Los Millonarios Raih Copa Libertadores di Luar Argentina
A
A
A
MADRID - River Plate melaju ke semifinal Piala Dunia Antarklub 2018 pada Desember mendatang. Kepercayaan tim berjuluk Los Millonarios tersebut kian membesar seusai menumbangkan rival berat, Boca Juniors, pada leg kedua final Copa Libertadores 2018 dengan skor 3-1, Senin (10/12). Pada laga berlangsung di Santiago Bernabeu, Boca sempat tertinggal lebih dulu gol dari Benedetto pada menit ke-44.
Namun, mentalitas River meningkat di babak kedua. Mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui Lucas Pratto (68). Karena tidak ada sistem keunggulan gol tandang, laga dilanjutkan ke babak tambahan. River sukses membalikkan keadaan berkat gol-gol dari Juan Quintero (109) dan Gonzalo Martinez (120+2).
Secara keseluruhan, River menang dengan agregat 5-3. Pada legpertama, 11 November lalu, kedua tim bermain 2-2. Bagi River, itu merupakan gelar Copa Libertadores kelima setelah meraihnya pada 1986, 1996, dan 2015. Terasa semakin istimewa lantaran ini merupakan kali pertama sepanjang sejarah laga final digelar di luar Argentina.
Hal itu terjadi lantaran serangan yang dilakukan pendukung River Plate terhadap bus pemain Boca pada 24 November lalu. Akibatnya, laga final leg kedua sempat mengalami penundaan karena pemain Boca terluka. Akhirnya, CONMEBOL mengambil jalan tengah dengan menggelar final leg kedua di Spanyol.
Keberhasilan River terasa istimewa bagi pelatih Marcelo Gallardo. Ini adalah gelar Copa Libertadores kedua sepanjang kariernya setelah 1996. Terlebih Gallardo tidak bisa memberikan instruksi di pinggir lapangan karena terkena hukuman.
Dia hanya menyaksikan timnya dari tribune penonton di Santiago Bernabeu. Apresiasi diberikan sang kapten Leonardo Ponzio. Dia mengatakan Gallardo sangat pandai memotivasi di ruang ganti sehingga para pemain menggila di lapangan.
“Mentalitas juaranya telah ditransformasikan pada seluruh pemain. Gallardo merupakan pelatih tegas dan yakin dengan apa yang dilakukannya. Kekuatan River saat ini merupakan representasi Gallardo,” puji Ponzio dilansir thenational.ae.
Senada dengan Ponzio, asisten pelatih Matias Biscay menuturkan, Gallardo merupakan tipikal pelatih yang selalu haus akan tantangan. Biscay optimistis jika suatu saat nanti Gallardo hijrah ke Eropa dan meraih kesuksesan.
“Tiga kata mendeskripsikan Gallardo, kualitas, kegigihan, dan usaha keras. Dia sangat gigih untuk selalu meningkatkan performa tim. Dia selalu berusaha melampaui batas kemampuannya. Dia selalu ingin para pemain menunjukkan performa terbaik,” ujarnya.
Tantangan Gallardo dan River telah menanti di depan. Menjuarai Copa Libertadores membuat LosMillonariosotom atis lolos ke semifinal Piala Dunia Antarklub di Abu Dhabi pada 12–22 Desember mendatang. Mereka akan menghadapi pemenang antara Esperance de Tunis versus Al Ain/Wellington. Bila melenggang mulus ke final, kemungkinan besar River bakal bersua juara Liga Champions, Real Madrid.
Namun, mentalitas River meningkat di babak kedua. Mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui Lucas Pratto (68). Karena tidak ada sistem keunggulan gol tandang, laga dilanjutkan ke babak tambahan. River sukses membalikkan keadaan berkat gol-gol dari Juan Quintero (109) dan Gonzalo Martinez (120+2).
Secara keseluruhan, River menang dengan agregat 5-3. Pada legpertama, 11 November lalu, kedua tim bermain 2-2. Bagi River, itu merupakan gelar Copa Libertadores kelima setelah meraihnya pada 1986, 1996, dan 2015. Terasa semakin istimewa lantaran ini merupakan kali pertama sepanjang sejarah laga final digelar di luar Argentina.
Hal itu terjadi lantaran serangan yang dilakukan pendukung River Plate terhadap bus pemain Boca pada 24 November lalu. Akibatnya, laga final leg kedua sempat mengalami penundaan karena pemain Boca terluka. Akhirnya, CONMEBOL mengambil jalan tengah dengan menggelar final leg kedua di Spanyol.
Keberhasilan River terasa istimewa bagi pelatih Marcelo Gallardo. Ini adalah gelar Copa Libertadores kedua sepanjang kariernya setelah 1996. Terlebih Gallardo tidak bisa memberikan instruksi di pinggir lapangan karena terkena hukuman.
Dia hanya menyaksikan timnya dari tribune penonton di Santiago Bernabeu. Apresiasi diberikan sang kapten Leonardo Ponzio. Dia mengatakan Gallardo sangat pandai memotivasi di ruang ganti sehingga para pemain menggila di lapangan.
“Mentalitas juaranya telah ditransformasikan pada seluruh pemain. Gallardo merupakan pelatih tegas dan yakin dengan apa yang dilakukannya. Kekuatan River saat ini merupakan representasi Gallardo,” puji Ponzio dilansir thenational.ae.
Senada dengan Ponzio, asisten pelatih Matias Biscay menuturkan, Gallardo merupakan tipikal pelatih yang selalu haus akan tantangan. Biscay optimistis jika suatu saat nanti Gallardo hijrah ke Eropa dan meraih kesuksesan.
“Tiga kata mendeskripsikan Gallardo, kualitas, kegigihan, dan usaha keras. Dia sangat gigih untuk selalu meningkatkan performa tim. Dia selalu berusaha melampaui batas kemampuannya. Dia selalu ingin para pemain menunjukkan performa terbaik,” ujarnya.
Tantangan Gallardo dan River telah menanti di depan. Menjuarai Copa Libertadores membuat LosMillonariosotom atis lolos ke semifinal Piala Dunia Antarklub di Abu Dhabi pada 12–22 Desember mendatang. Mereka akan menghadapi pemenang antara Esperance de Tunis versus Al Ain/Wellington. Bila melenggang mulus ke final, kemungkinan besar River bakal bersua juara Liga Champions, Real Madrid.
(don)