Mou Tertekan, Lawan Valencia Bisa Jadi Penyelamat Karier

Selasa, 02 Oktober 2018 - 12:06 WIB
Mou Tertekan, Lawan Valencia Bisa Jadi Penyelamat Karier
Mou Tertekan, Lawan Valencia Bisa Jadi Penyelamat Karier
A A A
MANCHESTER - Tekanan terhadap Jose Mourinho di Manchester United (MU) semakin keras menghantam. Laga penyisihan Grup H Liga Champions melawan Valencia di Old Trafford, dini hari nanti, diyakini bisa menjadi penyelamat karier The Special One bersama The Red Devils.

Situasi Mou semakin runyam setelah kalah 1-3 dari West Ham United pada laga Liga Primer, Sabtu (29/9). Mou disebut-sebut telah kehilangan kepercayaan dari sebagian besar skuadnya. Fans The Red Devils pun kian lantang menuntutnya agar segera angkat kaki dari Old Trafford. Meski petinggi klub dikabarkan masih mendukung penuh Mou, rumor pemecatannya terus berembus kencang. Nama mantan Pelatih Real Madrid Zine dine Zidane difavoritkan menggantikan posisinya.

Kisruh Mou di MU seakan memperkuat sindrom tiga tahunan yang melekat kepadanya. Juru taktik asal Portugal tersebut memang dikenal tidak pernah lama menangani sebuah tim. Hal itu pertama kali terlihat saat Mou menukangi FC Porto (2001/2002, 2002/2003, 2003/2004).

Di sana, Mou sukses mempersembahkan dua gelar Primeira Liga, satu Liga Europa, satu Piala Liga Portugal, satu Piala Super Portugal, dan satu Liga Champions. Sukses di Primeira Liga, Mou menaikkan level kepelatihannya dengan hijrah ke Chelsea. Bersama The Blues, Mou melanjutkan tren tiga tahunannya (2004/2005, 2005/2006, 2006/2007).

Berbagai gelar bergengsi, yakni dua Liga Primer, dua Piala Liga, satu Community Shield, satu Piala FA, dan dua kali meloloskan Chelsea ke final Liga Champions. Namun, hal itu belum cukup memuaskan sang pemilik Roman Abramovich. Mou memilih meninggalkan klub dengan kesepakatan pada September musim 2007/2008.

Berlabuh ke Madrid, Mou juga bertahan tiga musim (2010/2011, 2011/2012, 2012/2013). Mempersembahkan satu gelar Primera Liga, satu Copa del Rey, Supercopa de Espana, Mou lagi-lagi meninggalkan klub di akhir musim 2012/2013. Seusai berpetualang di Spanyol, The Special One memutuskan kembali ke Liga Primer untuk menangani Chelsea untuk kedua kali (2013/2014, 2014/2015, 2015/2016).

Meski berhasil menyumbangkan satu gelar Liga Primer dan Piala Liga, Mou dipecat Desember, musim 2015/2016. Konflik dengan staf medis Eva Carneiro dan beberapa pemain utama disinyalir menjadi penyebab terdepaknya Mou dari Stamford Bridge. Kini, permasalahan serupa terulang kembali di MU.

Menjalani kariernya dengan baik di musim 2016/2017 dengan menyumbangkan tiga gelar, Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa, grafik Mou menurun di musim kedua (2017/2018). MU hanya finis di urutan kedua Liga Primer dan lolos ke final Piala FA. Musim ini, MU telah tersingkir di Piala Liga dan terdampar di urutan ke-10 klasemen sementara Liga Primer.

Dari tujuh pertandingan, mereka mengalami tiga kekalahan. Itu menjadi start terburuk MU setelah 1989/ 1990. Tercatat persentase kemenangan di Liga musim pertama 47.3% (69 poin), musim kedua 65.7% (81 poin), dan musim ketiga 42.8% (setelah tujuh pertandingan). Performa MU yang buruk disebutsebut karena perseteruan Mou dengan Paul Pogba.

Kendati berada dalam tekanan hebat, hingga saat ini Mou masih berstatus pelatih MU. Berbagai pengalaman di klub-klub sebelumnya bukan tidak mungkin terjadi lagi. Kesempatannya memulihkan reputasi bisa dimulai dengan membawa timnya mengalahkan Valencia. Kans MU meraih hasil bagus terbuka lebar. Pasalnya, laju mereka di Liga Champions sangat baik setelah mengalahkan BSC Young Boys 3-0 di pertandingan pertama (20/9).

MU pun bertengger di puncak klasemen sementara Grup H dengan tiga poin. Karena itu, Mou mengungkapkan sudah tidak sabar menantikan laga melawan Valencia. Juru taktik berusia 55 tahun tersebut berharap MU mampu meraih kemenangan sehingga kepercayaan diri tim kembali besar.

“Saya sangat antusias untuk laga kontra Valencia. Saya berharap pemain memiliki mentalitas serupa. Itu adalah sesuatu yang kami nantikan,”ungkap Mou, dilansir Skysports. Sementara di kubu lawan, Valencia berada dalam grafik menanjak setelah menang 1-0 atas Real Sociedad (29/9). Pelatih Marcelino Garcia Toral mengatakan tiga poin kontra Sociedad merupakan modal berharga.

“Kami akan menghadapi laga-laga sulit dan kami harus meraih banyak poin. Sekarang, kami ingin terus berada di jalur kemenangan,” tandasnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5836 seconds (0.1#10.140)