Tinta Emas dalam Karier Bulu Tangkis Liliyana Natsir

JAKARTA - Liliyana Natsir menelan kekalahan di laga terakhirnya sebelum gantung raket. Meski menutup kariernya dengan anti-klimaks, atlet yang akrab disapa Butet telah menorehkan tinta emas dalam dunia bulu tangkis Indonesia.

Butet menelan kekalahan di laga terakhirnya ketika berpasangan dengan Tontowi Ahmad di partai final turnamen 500 Indonesia Masters, Minggu (27/1/2019) petang. Menghadapi unggulan pertama asal China, Owi/Butet takluk 21-19, 19-21, 16-21.

Menurut catatan, Butet merupakan salah satu pebulu tangkis terbaik Indonesia di era sekarang ini. Bersama Tontowi dan pasangan sebelumnya, Nova Widianto, perempuan kelahiran Manado, 1985 telah memenangkan 24 gelar superseries dan Super500. (Baca juga: Pasangan Unggulan China Rusak Pesta Perpisahan Owi/Butet )

Butet juga sudah menyumbang empat medali emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, satu medali emas Olimpiade, dan sebuah gelar BWF World Tour. Catatan manis lainnya, Butet (ketika berpasangan dengan Owi) menjadi satu-satunya pasangan ganda campuran yang memenangkan tiga gelar All England secara beruntun.

Berikut Catatan Prestasi Butet

- Liliyana Natsir pensiun sebagai pebulu tangkis dengan 24 gelar superseries dan super500. Jumlah tersebut terbanyak dalam sejarah pelatnas.

- Liliyana Natsir menjadi pebulu tangkis putri pertama di Indonesia yang memenangkan empat medali emas di kejuaraan dunia.

- Selain empat medali emas di kejuaraan dunia, Liliyana Natsir juga memenangkan satu medali emas Olimpiade dan satu gelar di BWF World Tour.

- Ketika berpasangan dengan Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir merebut tiga gelar All England secara beruntun pada 2012, 2013, dan 2014. Belum ada ganda campuran di Indonesia yang mencapai rekor serupa.

- Sepanjang kariernya, Liliyana Natsir sudah 35 kali mengalahkan ganda campuran China. Menurut Badminton Talk belum ada pebulu tangkis yang mencapai jumlah tersebut.