Preview Persebaya vs Persinga; Djanur Turunkan Skuat Terkuat
A
A
A
JAKARTA - Sore ini, Persebaya Surabaya akan menantang Persinga Ngawi di babak 32 Besar Kratingdaeng Piala Indonesia. Tidak ingin malu di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pelatih Djadjang Nurdjaman mewarning pasukannya untuk tidak meremehkan tamu.
Djanur mengisyaratkan menurunkan skuad terbaik sebagai bentuk respek kepada Persinga Ngawi.Ya, Persebaya dan Persinga memang beda level. Liga 1 dan Liga 3. Praktis, di atas kertas skuad Green Force jauh di atas Persinga.
”Kalau kami tidak meremehkan dan menunjukkan permainan terbaik. Saya yakin kami akan meraih kemenangan,” kata Djanur dalam sesi konferensi pers di kediaman wakil wali kota Surabaya seperti dikutip dari laman resmi Persebaya.id. ”Pantang bagi kami untuk meremehkan,”tegasnya.
Djanur menjelaskan, beberapa kali penundaan laga babak 32 besar melawan Persinga cukup merepotkan.Peak performancepemainnya sulit disusun. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sulitnya izin kepolisian membuat laga melawan Persinga sulit digelar. Hingga akhirnya menjadisingle matchdari sebelumnyahome-away.
”Namun, hal ini juga ada hikmahnya. Kami jadi cukup waktu untuk mempersiapkan pemain-pemain baru. Baik dari segi teknis maupun administrasi,” papar Djanur. ”Kalau tidak ditunda, kami akan turun dengan kekuatan pas-pasan,” ungkapnya.
Penyelesaian proses administrasi sejumlah pemain Persebaya memang baru selesai tadi malam. Di antaranya dua pemain asing baru Amido Balde dan Manuchehr Jalilov.
”Karena sudah selesai, maka mereka akan kami turunkan. Kami akan turun dengan kekuatan terbaik,” tegas Djanur. ”Balde dan Jalilov sudah hampir dari dua pekan berlatih bersama Persebaya. Jadi mereka sudah siap main,”ujarnya.
Di sisi lain, momen yang ditunggu-tunggu Hansamu Yama Pranata akhirnya tiba. Kali pertama, Hansamu akan bermain untuk Persebaya. Yama adalah Bonek sejak kecil. Mungkin sejak dalam kandungan. Ayah dan keluarga besarnya semua Bonek.
Sejak kecil, dia sudah nonton di Stadion Gelora 10 Nopember, kandang lama Persebaya. Bahkan, suatu waktu pernah nggandol (numpang kendaraan) dari Mojokerto ke Surabaya untuk nonton Persebaya. Tak berlebihan, jika dia menanti-nantikan bermain dengan seragam hijau-hijau. Kostum kebesaran tim kebanggaannya. ”Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Akhirnya saya bermain bersama Persebaya,” kata Yama.
Jalan nasib membuat Yama baru besok bermain untuk Persebaya. Meski meniti karir junior di kompetisi internal Persebaya, awal karir profesional pemain kelahiran Mojokerto itu di Barito Putera. Di sana pula dia tampil hebat hingga menembus timnas. Bahkan terpilih sebagai kapten Tim Merah Putih.
Bergabung sejak Januari lalu, Yama punya cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya main Persebaya. Di bawah komando Djadjang Nurdjaman.
Dia akan berduet dengan Otavio Dutra untuk mengawal jantung pertahanan Persebaya. Sama-sama punya postur menjulang, mereka akan menjadi menara kembar barisan pertahanan Green Force. ”Saya sudah siap. Saya akan memberikan yang terbaik untuk Persebaya," tegasnya.
Bagi Yama, bermain di depan puluhan ribu Bonek akan memberikan suntikan motivasi tersendiri. Apalagi, beberapa Bonek itu adalah keluarganya sendiri. Ayah dan saudara-saudaranya. ”InsyaAllah keluarga saya pasti datang, karena mereka juga Bonek, terutama ayah saya,” tutupnya.
