Asian Para games Bukti Indonesia Ramah Disabilitas

Sabtu, 06 Oktober 2018 - 08:23 WIB
Asian Para games Bukti...
Asian Para games Bukti Indonesia Ramah Disabilitas
A A A
Asian Para Games (APG) 2018 resmi dimulai hari ini ditandai pembukaan bertema We Are One di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.

Gelaran APG menjadi momentum tepat bagi Indonesia untuk menunjukkan kepedulian dan penghormatan tinggi terhadap kaum disabilitas. Gengsi sebagai tuan rumah pun bertambah karena Indonesia tercatat sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang terpilih untuk menjadi penyelenggara ajang ini.

Melalui momen ini, Indonesia akan membuktikan diri untuk mewujudkan kesamaan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera, mandiri, serta tanpa diskriminasi.

APG 2018 akan diikuti oleh 41 negara peserta National Para Olympic (NOC) dengan total 2.800 atlet, 1.800 ofisial, serta 500 media, baik dari dalam maupun dari luar negeri.

Terdapat 18 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, yakni bola basket, bola voli, anggar, tenis meja, renang, menembak, judo, bersepeda, catur, angkat beban, boling, bola gawang, bulu tangkis, lari, panahan, boccia, bola tangan, dan tenis.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menilai APG 2018 merupakan ajang paling tepat untuk menggelorakan semangat kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Dia mengakui masih ada sebagian masyarakat Indonesia yang kurang menghormati para penyandang disabilitas.

Kondisi inilah yang menjadikan pemerintah bertekad kuat untuk bisa mengubah cara pandang masyarakat itu. Kaum di sabilitas harus tetap mendapat tempat lebih khusus di tengah kehidupan bermasyarakat. “Hak-hak mereka harus di hormati, dipenuhi, dan dilindungi sebagaimana negara melin dungi hak asasi warga negara lai nnya,” kata Agus.

Dengan slogan The Inspiring Spirit and Energy of Asia , APG 2018 hadir dengan empat misi yakni determination, courage, equa lity, dan inspiration. Keempat misi itu diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan baik fisik maupun mental.

Selain itu, ajang empat tahunan ini juga diharapkan men jadi sarana promosi kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat. “Kita juga ingin aksi para atlet penyandang disabi-litas sebagai sumber inspirasi dan motivasi,” terangnya.

Bukan hanya itu, pemerintah juga berharap pesta olahraga se-Asia yang kedua secara beruntun di Indonesia ini bisa berlangsung dengan sukses seperti halnya Asian Games 2018 beberapa waktu lalu. Selain berhasil mencapai posisi keempat dengan mendulang 31 emas, Indonesia juga sukses dipercaya sebagai tuan rumah.

Hasil itu sekaligus mem buatnya Indonesia berkesempatan menjadi penyelenggara Olim - piade 2032. Menteri Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menga ta kan, Indonesia telah menyatakan diri siap untuk menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018.

Segala fasilitas mulai arena, trans po rtasi, para village, hingga keamanan pun telah dipersiapkan sebaik mungkin demi kenyamanan atlet dan ofisial. Ketua Panitia Asian Para Games (INAPGOC) 2018 Raja Sapta Oktohari berharap momentum sukses di Asian Games 2018 bisa berlanjut di multi ajang Asia bagi para berkebutuhan khusus tersebut.

Sinyal tingginya animo masyarakat menyukseskan Asia Paragames makin tinggi. Ini dibuktikan dengan penambahan tiket untuk upacara pembukaan. Tiket pembukaan sudah terjuang sebelum berlangsung.

“Karena animo masyarakat yang sangat tinggi dan adanya permintaan tiket tambahan, jadi kami menambah 2.000 tiket untuk acara pembukaan,” kata Okto. INAPGOC sebelumnya telah membuka penjualan tiket untuk pembukaan Asian Para Games 2018.

Tiket tersebut dibagi dalam empat kategori, yaitu Bronze seharga Rp500.000, Silver Rp750.000, Gold Rp1.500.000, dan Platinum Rp2.500.000. Namun, semuanya sudah habis terjual. Selain itu, Okto, yang juga sebagai ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indo nesia (PB ISSI), juga memastikan bahwa upacara pembukaan APG 2018 bakal meriah dan spektakuler.

Pembukaan APG 2018 akan menghadirkan sensasi seperti menaiki jet coaster . Dia menjamin penonton akan bangga karena ada unsur senang, bangga, haru, dan sedih. “Sementara kostum pengisi acaranya tetap melekat budaya khas Indonesia dan dikemas untuk mewakili Tanah Air,” kata Okto.

