Musim Terburuk Daniel Ricciardo di Ajang Formula One
A
A
A
AUSTIN - Daniel Ricciardo mengaku merasakan musim buruk pada ajang Formula One (F1) 2018. Pasalnya, pembalap Red Bull Racing itu untuk pertama kalinya kalah dari rekan setimnya Max Vertappen.
Sepanjang tahun ini Ricciardo berhasil mengungguli Verstappen hingga lima kali, termasuk saat menjadi juara di GP China dan GP Monaco. Namun sisanya, pembalap asal Australia ini selalu menyelesaikan balapan di belakang partnernya tersebut. Dia juga sudah kalah di lima balapan terakhir secara beruntun.
Ricciardo juga untuk pertama kalinya kalah di klasemen pembalap. Dia baru mendulang 146 poin dan bertengger di posisi keenam. Sedangkan Verstappen ada di peringkat lima dengan 173 poin. Padahal pembalap berusia 29 tahun ini selalu unggul dari Verstappen dalam dua musim terakhir. Bahkan, dia sempat menempati posisi tiga klasemen pada musim 2016.
“Sudah cukup suram. Mungkin hasil terbaik saya saat di Monaco. Itu luar biasa dan membawa kebahagiaan bagi saya sepanjang sisa musim ini. Jadi, jika ada seseorang yang mengendalikan semuanya, mungkin mereka mengambil itu secara harfiah untuk saya,” kata Ricciardo dilansir Planetf1 .
Bukan hanya dari hasil balapan, Ricciardo mengatakan, hasil kualifikasi juga sangat buruk pada musim ini. Dari 17 balapan yang dijalani, sebanyak 14 di antaranya harus dimulai dari belakang Verstappen.
Hanya tiga kali Ricciardo atas Verstappen saat kualifikasi, yakni ketika di GP Bahrain, GP Azerbaijan, dan GP Monaco. Situasi negatif itu ternyata sudah terjadi sejak musim lalu. Soalnya, Ricciardo juga mengalami hal sama.
Dia tidak mampu mencatatkan lap terbaiknya di setiap sesi kualifikasi. Hal ini membuatnya berpikir bahwa Verstappen terlihat lebih baik dan terus mengalami peningkatan dalam beberapa musim terakhir.
“Tahun lalu, saya tidak be gitu senang dengan hasil kua lifikasi. Saya pikir pada awal tahun ini saya mulai memperbaiki beberapa hal. Tetapi, saya benar-benar belum mendapatkan semuanya. Mungkin Max semakin lebih baik. Saya tidak tahu, tapi ini belum selesai. Saya ingin lebih proaktif dalam beberapa hal dan lebih banyak set up ,” tutur Ricciardo.
Intinya, Ricciardo sedikit kurang puas dengan pencapaiannya sepanjang musim ini. Apalagi ini merupakan musim terakhirnya bersama Red Bull sejak 2014 lalu. Pembalap yang baru memenangkan tujuh balapan di F1 ini akan membalap bersama Renault pada musim depan.
Sepanjang tahun ini Ricciardo berhasil mengungguli Verstappen hingga lima kali, termasuk saat menjadi juara di GP China dan GP Monaco. Namun sisanya, pembalap asal Australia ini selalu menyelesaikan balapan di belakang partnernya tersebut. Dia juga sudah kalah di lima balapan terakhir secara beruntun.
Ricciardo juga untuk pertama kalinya kalah di klasemen pembalap. Dia baru mendulang 146 poin dan bertengger di posisi keenam. Sedangkan Verstappen ada di peringkat lima dengan 173 poin. Padahal pembalap berusia 29 tahun ini selalu unggul dari Verstappen dalam dua musim terakhir. Bahkan, dia sempat menempati posisi tiga klasemen pada musim 2016.
“Sudah cukup suram. Mungkin hasil terbaik saya saat di Monaco. Itu luar biasa dan membawa kebahagiaan bagi saya sepanjang sisa musim ini. Jadi, jika ada seseorang yang mengendalikan semuanya, mungkin mereka mengambil itu secara harfiah untuk saya,” kata Ricciardo dilansir Planetf1 .
Bukan hanya dari hasil balapan, Ricciardo mengatakan, hasil kualifikasi juga sangat buruk pada musim ini. Dari 17 balapan yang dijalani, sebanyak 14 di antaranya harus dimulai dari belakang Verstappen.
Hanya tiga kali Ricciardo atas Verstappen saat kualifikasi, yakni ketika di GP Bahrain, GP Azerbaijan, dan GP Monaco. Situasi negatif itu ternyata sudah terjadi sejak musim lalu. Soalnya, Ricciardo juga mengalami hal sama.
Dia tidak mampu mencatatkan lap terbaiknya di setiap sesi kualifikasi. Hal ini membuatnya berpikir bahwa Verstappen terlihat lebih baik dan terus mengalami peningkatan dalam beberapa musim terakhir.
“Tahun lalu, saya tidak be gitu senang dengan hasil kua lifikasi. Saya pikir pada awal tahun ini saya mulai memperbaiki beberapa hal. Tetapi, saya benar-benar belum mendapatkan semuanya. Mungkin Max semakin lebih baik. Saya tidak tahu, tapi ini belum selesai. Saya ingin lebih proaktif dalam beberapa hal dan lebih banyak set up ,” tutur Ricciardo.
Intinya, Ricciardo sedikit kurang puas dengan pencapaiannya sepanjang musim ini. Apalagi ini merupakan musim terakhirnya bersama Red Bull sejak 2014 lalu. Pembalap yang baru memenangkan tujuh balapan di F1 ini akan membalap bersama Renault pada musim depan.
(don)