Djanur mengisyaratkan menurunkan skuad terbaik sebagai bentuk respek kepada Persinga Ngawi.Ya, Persebaya dan Persinga memang beda level. Liga 1 dan Liga 3. Praktis, di atas kertas skuad Green Force jauh di atas Persinga.
”Kalau kami tidak meremehkan dan menunjukkan permainan terbaik. Saya yakin kami akan meraih kemenangan,” kata Djanur dalam sesi konferensi pers di kediaman wakil wali kota Surabaya seperti dikutip dari laman resmi Persebaya.id. ”Pantang bagi kami untuk meremehkan,”tegasnya.
Djanur menjelaskan, beberapa kali penundaan laga babak 32 besar melawan Persinga cukup merepotkan.Peak performancepemainnya sulit disusun. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sulitnya izin kepolisian membuat laga melawan Persinga sulit digelar. Hingga akhirnya menjadisingle matchdari sebelumnyahome-away.
”Namun, hal ini juga ada hikmahnya. Kami jadi cukup waktu untuk mempersiapkan pemain-pemain baru. Baik dari segi teknis maupun administrasi,” papar Djanur. ”Kalau tidak ditunda, kami akan turun dengan kekuatan pas-pasan,” ungkapnya.
Penyelesaian proses administrasi sejumlah pemain Persebaya memang baru selesai tadi malam. Di antaranya dua pemain asing baru Amido Balde dan Manuchehr Jalilov.
”Karena sudah selesai, maka mereka akan kami turunkan. Kami akan turun dengan kekuatan terbaik,” tegas Djanur. ”Balde dan Jalilov sudah hampir dari dua pekan berlatih bersama Persebaya. Jadi mereka sudah siap main,”ujarnya.
Di sisi lain, momen yang ditunggu-tunggu Hansamu Yama Pranata akhirnya tiba. Kali pertama, Hansamu akan bermain untuk Persebaya. Yama adalah Bonek sejak kecil. Mungkin sejak dalam kandungan. Ayah dan keluarga besarnya semua Bonek.
Sejak kecil, dia sudah nonton di Stadion Gelora 10 Nopember, kandang lama Persebaya. Bahkan, suatu waktu pernah nggandol (numpang kendaraan) dari Mojokerto ke Surabaya untuk nonton Persebaya. Tak berlebihan, jika dia menanti-nantikan bermain dengan seragam hijau-hijau. Kostum kebesaran tim kebanggaannya. ”Ini mimpi yang menjadi kenyataan. Akhirnya saya bermain bersama Persebaya,” kata Yama.
Jalan nasib membuat Yama baru besok bermain untuk Persebaya. Meski meniti karir junior di kompetisi internal Persebaya, awal karir profesional pemain kelahiran Mojokerto itu di Barito Putera. Di sana pula dia tampil hebat hingga menembus timnas. Bahkan terpilih sebagai kapten Tim Merah Putih.
Bergabung sejak Januari lalu, Yama punya cukup waktu untuk menyesuaikan diri dengan gaya main Persebaya. Di bawah komando Djadjang Nurdjaman.
Dia akan berduet dengan Otavio Dutra untuk mengawal jantung pertahanan Persebaya. Sama-sama punya postur menjulang, mereka akan menjadi menara kembar barisan pertahanan Green Force. ”Saya sudah siap. Saya akan memberikan yang terbaik untuk Persebaya," tegasnya.
Bagi Yama, bermain di depan puluhan ribu Bonek akan memberikan suntikan motivasi tersendiri. Apalagi, beberapa Bonek itu adalah keluarganya sendiri. Ayah dan saudara-saudaranya. ”InsyaAllah keluarga saya pasti datang, karena mereka juga Bonek, terutama ayah saya,” tutupnya.
(aww)