Ciptakan Sejarah di IBL Musim Ini, NSH Jakarta dan Peak Indonesia Gelar Syukuran
A
A
A
JAKARTA - Jelang menghadapi Semifinal IBL 2018-2019 pekan depan, tim basket putra NSH Jakarta bersama Peak Indonesia menggelar syukuran bersama anak yatim piatu dan anak jalanan binaan panti sosial Bina Remaja Taruna Jaya di daerah Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2019). Ini sebagai wujud syukur setelah klub besutan Wahyu Widayat Jati berhasil mengguratkan tinta sejarah dengan lolos ke playoff sekaligus semifinal untuk pertama kalinya di Indonesian Basketball League (IBL) 2018-2019.
NSH Jakarta awalnya diprediksi sebagai kuda hitam di awal musim. Namun mereka mampu bertengger sebagai pemuncak Divisi Merah dan memastikan diri lolos ke semifinal. "Kami bersyukur dengan pencapaian tim di musim ini. Ini merupakan sejarah yang dibuat oleh NSH Jakarta, tidak hanya langsung lolos ke babak semifinal, tapi pencapaian NSH Jakarta di apresiasi oleh IBL dengan masuknya empat gelar individu nominasi antara lain Coach of The Year (Wahyu Widayat Jati), Most Improved Player (Muhammad Irman), Most Valuable Player (Andre Rorimpandey) dan Dashaun Wiggins untuk kategori pemain asing terbaik," kata Arlan selaku manager tim NSH Jakarta kepada wartawan.
Arlan menambahkan di semifinal nanti ia berharap para pemain bisa memberikan kemampuan terbaiknya dan jangan lekas puas dengan pencapaian yang telah diraih saat ini. "Sejarah bisa kalian ciptakan kembali dan atas nama manajemen NSH Jakarta kami mengucapkan terima kasih untuk pengorbanan dan dedikasi kalian bersama tim ini. Tidak lupa kepada Peak serta Injers yang telah menjadi keluarga besar NSH Jakarta," tambah Arlan.
Senada dengan Arlan, Wahyu Widayat Jati otak strategi tim NSH juga berpesan kepada skuatnya untuk memberikan yang terbaik dan tidak terbebani menatap babak semifinal nanti. "Puji Tuhan untuk pencapaian musim ini. Saya sangat respek kepada manajamen, coaching staff dan juga semua pemain yang sudah berjuang keras melewati suka dan duka di musim ini. Tidak lupa terima kasih juga kepada fans NSH Jakarta, Peak Indonesia, Injers dan rekan-rekan media yang sudah banyak meliput tim ini."
Selanjutnya, anak asuh coach Cacing sapaan akrab Wahyu Widayat bakal berhadapan melawan Satria Muda Pertamina Jakarta usai mengalahkan Bima Perkasa Jogja dengan 85-76. "Menghadapi semifinal nanti siapapun lawannya kami sudah siap. Saya tekankan kepada semuanya, kalian mampu untuk menciptakan sejarah dan jika Tuhan menggariskan kami juara musim ini yah terjadilah, tapi jika belum bagi saya mereka adalah juara sejati karena kami di awal hanya kuda hitam. Tapi mulai sekarang, NSH Jakarta bukan tim kecil lagi, kami adalah "one well coordinated unit" menang as team kalah juga as team," kata Wahyu Widayat Jati, yang penah meraih gelar juara IBL saat menukangi CLS Knights Surabaya di tahun 2016.
Hendarto Tjai selaku CEO Peak Indonesia juga mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih NSH Jakarta musim ini. "Peak Indonesia mengucapkan selamat berjuang untuk NSH Jakarta. Buat kami juara adalah bonus. Namun jika belum kami tetap mengapresiasi dan mendukung NSH Jakarta di musim berikutnya. Sejauh ini kerjasama Peak dengan NSH Jakarta cukup bagus. Kami senang dengan attitude dan kekeluargaan tim NSH Jakarta. Semoga di semifinal nanti tidak ada pemain yang cedera dan para pemain menjunjung tinggi sportivitas," komentar Hendarto Tjai.
NSH Jakarta awalnya diprediksi sebagai kuda hitam di awal musim. Namun mereka mampu bertengger sebagai pemuncak Divisi Merah dan memastikan diri lolos ke semifinal. "Kami bersyukur dengan pencapaian tim di musim ini. Ini merupakan sejarah yang dibuat oleh NSH Jakarta, tidak hanya langsung lolos ke babak semifinal, tapi pencapaian NSH Jakarta di apresiasi oleh IBL dengan masuknya empat gelar individu nominasi antara lain Coach of The Year (Wahyu Widayat Jati), Most Improved Player (Muhammad Irman), Most Valuable Player (Andre Rorimpandey) dan Dashaun Wiggins untuk kategori pemain asing terbaik," kata Arlan selaku manager tim NSH Jakarta kepada wartawan.
Arlan menambahkan di semifinal nanti ia berharap para pemain bisa memberikan kemampuan terbaiknya dan jangan lekas puas dengan pencapaian yang telah diraih saat ini. "Sejarah bisa kalian ciptakan kembali dan atas nama manajemen NSH Jakarta kami mengucapkan terima kasih untuk pengorbanan dan dedikasi kalian bersama tim ini. Tidak lupa kepada Peak serta Injers yang telah menjadi keluarga besar NSH Jakarta," tambah Arlan.
Senada dengan Arlan, Wahyu Widayat Jati otak strategi tim NSH juga berpesan kepada skuatnya untuk memberikan yang terbaik dan tidak terbebani menatap babak semifinal nanti. "Puji Tuhan untuk pencapaian musim ini. Saya sangat respek kepada manajamen, coaching staff dan juga semua pemain yang sudah berjuang keras melewati suka dan duka di musim ini. Tidak lupa terima kasih juga kepada fans NSH Jakarta, Peak Indonesia, Injers dan rekan-rekan media yang sudah banyak meliput tim ini."
Selanjutnya, anak asuh coach Cacing sapaan akrab Wahyu Widayat bakal berhadapan melawan Satria Muda Pertamina Jakarta usai mengalahkan Bima Perkasa Jogja dengan 85-76. "Menghadapi semifinal nanti siapapun lawannya kami sudah siap. Saya tekankan kepada semuanya, kalian mampu untuk menciptakan sejarah dan jika Tuhan menggariskan kami juara musim ini yah terjadilah, tapi jika belum bagi saya mereka adalah juara sejati karena kami di awal hanya kuda hitam. Tapi mulai sekarang, NSH Jakarta bukan tim kecil lagi, kami adalah "one well coordinated unit" menang as team kalah juga as team," kata Wahyu Widayat Jati, yang penah meraih gelar juara IBL saat menukangi CLS Knights Surabaya di tahun 2016.
Hendarto Tjai selaku CEO Peak Indonesia juga mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih NSH Jakarta musim ini. "Peak Indonesia mengucapkan selamat berjuang untuk NSH Jakarta. Buat kami juara adalah bonus. Namun jika belum kami tetap mengapresiasi dan mendukung NSH Jakarta di musim berikutnya. Sejauh ini kerjasama Peak dengan NSH Jakarta cukup bagus. Kami senang dengan attitude dan kekeluargaan tim NSH Jakarta. Semoga di semifinal nanti tidak ada pemain yang cedera dan para pemain menjunjung tinggi sportivitas," komentar Hendarto Tjai.
(sha)