Max Verstappen Tak Sabar Uji Mobil RB15 di Simulator

Rabu, 19 Desember 2018 - 14:14 WIB
Max Verstappen Tak Sabar...
Max Verstappen Tak Sabar Uji Mobil RB15 di Simulator
A A A
MILTON KEYNES - Max Verstappen sudah tak sabar menguji mobil RB15 di simulator. Pasalnya, pembalap asal Belanda itu akan bekerja dengan mesin Honda untuk pertama kali digunakan timnya, Red Bull Racing.

Verstappen mengaku sudah tidak sabar mencoba mobil tersebut. Pasalnya, rekan setimnya yang baru, Pierre Gasly, akan sedikit lebih terbiasa. Tahun lalu, pembalap asal Prancis itu mengendarai mobil tim Scuderia Torro Roso dengan menggunakan mesin Honda RA618H pada balapan Formula One (F1).

“Untuk pertama kalinya kami akan menguji dengan mesin Honda. Tentu saja saya menantikan kolaborasi dan saya juga merasa jauh lebih termotivasi di pabrik daripada sebelumnya,” kata Verstappen, kepada Servus TV, dilansir gpblog.

Pembalap berusia 21 tahun itu harus bersabar untuk segera melakukan pengujian mesin mobil timnya tersebut. Padahal, Verstappen sekarang sedang berada di markas Red Bull Racing di Milton Keynes, Inggris.

Namun, kehadirannya itu ternyata bukan untuk itu, melainkan ingin menikmati pesta Natal bersama seluruh timnya. Selama acara tersebut, Verstappen menegaskan performanya di awal musim 2018 menjadi penyebabnya gagal bersaing dengan para rivalnya. Seandainya memulai kompetisi 2018 dengan baik, dia bisa akan menempati posisi ketiga di Kejuaraan Dunia.

“Pesta Natal tahunan Red Bull. Sangat menyenangkan dengan semua orang dan juga edisi terakhir dengan Daniel Riciardo. Kami memiliki banyak kesenangan. Saya sudah terbiasa karena ayah saya. Itu bisa sangat ketat. Tapi, itu bagus karena kemudian saya terbiasa ketika Anda datang di F1. Saya selalu harus berurusan dengan kritik,” papar Verstappen.

Sementara itu, team principal Red Bull Helmut Marko telah memperhitungkan bahwa Verstappen dapat menempati posisi kedua di klasemen pembalap F1 2019. Bahkan, pembalapnya itu bisa membantu timnya ke posisi kedua di klasemen konstruktor.

Marko mengakui musim 2018 bagi Verstappen sangat kacau. Pembalap kelahiran Hasselt, Belgia, 30 September 1997, itu mengawali dengan enam insiden dalam enam balapan pertamanya. Tapi, Verstappen mampu memper baikinya di paruh kedua dengan hasil luar biasa di lima balapan pengujung musim dengan selalu naik ke podium, termasuk menjadi juara di Meksiko.

“Kami memiliki percakapan yang intens. Masalahnya adalah dia terlalu memaksakan diri. Dia masih merupakan Verstappen yang sangat ambisius,” ungkap Marko.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0299 seconds (0.1#10.140)