Tampil Gemilang, Embiid Bantu Philadelphia 76ers Kalahkan Detroit
A
A
A
PHILADELPHIA - Kehadiran Joel Embiid ternyata sangat membantu Philadelphia 76ers mengalahkan Detroit Pistons 116-102 di Wells Fargo Center, kemarin. Pasalnya, mereka di luar dugaan harus kehilangan salah satu bintangnya Jimmy Butler saat baru bermain di pertandingan itu.
Embiid sebenarnya masih berada dalam kondisi yang kurang dari 100 persen. Apalagi, dia tidak bermain pada laga sebelumnya. Namun, pebasket 24 tahun itu sukses tampil apik setelah mencetak angka tertinggi timnya dengan 24 poin. Capaian ini sekaligus menjadi bukti bahwa dirinya juga bisa menjadi pemain yang menorhkan poin untuk timnya.
Pelatih Sixers Brett Brown sebenarnya mengandalkan Butler untuk mencetak poin. Dia bahkan menarik Embiid yang biasa terlibat banyak dalam sistem menyerang untuk mengubah peran menjadi pembuka ruang.
Dia pun sempat mengeluhkan peran barunya itu. Apalagi, tiga laga terakhirnya Embiid hanya mencetak di bawah 20 poin. “Saya mencintai semua orang, rekan tim, dan staf pelatih saya. Saya pikir semua orang yang mengenal saya tahu itu,” kata Embiid dilansir thescore. “Saya frustasi karena saya menahan diri untuk standar yang sangat tinggi,” lanjutnya.
Sampai saat ini, Embiid sudah mencetak rata-rata 26,3 poin per pertandingan. Dia menjadi pencetak angka Sixers paling produktif di babak reguler NBA musim ini.
Sementara itu, Butler berada satu peringkat di bawahnya sebagai mesin poin Sixers yang sama produktif. Oleh karena itu, jika nantinya Butler tidak bisa bermain, kemungkinan Embiid akan mendapat perannya lagi sebagai pencetak angka utama timnya.
“Anda dapat melihat betapa pentingnya dia (Embiid) bagi kami, terutama ketika Jimmy (Butler) keluar,” ucap Brown. “Beberapa drama yang dia buat terlambat luar biasa malam ini. Dia mulai bermain dengan lebih banyak pantulan, lebih gigih saat permainan berlangsung,” sambungnya.
Sedangkan Butler terpaksa menepi dari pertandingan di pengujung kuarter satu karena mengalami cedera pangkal paha. Setelah itu, dia mendapat perawatan dari tim medis dan tidak kembali sampai pertandingan selesai.
Dia hanya tampil selama 9,40 menit dengan 4 rebound dan 2 asisst. Namun, timnya berharap sang pemain tidak menderita terlalu serius.
Sejauh ini, Butler cukup berkontribusi kepada Sixers. Dia mencetak masing-masing 38 poin di dua pertandingan sebelum ini. Secara keseluruhan, dia juga mencetak rata-rata 21,4 poin, 5,3 rebound, 3 asisst, dan 2 steal dalam 12 pertandingan.
Dengan catatan itu, timnya tentu harus mempertimbangkan sang pemain diturunkan atau tidak saat timnya menghadapi Brooklyn Nets, Kamis (13/12) pagi WIB.
Sementara itu, Pistons yang bermain tanpa Blake Griffin terlihat tak berdaya. Meski Luke Kennard menyelesaikan permainan dengan 28 poin, termasuk memasukan 5 bola dari 8 tembakan tiga poin, dan Andre Drummond menciptakan double-double dengan 21 poin dan 17 rebound tak cukup menghindarkan timnya dari kekalahan kelima secara beruntun.
“Three Point (Kennard) sangat positif, dan kami mencoba untuk keluar dari peregangan (ketertinggalan poin) ini. Tapi, saya yakin itu akan membuat kita menjadi tim yang lebih baik, lebih dekat bersama, lebih solid lagi,” ucap pelatih Pistons, Dwane Casey.
Embiid sebenarnya masih berada dalam kondisi yang kurang dari 100 persen. Apalagi, dia tidak bermain pada laga sebelumnya. Namun, pebasket 24 tahun itu sukses tampil apik setelah mencetak angka tertinggi timnya dengan 24 poin. Capaian ini sekaligus menjadi bukti bahwa dirinya juga bisa menjadi pemain yang menorhkan poin untuk timnya.
Pelatih Sixers Brett Brown sebenarnya mengandalkan Butler untuk mencetak poin. Dia bahkan menarik Embiid yang biasa terlibat banyak dalam sistem menyerang untuk mengubah peran menjadi pembuka ruang.
Dia pun sempat mengeluhkan peran barunya itu. Apalagi, tiga laga terakhirnya Embiid hanya mencetak di bawah 20 poin. “Saya mencintai semua orang, rekan tim, dan staf pelatih saya. Saya pikir semua orang yang mengenal saya tahu itu,” kata Embiid dilansir thescore. “Saya frustasi karena saya menahan diri untuk standar yang sangat tinggi,” lanjutnya.
Sampai saat ini, Embiid sudah mencetak rata-rata 26,3 poin per pertandingan. Dia menjadi pencetak angka Sixers paling produktif di babak reguler NBA musim ini.
Sementara itu, Butler berada satu peringkat di bawahnya sebagai mesin poin Sixers yang sama produktif. Oleh karena itu, jika nantinya Butler tidak bisa bermain, kemungkinan Embiid akan mendapat perannya lagi sebagai pencetak angka utama timnya.
“Anda dapat melihat betapa pentingnya dia (Embiid) bagi kami, terutama ketika Jimmy (Butler) keluar,” ucap Brown. “Beberapa drama yang dia buat terlambat luar biasa malam ini. Dia mulai bermain dengan lebih banyak pantulan, lebih gigih saat permainan berlangsung,” sambungnya.
Sedangkan Butler terpaksa menepi dari pertandingan di pengujung kuarter satu karena mengalami cedera pangkal paha. Setelah itu, dia mendapat perawatan dari tim medis dan tidak kembali sampai pertandingan selesai.
Dia hanya tampil selama 9,40 menit dengan 4 rebound dan 2 asisst. Namun, timnya berharap sang pemain tidak menderita terlalu serius.
Sejauh ini, Butler cukup berkontribusi kepada Sixers. Dia mencetak masing-masing 38 poin di dua pertandingan sebelum ini. Secara keseluruhan, dia juga mencetak rata-rata 21,4 poin, 5,3 rebound, 3 asisst, dan 2 steal dalam 12 pertandingan.
Dengan catatan itu, timnya tentu harus mempertimbangkan sang pemain diturunkan atau tidak saat timnya menghadapi Brooklyn Nets, Kamis (13/12) pagi WIB.
Sementara itu, Pistons yang bermain tanpa Blake Griffin terlihat tak berdaya. Meski Luke Kennard menyelesaikan permainan dengan 28 poin, termasuk memasukan 5 bola dari 8 tembakan tiga poin, dan Andre Drummond menciptakan double-double dengan 21 poin dan 17 rebound tak cukup menghindarkan timnya dari kekalahan kelima secara beruntun.
“Three Point (Kennard) sangat positif, dan kami mencoba untuk keluar dari peregangan (ketertinggalan poin) ini. Tapi, saya yakin itu akan membuat kita menjadi tim yang lebih baik, lebih dekat bersama, lebih solid lagi,” ucap pelatih Pistons, Dwane Casey.
(don)