Tim Bulutangkis Indonesia Berpeluang Lampaui Prestasi di Incheon

Minggu, 26 Agustus 2018 - 09:48 WIB
Tim Bulutangkis Indonesia...
Tim Bulutangkis Indonesia Berpeluang Lampaui Prestasi di Incheon
A A A
JAKARTA - Tim bulutangkis Indonesia berpeluang melampaui perolehan medali di Asian Games Incheon empat tahun lalu. Enam wakil Merah Putih yang lolos ke babak perempat final dan semifinal menjaga asa keping emas dari nomor perorangan.

Dua medali emas menjadi beban cabang olahraga bulutangkis di Asian Games 2018. Sumbangan medali diharapkan dari nomor perorangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Gideon Fernaldi dan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Target ini serupa dengan perolehan medali emas Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Kala itu keping emas disumbangkan ganda putra Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.

Namun, menilik kiprah pebulu tangkis Merah Putih pada hari kedua kemarin, Indonesia berpeluang menambang medali emas dari cabang olahraga populer ini. Ganda campuran dan ganda putri bahkan sudah memastikan satu medali setelah melaju ke semifinal yang digelar siang ini.

Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses melaju ke semifinal setelah menghentikan Lee Chun hei Reginald/ ChauHoiWah(Hong Kong), 21-15, 17- 21, 21-16 di Istora Gelora Bung Karno. Meski sudah pasti meraih medali perunggu, unggulan ketiga ini masih memiliki kesempatan mendapatkan yang lebih.

Pasangan yang baru saja mempertahankan gelar di Indonesia Open itu wajib mengalahkan unggulan pertama yang juga juara dunia 2018, Zheng Siwei/Huang Yaqiong dari China, untuk mendapatkan tiket ke final.

“Kami tahu, mereka pasangan yang tangguh. Mereka ranking satu dunia, lebih percaya diri karena baru menjadi juara dunia. Di pertemuan terakhir kami menang, mudah-mudahan besok (hari ini) kami bisa menerapkan pola yang sama dan dukungan suporter yang luar biasa.

Saya ingat waktu di Indonesia Open, Zheng berpasangan dengan Chen (Qingchen). Katanya, lapangannya bergetar, mudah-mudahan besok lebih bergetar lagi supaya dia juga bergetar,” ucap Liliyana kemarin.

Begitu juga dengan andalan Indonesia di nomor ganda putri, Greysia Polii/ Apriyani Rahayu yang melangkah ke semifinal seusai mengalahkan Tang Jinhua/Zheng Yu (China)18-21, 24-22, 21-16, dalam waktu 89 menit.

Keduanya juga berkesempatan meraih minimal medali perak jika mampu mengatasi perlawanan wakil Jepang, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo, di semifinal. Pada nomor ganda putra, Muhammad Rianardianto/Fajar Alfian juga melenggang mulus ke perempat final seusai menaklukkan pasangan Korea, Seo Seungjae/Kim Wonho, 21-18, 21-13 di babak 16 besar.

Di laga berikutnya mereka ditunggu wakil Malaysia, Teo Ee Yi/Ongyew Sin, yang menundukkan Sonoda Keigo/Kamura Takeshi (Jepang) 21-14, 21/17. Sementara tunggal putra berhasil mengirim dua wakilnya ke babak perempat final.

Capaian itu berkat Jonatan Christie yang memenangkan laga sengit melawan Khosit Phetpradab, wakil Thailand, 17- 21, 21-18, 21-18, serta Anthony Sinisuka Ginting yang menghentikan perjalanan Kento Momota (Jepang) 21-18, 21-18.

Di laga berikutnya, Jonatan akan menghadapi pebulutangkis asal Hong Kong, Wong Wing Ki Vincent. Sedangkan Anthony akan meladeni juara Olimpiade 2016 asal China, Chen Long. “Saya akan menjaga fokus dan mental di lapangan.

Saya juga akan melakukan persiapan berupa menjaga asupan makan dan tentunya recoverykaki pasca mengalami kram di final beregu,” ungkapnya. Sementara itu, pasangan ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Gideon Fernaldi, juga memastikan satu tiket di babak perempat final setelah mengatasi perlawanan sengit wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, 21-16, 19-21, 21- 18.

Hasil ini membuat pasangan berjuluk Minions itu menjaga asa emas yang dibebankan kepada mereka sejak awal. “Tadi memang sempat ketinggalan karena mengikuti irama permainan lawan. Saya juga sempat terburu-buru bermain cepat. Jadi kami mengubah strategi dengan kombinasi bermain cepat-lambat dan akhirnya bisa memenangkan pertandingan,” ujarnya.

