Voli Putri Gagal Amankan Posisi 5 Besar
Voli Putri Gagal Amankan Posisi 5 Besar
A
A
A
JAKARTA - Target tim nasional voli Indonesia finis 5 besar, pupus. Melawan tim sesama Asia Tenggara, Vietnam, di Lapangan Voli Indoor Senayan kemarin, tim Merah Putih dipaksa menyerah dengan skor 1-3.
Kekalahan ini tidak hanya membuat Indonesia terlempar dari posisi 5 besar, Amalia Fajrina Nabila dkk gagal mengulang prestasi bola voli Tanah Air saat Jakarta ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 1962.
Saat itu, tim putri mampu mempersembahkan dua medali perunggu dari nomor beregu dan beregu sembilan orang. Selain itu, mereka juga gagal mengulangi torehan pada partai semifinal bola voli SEA Games 2017 lalu.
Saat itu, skuad Garuda yang berhadapan dengan Vietnam akhirnya menyegel tiket ke final berkat kemenangan 3-2. “Kami memang awalnya menargetkan finis 5 besar. Tapi, sayangnya tidak bisa mengalahkan Vietnam,” ujar Pelatih Timnas Voli Putri Muhammad Ansori.
Kekalahan tersebut tidak lepas dari buruknya penempatan posisi pemain saat bertahan. Berkali-kali pemain Vietnam berhasil menyarangkan bola pada area lapangan tengah yang tidak dijaga. Selain itu, timnas Indonesia masih terlalu bergantung kepada Aprilia Manganang.
Pemain bernomor 9 itu menjadi andalan Pelatih Anshori selama pertandingan empat set tersebut. Dia hanya sekali digantikan oleh Amasya Manganang yang tidak lain adalah saudaranya sendiri.
Pada laga kemarin, Indonesia yang bertekad mengamankan posisi 5 besar menggebrak sejak set pertama. Duet Aprilia dan Amalia silih berganti melakukan smes keras ke area pertahanan Vietnam untuk meraih poin.
Kejar mengejar angka terjadi dan pertandingan semakin sengit kala memasuki angka 20. Meski demikian, pada akhirnya Indonesia dipaksa menyerah dengan skor 27-29. Memasuki set kedua, tim Merah Putih tetap tampil menyerang.
Smes keras berulang kali dilepaskan. Selain itu, kecerdikan Manganang mengecoh barisan pemain Vietnam saat melakukan smes juga membuat perolehan poin Indonesia melesat dan menang dengan skor 25-18.
Pada set ketiga, kejar mengejar angka kembali terjadi. Meski demikian, Indonesia kembali dipaksa mengakui keunggulan Vietnam setelah memenangkan pertandingan dengan skor 25-22.
Memasuki set keempat, Vietnam yang berada di atas angin tampil percaya diri. Meski di bawah tekanan ratusan penonton, mereka tetap mampu mengendalikan permainan dan menutup laga dengan skor 25-22.
Dengan hasil ini, Indonesia masih akan melakoni satu laga terakhir untuk memperebutkan peringkat 7 melawan Filipina yang sebelumnya ditaklukkan Kazakhztan. Pemain Indonesia Berllian Marsheilla mengatakan jika lawan mereka kali ini bermain sangat ulet.
Dia mengaku permainan Vietnam jauh meningkat dibandingkan pada pertemuan terakhir mereka. “Kami sudah berusaha maksimal dan harus diakui penampilannya jauh lebih meningkat dibandingkan pertemuan terakhir,” katanya.
Kekalahan ini tidak hanya membuat Indonesia terlempar dari posisi 5 besar, Amalia Fajrina Nabila dkk gagal mengulang prestasi bola voli Tanah Air saat Jakarta ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 1962.
Saat itu, tim putri mampu mempersembahkan dua medali perunggu dari nomor beregu dan beregu sembilan orang. Selain itu, mereka juga gagal mengulangi torehan pada partai semifinal bola voli SEA Games 2017 lalu.
Saat itu, skuad Garuda yang berhadapan dengan Vietnam akhirnya menyegel tiket ke final berkat kemenangan 3-2. “Kami memang awalnya menargetkan finis 5 besar. Tapi, sayangnya tidak bisa mengalahkan Vietnam,” ujar Pelatih Timnas Voli Putri Muhammad Ansori.
Kekalahan tersebut tidak lepas dari buruknya penempatan posisi pemain saat bertahan. Berkali-kali pemain Vietnam berhasil menyarangkan bola pada area lapangan tengah yang tidak dijaga. Selain itu, timnas Indonesia masih terlalu bergantung kepada Aprilia Manganang.
Pemain bernomor 9 itu menjadi andalan Pelatih Anshori selama pertandingan empat set tersebut. Dia hanya sekali digantikan oleh Amasya Manganang yang tidak lain adalah saudaranya sendiri.
Pada laga kemarin, Indonesia yang bertekad mengamankan posisi 5 besar menggebrak sejak set pertama. Duet Aprilia dan Amalia silih berganti melakukan smes keras ke area pertahanan Vietnam untuk meraih poin.
Kejar mengejar angka terjadi dan pertandingan semakin sengit kala memasuki angka 20. Meski demikian, pada akhirnya Indonesia dipaksa menyerah dengan skor 27-29. Memasuki set kedua, tim Merah Putih tetap tampil menyerang.
Smes keras berulang kali dilepaskan. Selain itu, kecerdikan Manganang mengecoh barisan pemain Vietnam saat melakukan smes juga membuat perolehan poin Indonesia melesat dan menang dengan skor 25-18.
Pada set ketiga, kejar mengejar angka kembali terjadi. Meski demikian, Indonesia kembali dipaksa mengakui keunggulan Vietnam setelah memenangkan pertandingan dengan skor 25-22.
Memasuki set keempat, Vietnam yang berada di atas angin tampil percaya diri. Meski di bawah tekanan ratusan penonton, mereka tetap mampu mengendalikan permainan dan menutup laga dengan skor 25-22.
Dengan hasil ini, Indonesia masih akan melakoni satu laga terakhir untuk memperebutkan peringkat 7 melawan Filipina yang sebelumnya ditaklukkan Kazakhztan. Pemain Indonesia Berllian Marsheilla mengatakan jika lawan mereka kali ini bermain sangat ulet.
Dia mengaku permainan Vietnam jauh meningkat dibandingkan pada pertemuan terakhir mereka. “Kami sudah berusaha maksimal dan harus diakui penampilannya jauh lebih meningkat dibandingkan pertemuan terakhir,” katanya.
(don)
Explore More