Rahasia Kesuksesan United yang Ditularkan Solskjaer
A
A
A
LONDON - Sejak ditunjuk sebagai pelatih sementara Manchester United pada Desember lalu, Ole Gunnar Solskjaer belum pernah merasakan kekalahan selama 12 pertandingan di Liga Inggris musim ini. Jika merujuk dari perhitungan catatan tak terkalahkan, ahli strategi asal Norwegia itu setidaknya berhasil membungkam keraguan Jose Mourinho.
Ini berkaitan dengan pernyataan Mourinho yang menyebut bahwa United butuh keajaiban untuk masuk posisi empat besar musim ini. Tapi semua keraguan itu langsung dibantah Solskjaer dengan membawa klub yang bermarkas di Old Trafford nangkring di urutan empat besar Liga Inggris musim ini.
Jika menengok ke belakang. Karier kepelatihan Solskjaer bersama United terbilang cukup berat, sebab sejak mengambil alih kursi kepelatihan Mourinho, Setan Merah berada di urutan keenam, dan mereka tertinggal 11 poin dari posisi empat besar.
Tapi Solskjaer mampu menjawab semua keraguan dengan mencetak 32 poin dalam 12 pertandingan yang telah dimainkan. Tak banyak yang terungkap rahasia apa yang telah ditularkan Solskjaer kepada anak asuhnya. (Baca juga: Preview Arsenal vs Manchester United: Pertemuan Dua Tim Subur )
Menghakimi Mourinho dengan membandingkan hasil pertandingan Solskjaer bukan cara yang elegan mengingat masih ada sembilan pertandingan tersisa di Liga Inggris musim ini. Target berada di posisi empat besar tetap menghantui United, terlebih saat ini mereka bersiap untuk menghadapi salah satu rival abadinya, Arsenal.
Jelang pertandingan, Solskjaer berusaha menguraikan upaya apa yang diharapkan dari para pemain saat bertandang ke Stadion Emirates, Minggu (10/3) malam WIB. Dia menegaskan skuat dapat berusaha lebih keras untuk memerbaiki peringkat di kompetisi domestik. (Baca juga: Jelang Arsenal vs Manchester United: Berburu Rekor di Stadion Emirates )
"Saya suka bekerja dengan tim yang bermain menyerang, berlari, mengejar bola dan bekerja lebih keras dari lawan. Ini sama seperti Ryan Giggs dan David Beckham, karena ia mampu untuk naik-turun, dan tidak hanya mendapatkan bola serta mengirimkannya. Tapi ada proses yakni bekerja keras," ungkap Solskjaer dikutip dari laman resmi klub.
"Ketika Anda bermain untuk Man United, Anda tidak bisa hanya: 'Ya, saya berbakat. Saya hanya akan melakukan keajaiban ketika mendapat bola.' Itu tidak cukup. Itu tidak akan cukup jika kita ingin menantang untuk dua besar," jelas Solskjaer.
Ini berkaitan dengan pernyataan Mourinho yang menyebut bahwa United butuh keajaiban untuk masuk posisi empat besar musim ini. Tapi semua keraguan itu langsung dibantah Solskjaer dengan membawa klub yang bermarkas di Old Trafford nangkring di urutan empat besar Liga Inggris musim ini.
Jika menengok ke belakang. Karier kepelatihan Solskjaer bersama United terbilang cukup berat, sebab sejak mengambil alih kursi kepelatihan Mourinho, Setan Merah berada di urutan keenam, dan mereka tertinggal 11 poin dari posisi empat besar.
Tapi Solskjaer mampu menjawab semua keraguan dengan mencetak 32 poin dalam 12 pertandingan yang telah dimainkan. Tak banyak yang terungkap rahasia apa yang telah ditularkan Solskjaer kepada anak asuhnya. (Baca juga: Preview Arsenal vs Manchester United: Pertemuan Dua Tim Subur )
Menghakimi Mourinho dengan membandingkan hasil pertandingan Solskjaer bukan cara yang elegan mengingat masih ada sembilan pertandingan tersisa di Liga Inggris musim ini. Target berada di posisi empat besar tetap menghantui United, terlebih saat ini mereka bersiap untuk menghadapi salah satu rival abadinya, Arsenal.
Jelang pertandingan, Solskjaer berusaha menguraikan upaya apa yang diharapkan dari para pemain saat bertandang ke Stadion Emirates, Minggu (10/3) malam WIB. Dia menegaskan skuat dapat berusaha lebih keras untuk memerbaiki peringkat di kompetisi domestik. (Baca juga: Jelang Arsenal vs Manchester United: Berburu Rekor di Stadion Emirates )
"Saya suka bekerja dengan tim yang bermain menyerang, berlari, mengejar bola dan bekerja lebih keras dari lawan. Ini sama seperti Ryan Giggs dan David Beckham, karena ia mampu untuk naik-turun, dan tidak hanya mendapatkan bola serta mengirimkannya. Tapi ada proses yakni bekerja keras," ungkap Solskjaer dikutip dari laman resmi klub.
"Ketika Anda bermain untuk Man United, Anda tidak bisa hanya: 'Ya, saya berbakat. Saya hanya akan melakukan keajaiban ketika mendapat bola.' Itu tidak cukup. Itu tidak akan cukup jika kita ingin menantang untuk dua besar," jelas Solskjaer.
(bbk)