinya. Hal senada dikemukakan Iqbal Pratama. Mendapat lawan yang cukup tangguh, dia mengaku bersyukur bisa memenangkan pertandingan. “Porntep sangat tangguh. Kami sudah tiga kali bertemu di ajang internasional,” katanya.
Empat pesilat tuan rumah, yakni Iqbal Pratama, Komang Harik, Abdul Malik, dan Amri Rusdana melaju ke babak 16 besar. Iqbal yang turun pertama di kelas D 60-65kg mampu menaklukkan wakil Thailand Porntep Poolkaew dengan skor telak 5-0. Kemenangan impresif ini kemudian disusul Komang Harik yang juga mengemas kemenangan meyakinkan atas pesilat Timor Leste David No Ano Ximenes dengan skor yang sama.
Di kelas B 50-55 kg, Abdul Malik mampu mengakhiri perlawanan sengit pesilat Vietnam Dinh Nguyen dengan skor 3-1. Sementara Amri Rusdana mencatatkan kemenangan telak 5-0 atas pesilat Uzbekistan Nurulla Saidov pada nomor pria kelas F: 70 kg to 75 kg. Hasil ini meningkatkan peluang untuk meraih medali emas kategori putra kelas B, D, E, dan FE.
Sebelumnya kontingen Indonesia mematok minimal perolehan dua keping emas dari cabor pencak silat yang baru pertama kali dipertandingkan pada Asian Games. Kendati mencatatkan hasil impresif pada hari pertama, pelatih pencak silat Roy Maengkom menyatakan, penampilan anak asuhnya masih bisa ditingkatkan. Menurut dia, mental bertanding pemainnya menjadi salah satu fokus pada babak 16.
“Kemenangan ini sangat baik dan secara mental kami harus lebih tingkatkan. Mudah-mudahan ini bisa terus berlanjut dan mampu memenuhi target medali emas,” katanya. Sementara itu, Komang Harik yang turun di kategori pria kelas E 65 kg-70 kg mengaku senang atas pertandingan melawan Timor Leste.
Meski memperoleh kemenangan yang begitu mudah, Komang tidak mau meremehkan lawan-lawannya di Asian Games. Menurut dia, pesilat yang tampil merupakan atlet terbaik dari setiap negara. “Pertandingan begitu cepat dan di setiap waktu yang terus berputar, saya terus melakukan serangan-serangan hingga memperoleh kemenangan,” kata Komang.
Dalam laga kemarin, Komang begitu mudah menjatuhkan lawannya dari Timor Leste. Komang tidak memberikan kesempatan ke - pada David untuk mendapat - kan poin dari wasit juri.
Selama pertandingan tidak ada poin satu pun yang diperoleh oleh David. Ini menunjukkan bahwa David tidak pernah berhasil melesakkan tendangan, pukulan, atau bantingan kepada Komang yang dapat menghasilkan poin bagi dirinya. Hal senada dikemukakan Iqbal Pratama. Mendapat lawan yang cukup tangguh, dia mengaku bersyukur bisa memenangkan pertandingan. “Porntep sangat tangguh. Kami sudah tiga kali bertemu di ajang internasional,” katanya.
(don)