Target Pacquiao, Kejar Kemenangan KO hingga Lumpuhkan Broner
A
A
A
CALIFORNIA - Manny Pacquiao berharap bisa membuat dua KO berturut-turut ketika ia bertarung melawan mantan pemegang gelar empat divisi, Adrien Broner di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, 19 Januari 2019. Ikon tinju Filipina mengaku sempat lupa bagaimana memenangkan pertarungan dengan KO, tapi semuanya terbayar lunas ketika menjatuhkan Lucas Matthysse.
Pada pertarungan perebutan sabuk juara kelas welter versi World Boxing Association (WBA), 15 Juli 2018, Pacquiao berhasil membuat Matthysse mencium kanvas sebelum akhirnya petinju berusia 40 tahun itu menang technical knock out (TKO) atas lawannya tersebut. Melawan Broner, Pacquiao tetap menargetkan kemenangan KO.
"Saya tidak membuat prediksi, tetapi tujuan saya adalah untuk melumpuhkan Broner. Saya mencari kemenangan KO melawan Broner. Saya harus memaksimalkan kesempatan. Saya lupa betapa menyenangkannya memenangkan pertarungan dengan KO sampai saya menghentikan Lucas Matthysse untuk memenangkan sabuk gelar kelas welter WBA," kata Pacquiao dikutip dari ESPN, Jumat (4/1/2019).
"Senang rasanya menang seperti itu dan para penggemar juga menyukainya, jadi mengapa tidak mencobanya lagi? Saya tidak punya masalah pribadi melawan Adrien Broner. Pertarungan ini benar-benar bisnis. Dia menyenangkan. Dia membuat saya tertawa. Dia tahu bagaimana caranya menjual dirinya sendiri dan menjual perkelahian," sambung Pacquiao.
Pacquiao diketahui masih menghabiskan sebagian waktunya dengan berlatih di Freddie Roach's Wild Card Boxing Club. Apa yang dilakukannya perlu dimaklumi mengingat ini kali pertama sejak November 2016, dia kembali menggelar pertarungan di Amerika Serikat.
"Saya pikir pengalaman telah menjadikan Manny petarung yang lebih baik. Dia masih berlatih lebih keras daripada siapa pun. Saya suka Broner sebagai petarung. Saya pikir dia memiliki keterampilan tinju yang sangat baik, tetapi Broner tidak pernah menghadapi orang seperti Manny," ungkap Roach.
"Broner akan kelelahan secara mental dalam empat putaran dan secara fisik dia akan kehabisan tenaga di ronde keenam. Tidak mungkin bagi Broner untuk mengimbangi Manny Pacquiao dari kamp pelatihan ini," pungkas Roach.
Pada pertarungan perebutan sabuk juara kelas welter versi World Boxing Association (WBA), 15 Juli 2018, Pacquiao berhasil membuat Matthysse mencium kanvas sebelum akhirnya petinju berusia 40 tahun itu menang technical knock out (TKO) atas lawannya tersebut. Melawan Broner, Pacquiao tetap menargetkan kemenangan KO.
"Saya tidak membuat prediksi, tetapi tujuan saya adalah untuk melumpuhkan Broner. Saya mencari kemenangan KO melawan Broner. Saya harus memaksimalkan kesempatan. Saya lupa betapa menyenangkannya memenangkan pertarungan dengan KO sampai saya menghentikan Lucas Matthysse untuk memenangkan sabuk gelar kelas welter WBA," kata Pacquiao dikutip dari ESPN, Jumat (4/1/2019).
"Senang rasanya menang seperti itu dan para penggemar juga menyukainya, jadi mengapa tidak mencobanya lagi? Saya tidak punya masalah pribadi melawan Adrien Broner. Pertarungan ini benar-benar bisnis. Dia menyenangkan. Dia membuat saya tertawa. Dia tahu bagaimana caranya menjual dirinya sendiri dan menjual perkelahian," sambung Pacquiao.
Pacquiao diketahui masih menghabiskan sebagian waktunya dengan berlatih di Freddie Roach's Wild Card Boxing Club. Apa yang dilakukannya perlu dimaklumi mengingat ini kali pertama sejak November 2016, dia kembali menggelar pertarungan di Amerika Serikat.
"Saya pikir pengalaman telah menjadikan Manny petarung yang lebih baik. Dia masih berlatih lebih keras daripada siapa pun. Saya suka Broner sebagai petarung. Saya pikir dia memiliki keterampilan tinju yang sangat baik, tetapi Broner tidak pernah menghadapi orang seperti Manny," ungkap Roach.
"Broner akan kelelahan secara mental dalam empat putaran dan secara fisik dia akan kehabisan tenaga di ronde keenam. Tidak mungkin bagi Broner untuk mengimbangi Manny Pacquiao dari kamp pelatihan ini," pungkas Roach.
(bbk)