Meski Hanya Menyabet Medali Perak, Riska Tetap Puas
A
A
A
PALEMBANG - Pedayung putri Indonesia Riska Andriyani sukses menyumbangkan medali keduanya untuk kontingen Indonesia pada cabang olahraga kano/kayak sprint.
Dia menyumbangkan medali perak pada nomor kano tunggal (C1) 200 meter putri di Danau Ranau Jakabaring Sport Center, kemarin. Pedayung berusia 22 tahun itu mencatatkan waktu 49.086 detik, terpaut 0.016 detik dari Sun Mengya wakil China yang meraih medali emas.
Sementara, medali perunggu berhasil diraih atlet Uzbekistan Rakhmatova Dilnoza dengan waktu 49.282 detik. Meski hanya terbaik kedua, Riska yang sejak awal menargetkan medali emas mengaku cukup puas dengan pencapaiannya. Menurut dia, perjuangannya sangat berat lantaran atlet China dan Uzbekistan merupakan juara dunia.
Karena itu, dia tetap bersyukur hanya bisa mendapatkan medali perak. Pasalnya, ini merupakan hasil kerja kerasnya selama menjalani latihan di Purwakarta, Jawa Barat. “Saya puas dengan hasil ini. Saingan terberat adalah China karena juara dunia untuk kano perorangan jarak 200 meter ini. Kekuatan China memang susah ditebak karena timnya banyak. Yang bertanding tadi berbeda dengan atlet yang pernah saya kalahkan di Kejuaraan Dunia Jerman beberapa bulan lalu,” sebutnya.
Bagi Riska, ini merupakan perolehan medali keduanya di Asian Games 2018. Sebelumnya, dia juga menyabet medali perunggu pada nomor kano ganda (C2) 500 meter putri berduet dengan Nur Meni, Kamis (30/8).
“Puas, bersyukur, terima kasih kepada Allah sudah ngasih kekuatan. Pokoknya terima kasih,” ungkapnya. Dengan tambahan medali itu, tim kano/kayak Indonesia mengakhiri Asian Games 2018 dengan torehan tiga perak dan dua perunggu.
Sebelumnya, Indonesia berhasil mendapatkan medali perak pada nomor kano perahu naga 200 meter putri yang diperkuat oleh Monim Alvonsima, Mayache Ibo Stevani, Masripah, Shifa Garnika, Nur Karim, Kafolakari Christiana, Selvianti Devi Hidayat, Fitra Raudina, Dwijayanti Asrti, Nurbayan Fazriyah, Ramlah B, Since Lithasova Yom, dan Ririn Puji Astiti.
Selain itu, tim perahu naga Indonesia juga mempersembahkan medali perak di nomor kano tradisional boat 1.000 meter putra. Capaian itu di hasil kan 12 atlet dayung, yakni Dedi Saputra, MY Rustandi, Andri Agus Mulyana, Poliyansyah, Erwin David Monim, Marjuki, Yuda Firmansyah, Arpan, Spens Mahue Stuber, Medi Juana, MF Faturahman, dan Rio Akbar.
Adapun saat tampil pada nomor kano tradisional boat 500 meter putra, tim perahu naga putra itu hanya mampu mempersembahkan medali perunggu setelah dikalahkan Taiwan dan China yang masing-masing meraih medali emas dan perak.
Dia menyumbangkan medali perak pada nomor kano tunggal (C1) 200 meter putri di Danau Ranau Jakabaring Sport Center, kemarin. Pedayung berusia 22 tahun itu mencatatkan waktu 49.086 detik, terpaut 0.016 detik dari Sun Mengya wakil China yang meraih medali emas.
Sementara, medali perunggu berhasil diraih atlet Uzbekistan Rakhmatova Dilnoza dengan waktu 49.282 detik. Meski hanya terbaik kedua, Riska yang sejak awal menargetkan medali emas mengaku cukup puas dengan pencapaiannya. Menurut dia, perjuangannya sangat berat lantaran atlet China dan Uzbekistan merupakan juara dunia.
Karena itu, dia tetap bersyukur hanya bisa mendapatkan medali perak. Pasalnya, ini merupakan hasil kerja kerasnya selama menjalani latihan di Purwakarta, Jawa Barat. “Saya puas dengan hasil ini. Saingan terberat adalah China karena juara dunia untuk kano perorangan jarak 200 meter ini. Kekuatan China memang susah ditebak karena timnya banyak. Yang bertanding tadi berbeda dengan atlet yang pernah saya kalahkan di Kejuaraan Dunia Jerman beberapa bulan lalu,” sebutnya.
Bagi Riska, ini merupakan perolehan medali keduanya di Asian Games 2018. Sebelumnya, dia juga menyabet medali perunggu pada nomor kano ganda (C2) 500 meter putri berduet dengan Nur Meni, Kamis (30/8).
“Puas, bersyukur, terima kasih kepada Allah sudah ngasih kekuatan. Pokoknya terima kasih,” ungkapnya. Dengan tambahan medali itu, tim kano/kayak Indonesia mengakhiri Asian Games 2018 dengan torehan tiga perak dan dua perunggu.
Sebelumnya, Indonesia berhasil mendapatkan medali perak pada nomor kano perahu naga 200 meter putri yang diperkuat oleh Monim Alvonsima, Mayache Ibo Stevani, Masripah, Shifa Garnika, Nur Karim, Kafolakari Christiana, Selvianti Devi Hidayat, Fitra Raudina, Dwijayanti Asrti, Nurbayan Fazriyah, Ramlah B, Since Lithasova Yom, dan Ririn Puji Astiti.
Selain itu, tim perahu naga Indonesia juga mempersembahkan medali perak di nomor kano tradisional boat 1.000 meter putra. Capaian itu di hasil kan 12 atlet dayung, yakni Dedi Saputra, MY Rustandi, Andri Agus Mulyana, Poliyansyah, Erwin David Monim, Marjuki, Yuda Firmansyah, Arpan, Spens Mahue Stuber, Medi Juana, MF Faturahman, dan Rio Akbar.
Adapun saat tampil pada nomor kano tradisional boat 500 meter putra, tim perahu naga putra itu hanya mampu mempersembahkan medali perunggu setelah dikalahkan Taiwan dan China yang masing-masing meraih medali emas dan perak.
(don)