Diangkatnya tema We Are One dalam pembukaan adalah perwujudan Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman Indonesia akan jadi elemen utama dalam pertunjukan selama dua jam tersebut. Jay Subiakto sebagai co-creative director, menyatakan bahwa konsep upacara pem bukaan APG 2018 nantinya merepresentasikan wajah Indonesia, termasuk di panggung yang akan digunakan nanti.

Desain panggung ini melengkung, melambangkan garis ekuator Indonesia atau Zamrud Khatulistiwa. “Semua elemen arsitektur geografis kita mengandung lengkungan. Sama seperti nanti, semua elemen yang ada di panggung adalah tentang Indonesia dan tentang atlet Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, musik tradisional asal Indonesia akan mewarnai kental. Di bawah arahan music director Andi Rianto, Magenta Orchestra berkolaborasi dengan beberapa musisi tradisional di Indonesia. “Kami akan mengawinkan musik orkestra dengan musik tradisional.

Dalam show nanti, kita juga melibatkan beberapa musisi Indonesia,” lanjutnya. Tidak jauh berbeda dengan tata panggung dan musik, pakaian yang digunakan juga menunjukkan kekayaan budaya di Indonesia. Terdapat 1.300 pakaian daerah yang akan ditampilkan, 500 di antaranya merupakan hiasan kepala.

Menurut Citra Subiakto sebagai penata kostum, hiasan kepala dari Indonesia sangat indah. Sementara itu, Chiefde Mission Asian Para Games 2018 Arminsyah meminta kepada seluruh masyarakat agar terus memberikan dukungan terhadap seluruh atlet yang akan bertanding dalam Asian Para Games 2018.

Apalagi, seluruh atlet sudah benar-benar siap bertanding dan berjuang untuk merebut medali emas sebanyak-banyaknya di ajang tersebut. Arminsyah menambahkan, dukungan dari seluruh masyarakat juga akan menjadi salah satu tambahan modal untuk para atlet menunjukkan performa terbaik saat bertanding.

Dengan banyaknya yang mendukung, atlet semakin bersemangat dan percaya diri. “Itu yang sangat diharapkan. Dengan begitu, para atlet akan semakin semangat untuk berjuang mengharumkan nama bangsa,” ujarnya.

Saat melepas kontingen, Presiden Indonesia Joko Widodo berharap para atlet berkebutuhan khusus Indonesia bisa meraih prestasi yang maksimal. “Sudah saya sampaikan target delapan besar dan 16 emas. Meleset tidak apa-apa, tapi keenam atau kelima. Emas meleset ke-20 atau ke-25.

Yang pen ting, bendera Merah Putih diharap berkibar dan Indonesia Raya berkumandang di tiap pertandingan,” ucapnya. Pada APG 2018, Kontingen Indonesia akan menurunkan 296 atlet, 40 pelatih, 18 manajer, 35 asisten pelatih, dan 33 ofisial.

Mereka semuanya sudah siap bersaing dengan 42 negara lain di 18 cabang olahraga. Apalagi, para atlet disabilitas ini sudah menjalani persiapan yang panjang guna bisa mewujudkan ambisi Indonesia memperoleh banyak medali emas di APG edisi ketiga itu.

Perindo Beri Dukungan

Sekretaris Jenderal DPP Rescue Perindo Yudhistira Ikhsan Pramana berharap penyelenggaraan Asian Para Games 2018 dapat berjalan sukses dan aman di tengah duka yang dialami Indonesia.

“Mudah-mudahan penyelenggaraannya bisa sukses, berjalan lancar dan aman seperti Asian Games kemarin, walaupun keadaan dan kondisi negara kita saat ini sedang dilanda bencana,” ujarnya di Jakarta kemarin. Dia meyakini para atlet berkebutuhan khusus Indonesia akan mampu melampaui pencapaian serta keberhasilan yang sudah ditorehkan terlebih dulu di Asian Games.

Terlebih, Indonesia menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya dalam olahraga multi ajang negara se- Asia khusus bagi atlet disabilitas ini. “Harapan terbesar kita adalah para atlet disabilitas bisa juga ikut mengharumkan nama bangsa seperti momen Asian Games, bahkan kita optimistis mereka bisa meningkatkan jumlah medali emas sehingga bisa masuk dalam tiga besar, apal agi kita tuan rumah,” kata nya.

Calon anggota DPR Daerah Pemilihan Banten III ini juga meminta pemerintah agar memberikan apresiasi tinggi ter hadap para atlet yang ber pres tasi di ajang ini. Pemberian bonus bagi atlet disabilitas di yakini akan lebih bermakna.

“Adanya bonus bisa m e ringan kan kehidupan mereka,” kata nya. Menurut dia, keberhasilan para atlet dalam Asian Para Games akan mampu memberikan semangat sekaligus menghibur bagi korban gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8361 seconds (0.1#10.140)