Marquez Merasa Diuntungkan dengan Kemenangan Dovi di Misano
A
A
A
CERVERA - Marc Marquez merasa diuntungkan dengan kemenangan yang diraih Andrea Dovizioso selama menjalani balapan di Grand Prix San Marino, akhir pekan kemarin. Dikatakan, keberhasilan pembalap Ducati Corse merebut podium pertama kian mendekatkan pada gelar juara dunia MotoGP musim ini.
Saat ini Marquez masih betah berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 221 poin. Marquez unggul 67 poin dari Dovizioso serta 70 angka dari Valentino Rossi ditempat ketiga.
Sejak paruh kedua MotoGP 2018 dimulai sulit untuk meruntuhkan kedigdayaan pembalap Ducati Corse. Dua kemenangan dari tiga balapan terakhir berhasil diamankan Lorenzo dan Dovizioso. Sementara di GP Inggris, tim pabrikan Italia sebenarnya berpeluang mengamankan podium pertama jika saja balapan tersebut tak dibatalkan.
Pasalnya, saat itu Lorenzo dan Dovizio berhasil mengunci posisi satu-dua di kualifikasi. "Beruntung bagi kami, Ducati sangat kuat di paruh kedua musim ini. Saya memiliki keunggulan 67 poin dari Dovizioso dan saya harus mengelola kesenjangan itu," singkat Marquez dikutip dari Motorsport, Kamis (13/9/2018).
Disinggung apa yang sebenarnya terjadi sehingga Marquez kepayahan meladeni kecepatan motor Desmosedici GP 18 di paruh kedua MotoGP musim ini. Dia mengaku sulit untuk dikatakan.
"Sulit dimengerti, karena kebun tetangga selalu lebih baik dari kebun Anda. Sebagai pengendara motor, ini adalah sesuatu yang saya tidak pernah tahu. Tapi apa yang saya lihat di trek, bagian pertama musim ini, empat atau lima balapan pertama saya memiliki motor terbaik," sambung Marquez.
"Sekarang motor terbaik, sepertinya Ducati. Tapi itu selalu ada umpan balik antara pembalap dan tim," imbuh Marquez.
Saat ini Marquez masih betah berada di puncak klasemen sementara dengan raihan 221 poin. Marquez unggul 67 poin dari Dovizioso serta 70 angka dari Valentino Rossi ditempat ketiga.
Sejak paruh kedua MotoGP 2018 dimulai sulit untuk meruntuhkan kedigdayaan pembalap Ducati Corse. Dua kemenangan dari tiga balapan terakhir berhasil diamankan Lorenzo dan Dovizioso. Sementara di GP Inggris, tim pabrikan Italia sebenarnya berpeluang mengamankan podium pertama jika saja balapan tersebut tak dibatalkan.
Pasalnya, saat itu Lorenzo dan Dovizio berhasil mengunci posisi satu-dua di kualifikasi. "Beruntung bagi kami, Ducati sangat kuat di paruh kedua musim ini. Saya memiliki keunggulan 67 poin dari Dovizioso dan saya harus mengelola kesenjangan itu," singkat Marquez dikutip dari Motorsport, Kamis (13/9/2018).
Disinggung apa yang sebenarnya terjadi sehingga Marquez kepayahan meladeni kecepatan motor Desmosedici GP 18 di paruh kedua MotoGP musim ini. Dia mengaku sulit untuk dikatakan.
"Sulit dimengerti, karena kebun tetangga selalu lebih baik dari kebun Anda. Sebagai pengendara motor, ini adalah sesuatu yang saya tidak pernah tahu. Tapi apa yang saya lihat di trek, bagian pertama musim ini, empat atau lima balapan pertama saya memiliki motor terbaik," sambung Marquez.
"Sekarang motor terbaik, sepertinya Ducati. Tapi itu selalu ada umpan balik antara pembalap dan tim," imbuh Marquez.
(nug)