Pencetak Sejarah Tenis Wanita Italia Gantung Raket

Kamis, 06 September 2018 - 19:06 WIB
Pencetak Sejarah Tenis...
Pencetak Sejarah Tenis Wanita Italia Gantung Raket
A A A
NEW YORK - Pengoleksi satu gelar grand slam Prancis Terbuka asal Italia, Francesca Schiavone menyatakan keputusannya untuk gantung raket di sela perhelatan grand slam AS Terbuka 2018 di New York, Rabu (5/9) waktu setempat.

Dalam sebuah konferensi pers, Schiavone mengatakan bahwa ini adalah momen yang sangat penting dalam hidup saya. "Saya tiba pada keputusan ini, untuk mengucapkan selamat tinggal pada tenis, dengan hati saya," ujarnya dikutip New York Times.

"Tapi hati saya mengatakan bahwa saya dalam kedamaian seperti ini. Saya sangat senang dengan karier saya, hidup saya, dan segalanya," sambung wanita kelahiran 23 Juni 1980.

Kehadiran Schiavone di arena tenis profesional membuka jalan buat para wanita Italia lainnya yang terjun ke dunia olahraga yang sama. Dia menetapkan sejumlah tonggak sejarah bagi negaranya selama kariernya, yang berlangsung selama 22 musim sejak debutnya di acara ITF di negara asalnya pada 1996.

Schiavone juga menjadi petenis wanita dari Negeri Pizza pertama yang memenangkan gelar tunggal grand slam di Prancis Terbuka 2010. Sejumlah pemain papan atas kala itu, seperti Li Na, Maria Kirilenko, Caroline Wozniacki, Elena Dementieva, dan puncaknya Samantha Stosur berhasil ditumbangkannya.

Satu tahun berikutnya, Schiavone nyaris saja mempertahankan gelarnya. Sayangnya di partai puncak, dia harus menyerah kepada bintang China saat itu, Li Na.

Keberhasilan di Roland Garros mengirim Schiavone menuju peringkat tertinggi dalam kariernya yakni posisi empat dunia pada Januari 2011. Schiavone menjadi petenis Italia pertama yang mencapai peringkat lima besar WTA.

"Saat saya berumur 18 tahun, saya punya dua mimpi. Yang pertama adalah memenangkan Roland Garros, dan yang kedua adalah menjadi 10 besar di dunia. Dan saya menuntaskannya, jadi saya sangat, sangat bahagia, dan beruntung," ucapnya.

Selain memenangkan Prancis Terbuka 2010. Schiavone juga pernah menembus perempat final tiga grand slam lainnya, AS Terbuka (2003 dan 2010), Wimbledon (2009) dan Australia Terbuka (2011).
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)