Pengamat MotoGP Semprot Puig Gara-gara Ledek Rossi
A
A
A
GENOA - Carlo Pernat mengungkapkan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan yang diungkapkan Direktur tim Repsol Honda, Alberto Puig, yang menyindir bahwa masa kejayaan Valentino Rossi sudah habis. Pengamat MotoGP berkacamata itu mengatakan bahwa Puig sepertinya salah menilai The Doctor.
Perdebatan ini muncul setelah Puig melakukan wawancara dengan salah satu media di Spanyol. Dalam kesempatan itu dia ditanya beberapa pertanyaan, salah satunya tentang karier Rossi.
Puig mengaku aneh bahwa Rossi tidak pernah mengakui bahwa masa kejayaannya di ajang MotoGP telah berakhir. Pandangan itu langsung dibantah Pernat.
"Gelar kesepuluh adalah misi yang hampir mustahil, tapi Valentino Rossi bisa berhasil dan dia layak mendapat hormat. Dia berlatih dengan anak-anak setiap hari dan menjadi kuat, dia juga tahu bahwa pada usia empat puluh dia tidak memiliki ruang untuk perbaikan, tetapi dia tidak meninggalkan apa pun untuk kebetulan," cetus Pernat dikutip dari Corriere dello Sport, Kamis (20/12/2018).
Pernat tak hanya menyerang Puig. Pria bertubuh gempal itu juga mengomentari Marc Marquez, yang dianggap Direktur tim Honda sebagai pembalap nomor 1. Dikatakannya, pembalap berjuluk The Baby Alien bisa menjadi pewaris Rossi.
"Marquez nomor satu? Dia bisa menjadi pewaris Valentino, bahkan jika dia tidak memiliki ahli waris, tetapi dia memainkan segalanya di tahun 2015. Saat itu Marc kehilangan 40% dari fans. Semua stadion berwarna kuning, orang menyukai Rossi. Juga, saya ingin melihat Marc dan Valentino melawan satu sama lain, tetapi pada usia yang sama," ungkap Pernat.
Pernat lantas berbicara mengapa Rossi seakan takut untuk memutuskan pensiun. "MotoGP adalah Disneyland-nya. Ini dunianya, dan motor adalah pacar yang sebenarnya. Gelar kesepuluh akan seperti phoenix. Jika motor tahun depan akan baik-baik saja, maka Anda benar-benar dapat mencobanya," pungkas Pernat.
Perdebatan ini muncul setelah Puig melakukan wawancara dengan salah satu media di Spanyol. Dalam kesempatan itu dia ditanya beberapa pertanyaan, salah satunya tentang karier Rossi.
Puig mengaku aneh bahwa Rossi tidak pernah mengakui bahwa masa kejayaannya di ajang MotoGP telah berakhir. Pandangan itu langsung dibantah Pernat.
"Gelar kesepuluh adalah misi yang hampir mustahil, tapi Valentino Rossi bisa berhasil dan dia layak mendapat hormat. Dia berlatih dengan anak-anak setiap hari dan menjadi kuat, dia juga tahu bahwa pada usia empat puluh dia tidak memiliki ruang untuk perbaikan, tetapi dia tidak meninggalkan apa pun untuk kebetulan," cetus Pernat dikutip dari Corriere dello Sport, Kamis (20/12/2018).
Pernat tak hanya menyerang Puig. Pria bertubuh gempal itu juga mengomentari Marc Marquez, yang dianggap Direktur tim Honda sebagai pembalap nomor 1. Dikatakannya, pembalap berjuluk The Baby Alien bisa menjadi pewaris Rossi.
"Marquez nomor satu? Dia bisa menjadi pewaris Valentino, bahkan jika dia tidak memiliki ahli waris, tetapi dia memainkan segalanya di tahun 2015. Saat itu Marc kehilangan 40% dari fans. Semua stadion berwarna kuning, orang menyukai Rossi. Juga, saya ingin melihat Marc dan Valentino melawan satu sama lain, tetapi pada usia yang sama," ungkap Pernat.
Pernat lantas berbicara mengapa Rossi seakan takut untuk memutuskan pensiun. "MotoGP adalah Disneyland-nya. Ini dunianya, dan motor adalah pacar yang sebenarnya. Gelar kesepuluh akan seperti phoenix. Jika motor tahun depan akan baik-baik saja, maka Anda benar-benar dapat mencobanya," pungkas Pernat.
(sha)