Andrea Dovizioso-Danilo Petrucci Sepakat Tak Saling Sikut
A
A
A
BOLOGNA - Duo pembalap Tim Mission Winnow Ducati Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso sepakat untuk tidak saling sikut dan menjatuhkan di MotoGP 2019. Keduanya berjanji akan akur dan saling bantu. Bersama Dovizioso, Petrucci bakal menjadi andalan pabrikan Italia tersebut untuk bersaing dalam perebutan gelar juara. Dovizioso mengakui kedatangan Petrucci sebagai pembalap pabrikan bakal berdampak baik di tim asal Italia tersebut.
Kedekatannya dengan Petrucci dinilai bakal membuat suasana di garasi Ducati lebih bersahabat. Namun, bukan berarti Dovizioso tak menganggap Petrucci sebagai lawan. Pembalap berjuluk The Little Dragonitu mengaku tetap mewaspadai kekuatan rekannya tersebut.
Petrucci sendiri memulai debutnya bersama tim pabrikan dengan cukup baik saat melakoni tes pasca musim MotoGP 2018. Tampil cukup meyakinkan saat tes Valencia-Jerez, Petrucci memiliki kesempatan untuk mematangkan persiapannya pada tes pramusim Sepang (6–8 Februari) dan Qatar (23–25 Februari), sebelum balapan pertama di Sirkuit Losail, 10 Maret mendatang.
“Ini bukan tentang melepaskan tekanan dari saya, ini tentang menjadi lebih nyaman dalam semua hal yang perlu dilakukan. Saya senang dengan situasi saat ini. Saya pikir Danilo terbuka untuk bekerja bersama. Kami akan sama-sama,” ujar Dovizioso dilansir Motorsport.
“Toh kami baru memulai, saya belum tahu persis bagaimana keadaannya nanti. Saya rasa Petrucci punya potensi lebih dari yang dipikirkan semua orang, tapi tidak selalu mudah untuk membuktikannya,” sambung Dovizioso.
Sementara itu, Tim Suzuki Ecstar mengaku optimistis bersaing, meski menggunakan dua pembalap muda di MotoGP 2019. Seperti diketahui, kepergian Andrea Iannone ke Aprilia Gresini membuat Alex Rins ditandemkan dengan pembalap Moto2, Joan Mir.
Sebagai catatan, kedua pembalap Suzuki yang akan turun di kelas utama musim ini masing-masing masih berusia 23 dan21 tahun. Keputusan Suzuki ini dinilai berisiko, mengingat keduanya belum cukup berpengalaman terutama dalam mengembangkan motor.
Meski begitu, sang manajer, Davide Brivio, mengaku sama sekali tidak cemas dengan formasi dua pembalap mudanya. Brivio menilai Rins memiliki kapasitas yang cukup sebagai pembimbing Joan Mir pada musim 2019.
Pembalap asal Spanyol itu disebut-sebut memiliki penampilan apik sepanjang tahun ini. Hal itulah yang membuat Brivio yakin Rins bisa menjadi rekan yang baik bagi Joan Mir musim ini. “Saya rasa itu tak jadi masalah (terkait formasi pembalap muda Suzuki).
Alex (Rins) akan menjalani tahun ketiganya di MotoGP dan tahun ini dia melakukannya dengan sangat baik. Joan (Mir) masih belajar, tapi rider-ridermuda yang datang dari Moto2 tak butuh waktu lama untuk jadi test rideryang baik,” ujar Brivio dilansir GPOne.
“Alex selama musim dingin telah memberikan banyak bantuan kepada kami. Dia bekerja keras dan masukannya tentang pengembangan motor kami sangat tepat dan jelas. Dia menghabiskan waktu di lintasan, menjalani begitu banyak putaran dan semuanya berkualitas. Saya bisa katakan, kami bekerja sama dengan baik,” tandasnya
Kedekatannya dengan Petrucci dinilai bakal membuat suasana di garasi Ducati lebih bersahabat. Namun, bukan berarti Dovizioso tak menganggap Petrucci sebagai lawan. Pembalap berjuluk The Little Dragonitu mengaku tetap mewaspadai kekuatan rekannya tersebut.
Petrucci sendiri memulai debutnya bersama tim pabrikan dengan cukup baik saat melakoni tes pasca musim MotoGP 2018. Tampil cukup meyakinkan saat tes Valencia-Jerez, Petrucci memiliki kesempatan untuk mematangkan persiapannya pada tes pramusim Sepang (6–8 Februari) dan Qatar (23–25 Februari), sebelum balapan pertama di Sirkuit Losail, 10 Maret mendatang.
“Ini bukan tentang melepaskan tekanan dari saya, ini tentang menjadi lebih nyaman dalam semua hal yang perlu dilakukan. Saya senang dengan situasi saat ini. Saya pikir Danilo terbuka untuk bekerja bersama. Kami akan sama-sama,” ujar Dovizioso dilansir Motorsport.
“Toh kami baru memulai, saya belum tahu persis bagaimana keadaannya nanti. Saya rasa Petrucci punya potensi lebih dari yang dipikirkan semua orang, tapi tidak selalu mudah untuk membuktikannya,” sambung Dovizioso.
Sementara itu, Tim Suzuki Ecstar mengaku optimistis bersaing, meski menggunakan dua pembalap muda di MotoGP 2019. Seperti diketahui, kepergian Andrea Iannone ke Aprilia Gresini membuat Alex Rins ditandemkan dengan pembalap Moto2, Joan Mir.
Sebagai catatan, kedua pembalap Suzuki yang akan turun di kelas utama musim ini masing-masing masih berusia 23 dan21 tahun. Keputusan Suzuki ini dinilai berisiko, mengingat keduanya belum cukup berpengalaman terutama dalam mengembangkan motor.
Meski begitu, sang manajer, Davide Brivio, mengaku sama sekali tidak cemas dengan formasi dua pembalap mudanya. Brivio menilai Rins memiliki kapasitas yang cukup sebagai pembimbing Joan Mir pada musim 2019.
Pembalap asal Spanyol itu disebut-sebut memiliki penampilan apik sepanjang tahun ini. Hal itulah yang membuat Brivio yakin Rins bisa menjadi rekan yang baik bagi Joan Mir musim ini. “Saya rasa itu tak jadi masalah (terkait formasi pembalap muda Suzuki).
Alex (Rins) akan menjalani tahun ketiganya di MotoGP dan tahun ini dia melakukannya dengan sangat baik. Joan (Mir) masih belajar, tapi rider-ridermuda yang datang dari Moto2 tak butuh waktu lama untuk jadi test rideryang baik,” ujar Brivio dilansir GPOne.
“Alex selama musim dingin telah memberikan banyak bantuan kepada kami. Dia bekerja keras dan masukannya tentang pengembangan motor kami sangat tepat dan jelas. Dia menghabiskan waktu di lintasan, menjalani begitu banyak putaran dan semuanya berkualitas. Saya bisa katakan, kami bekerja sama dengan baik,” tandasnya
(don)