Di laga berikutnya pasangan peringkat pertama dunia itu akan menghadapi wakil Malaysia, Tan Wee Kiong/Goh V Shem, yang mengalahkan ganda putra dari Nepal, Bikash Shrestha/Nabis Shresta, 21- 9, 21-12.

Sayangnya, keberhasilan itu gagal diikuti wakil dari nomor tunggal putri. Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani harus mengakui keunggulan wakil India di babak 16 besar. Gregoria tidak mampu mengatasi permainan PV Sindhu dan takluk 12-21, 15-21. Sedangkan Fitriani gagal memberikan perlawanan dari Saina Nehwal 6-21, 14-21.

Perolehan Medali

Indonesia menjaga perolehan medali pada hari ketujuh Asian Games 2018 setelah menambah satu emas dari cabang tenis nomor ganda campuran kemarin. Hingga tadi malam total medali yang sudah dikoleksi tim Merah Putih,yakni 10 emas, 12, perak, dan 16 perunggu.

Jumlah ini membuat tuan rumah konsisten di peringkat kelima klasemen sementara. Selain emas dari tenis, sumbangan medali juga datang dari cabang olahraga menembak setelah Muhammad Sejahtera Dwi berhasil memper sembahkan medali perak pada nomor running target campuran 10 meter putra.

Tera yang mengumpulkan 380 poin hanya terpaut empat angka dari petembak Korea Utara, Myong Won Pak, yang meraih medali emas. Medali perak di cabang olahraga menembak ini menjadi yang pertama yang didapatkan Indonesia sejak terakhir kali diraih oleh Elias Joseph Lessy pada Asian Games 1966.

Tera mengaku sangat bersyukur dengan medali perak yang diraihnya. Pasalnya, dia sempat gagal masuk final pada nomor individu putra 10 meter running target. “Kemarin adalah sejarah. Alhamdulillah hari ini saya bisa tampil lebih baik,” ungkap Tera-sapaan akrab Sejahtera Dwi.

Sumbangan medali juga datang dari cabang olahraga kano nomor sprint 200 meter putri. Tim yang diisi Monim Alvonsima, Mayache Ibo Stevani, Masripah, Shifa Garnika, Nur Karim, Kafolakari Christiana, Selvianti Devi Hidayat, Fitra Raudina, Dwijayanti Asrti, Nurbayan Fazriyah, Ramlah B, Since Lithasova Yom, dan Ririn Puji Astiti itu meraih perak dengan catatan waktu 58,817 detik.

Mereka hanya kalah dari tim China yang menyentuh garis finis dengan 56, 161 detik. Sedangkan perunggu ditempati Korea dengan catatan waktu 56,851 detik. Pada cabang olahraga golf, tim beregu putra Indonesia mengakhiri hari ketiga di posisi ketujuh bersama Filipina setelah mengumpulkan 647 pukulan atau satu di bawah par.

Hasil itu merupakan penggabungan hasil permainan dari Jonathan Wijono, Kevin Caesario Akbar, Naraajie Emerald Ramadhan Putra, dan Almay Rayhan Yagutah. Di laga ini Almay mencetak hasil terbaik dibandingkan tiga pegolf putra Indonesia lainnya. Dia bermain par.

Namun, di klasemen sementara, Almay dan Jonathan tiesdi posisi ke-21 dengan masing-masing mengumpulkan 217 pukulan atau satu di atas par. Sementara Naraajie terlempar ke posisi ties27 setelah mencetak 75 pukulan atau tiga di atas par.

“Permainan saya hari ini enggak bagus, banyak membuat kesalahan sendiri. Banyak bogey. Terutama di back nine par 5, saya banyak bikin dua putt dan bogey. Saya enggak tahu kenapa, tapi rasanya hari ini saya hanya enggak dapat feel-nya saja sama speed putting-nya.

Besok saya harus main rapi dan pastinya sabar supaya bisa dapat feel dan bermain lebih baik lagi,” ucap Almay. Pada bagian putri, Ida Ayu Indira Melati Putri menjadi pegolf putri Indonesia yang mencetak hasil terbaik.

Dia menempati peringkat ketujuh klasemen sementara setelah mencetak 70 pukulan atau dua di bawah par. Pegolf yang biasa dipanggil Mela ini total mengumpulkan 212 pukulan atau empat di bawah par.

Sementara Ribka Vania merosot ke ties12 setelah mencetak 75 pukulan atau tiga di atas par. Dia mengumpulkan hasil yang sama dengan tiga pegolf lainnya, yaitu An Hoyu dan Hou Yuchiang (China Taipei) serta Jeong Yunji dari Korea.

Mereka masingmasing mengumpulkan 215 pukulan atau satu di bawah par. Dengan hasil keduanya, tim putri Indonesia sementara ini menempati peringkat keenam di bawah China, Korea Selatan, Filipina, Jepang, dan Thailand.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1475 seconds (0.1#10.140)