Komite Eksekutif PSSI Putuskan Gelar KLB
A
A
A
JAKARTA - PSSI akhirnya bakal menggelar Kongres Luar Biasa atau KLB. Keputusan ini diambil dalam rapat Komite Eksekutif yang dipimpin langsung Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Joko Driyono, di kantor PSSI, Jakarta, Selasa (19/2/2019) malam.
Langkah ini diambil dengan memertimbangkan dinamika yang berkembang dan mendengarkan aspirasi anggota agar visi dan program PSSI tetap berjalan. KLB yang akan digelar ini memiliki dua agenda, yakni membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Sementara Agenda kedua yaitu penetapan tanggal Kongres pemilihan kepengurusan baru. Meski demikian, PSSI belum menyebutkan kapan dan di mana KLB tersebut berlangsung.
"Untuk menyiapkan KLB dengan dua agenda itu dan mempertimbangkan padatnya program PSSI, termasuk menjaga komitmen partner komersial kompetisi profesional. Serta untuk menghormati agenda besar politik nasional," kata Joko Driyono dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (20/2/2019).
"Maka, PSSI akan mengutus perwakilan ke Zurich, untuk berkoordinasi secara langsung dengan FIFA untuk mendapatkan arahan dan rekomendasi yang tepat," tegas Joko Driyono.
Sekadar informasi, desakan KLB ini sebenarnya sudah lama terdengar setelah Satgas Anti Mafia Bola menetapkan sejumlah tersangka, termasuk Joko Driyono.
Status tersangka yang dialamatkan kepada Jokdri terkait perusakan barang bukti pengaturan skor. Pada pemeriksaan pertama, Senin (18/2), Ada 32 pertanyaan yang diajukan penyidik padanya, tapi baru 17 pertanyaan yang dilontarkan.
Jokdri nantinya akan kembali diperiksa pada Kamis (21/2). Itu sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, yang juga Ketua Satgas Anti Mafia Bola. (Baca juga: Dicecar 17 Pertanyaan, Joko Driyono Hadapi Pemeriksaan Ulang Polisi )
"Pemeriksaan akan dilanjutkan pada hari Kamis, 21 Februari 2019 mendatang. Setelah berjalannya waktu, penyidik baru sampai pertanyaan 17 ditutup, itu pukul 03.30 WIB karena dia (Jokdri) menginginkan untuk ditutup terlebih dahulu," ujarnya.
Langkah ini diambil dengan memertimbangkan dinamika yang berkembang dan mendengarkan aspirasi anggota agar visi dan program PSSI tetap berjalan. KLB yang akan digelar ini memiliki dua agenda, yakni membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Sementara Agenda kedua yaitu penetapan tanggal Kongres pemilihan kepengurusan baru. Meski demikian, PSSI belum menyebutkan kapan dan di mana KLB tersebut berlangsung.
"Untuk menyiapkan KLB dengan dua agenda itu dan mempertimbangkan padatnya program PSSI, termasuk menjaga komitmen partner komersial kompetisi profesional. Serta untuk menghormati agenda besar politik nasional," kata Joko Driyono dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (20/2/2019).
"Maka, PSSI akan mengutus perwakilan ke Zurich, untuk berkoordinasi secara langsung dengan FIFA untuk mendapatkan arahan dan rekomendasi yang tepat," tegas Joko Driyono.
Sekadar informasi, desakan KLB ini sebenarnya sudah lama terdengar setelah Satgas Anti Mafia Bola menetapkan sejumlah tersangka, termasuk Joko Driyono.
Status tersangka yang dialamatkan kepada Jokdri terkait perusakan barang bukti pengaturan skor. Pada pemeriksaan pertama, Senin (18/2), Ada 32 pertanyaan yang diajukan penyidik padanya, tapi baru 17 pertanyaan yang dilontarkan.
Jokdri nantinya akan kembali diperiksa pada Kamis (21/2). Itu sebagaimana disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, yang juga Ketua Satgas Anti Mafia Bola. (Baca juga: Dicecar 17 Pertanyaan, Joko Driyono Hadapi Pemeriksaan Ulang Polisi )
"Pemeriksaan akan dilanjutkan pada hari Kamis, 21 Februari 2019 mendatang. Setelah berjalannya waktu, penyidik baru sampai pertanyaan 17 ditutup, itu pukul 03.30 WIB karena dia (Jokdri) menginginkan untuk ditutup terlebih dahulu," ujarnya.
(sha)