20 Ribu Boneka dari Bonek Buat Penderita Kanker Disebar Ke RS
A
A
A
Aksi hujan boneka terjadi saat laga Persebaya Surabaya dengan Tira-Persikabo pada babak 8 Besar Piala Presiden 2019, Jumat (29/3). Sebanyak 20 ribu boneka dilemparkan oleh Bonek mania –suporter Persebaya--dari tribun Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Nah, lantas buat apa boneka sebanyak itu? Jumlah boneka yang sangat banyak itu membuat maskot Persebaya, Jojo dan Zoro, selaku inisiator Hujan Boneka, merevisi rencana yang disusun sebelumnya.
Sebelum acara, bersamaan laga Persebaya kontra PS Tira Persikabo, Jojo dan Zoro sudah membagikan 100 kantong kresek besar ke tiap-tiap tribun. Jumlah itu tentu tidak cukup untuk menampung 20 ribu boneka. Untuk mengangkut, sampai dibutuhkan sejumlah truk. ’’Kami ada kerja sama dengan ekspedisi yang mau mengangkut boneka ke gudang mereka, untuk sementara kami taruh di sana dulu sembari disortir yang layak atau tidak,”ujar Jojo seperti dikutip dari laman Persebaya.id
Dalam proses penyortiran, Jojo menyebut memisahkan mana yang berplastik dan tidak. "Untuk proses sortir kami akan proses secara manual, pertama kami lihat dulu mana yang dalam keadaan layak dan dan tidak," tukasnya.
Jojo menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih mencari bantuan truk untuk mendistribusikan boneka ke anak-anak penderita kanker. ’’Antusias dulur Bonek sangat luar biasa, untuk pendistribusian prioritas kami adalah RS dr Soetomo lalu setelah itu di seluruh rumah sakit di Surabaya, dan juga luar Surabaya seperti Mojokerto, Gresik, Lamongan, dan Sidoarjo,” timpalnya.
Selain itu, Zoro juga menyebut untuk pendistribusian ke Rumah Sakit mereka akan menggunakan ambulance dari Yayasan Sedekah Rombongan, sementara untuk di RS dr. Soetomo nanti akan didistribusikan bersama dengan Ibu Presiden Persebaya, Ivo Ananda. Awalnya hanya rumah sakit itu sasarannya, kini mencakup banyak kota di Jatim. ’’18 Desember lalu kami pernah ke dr. Soetomo bersama bu pres, di sanalah nanti kami bersama bu pres kembali akan membagi kebahagian untuk anak-anak penderita kanker,” sebut Zoro.
Ketua Panpel Persebaya Whisnu Sakti Buana pun terharu. Saat ikut dalam aksi lempar boneka di Stadion Gelora Bung Tomo, dia bangga atas kepedulian Bonek. Juga ide yang super kreatif tersebut. ”Ini menunjukkan ke semua publik sepak bola tanah air, kalau Bonek sekarang sudah berubah,” kata Whisnu. ”Kita belum sepenuhnya baik, namun akan terus berjuang untuk menjadi lebih baik,” katanya.
Seperti namanya ”Hujan Bonek di GBT” suasana di stadion kebanggaan Surabaya itu terasa hujan boneka. Puluhan ribu boneka dilemparkan dari tribun ke sentelban. Bersamaan dengan jeda babak pertandingan.
Saking banyaknya boneka, momen hujan boneka itu berlangsung beberapa menit. Sebanyak 20 ribu ribu boneka yang ada di sentelban lantas dikumpulkan perwakilan Bonek dan petugas panpel. Acara lempar boneka itu diinisiasi oleh maskot Persebaya Jojo dan Zoro. Ide itu muncul setelah pada Desember lalu ketika mereka berkunjung ke Rumah Sakit dr. Soetomo. Menjenguk dan memberikan semangat anak-anak penderita kanker.
Pelatih PS Tira-Persikabo Rahmad Darmawan takjub dengan ide hujan boneka itu. ”Luar biasa, semoga ini bisa ditiru di stadion-stadion lain di tanah air,” katanya. ”Ini adalah wujud berbagi suporter, dengan cara mereka sendiri, luar biasa,” lanjutnya.
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman juga begitu bahagia melihat aksi itu. ”Bonek memang luar biasa. Mereka selalu mendukung kami tanpa lelah. Ide hujan boneka ini apalagi. Saya rasa aksi sosial seperti ini layak dilakukan suporter di Indonesia,” ucapnya
Nah, lantas buat apa boneka sebanyak itu? Jumlah boneka yang sangat banyak itu membuat maskot Persebaya, Jojo dan Zoro, selaku inisiator Hujan Boneka, merevisi rencana yang disusun sebelumnya.
Sebelum acara, bersamaan laga Persebaya kontra PS Tira Persikabo, Jojo dan Zoro sudah membagikan 100 kantong kresek besar ke tiap-tiap tribun. Jumlah itu tentu tidak cukup untuk menampung 20 ribu boneka. Untuk mengangkut, sampai dibutuhkan sejumlah truk. ’’Kami ada kerja sama dengan ekspedisi yang mau mengangkut boneka ke gudang mereka, untuk sementara kami taruh di sana dulu sembari disortir yang layak atau tidak,”ujar Jojo seperti dikutip dari laman Persebaya.id
Dalam proses penyortiran, Jojo menyebut memisahkan mana yang berplastik dan tidak. "Untuk proses sortir kami akan proses secara manual, pertama kami lihat dulu mana yang dalam keadaan layak dan dan tidak," tukasnya.
Jojo menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih mencari bantuan truk untuk mendistribusikan boneka ke anak-anak penderita kanker. ’’Antusias dulur Bonek sangat luar biasa, untuk pendistribusian prioritas kami adalah RS dr Soetomo lalu setelah itu di seluruh rumah sakit di Surabaya, dan juga luar Surabaya seperti Mojokerto, Gresik, Lamongan, dan Sidoarjo,” timpalnya.
Selain itu, Zoro juga menyebut untuk pendistribusian ke Rumah Sakit mereka akan menggunakan ambulance dari Yayasan Sedekah Rombongan, sementara untuk di RS dr. Soetomo nanti akan didistribusikan bersama dengan Ibu Presiden Persebaya, Ivo Ananda. Awalnya hanya rumah sakit itu sasarannya, kini mencakup banyak kota di Jatim. ’’18 Desember lalu kami pernah ke dr. Soetomo bersama bu pres, di sanalah nanti kami bersama bu pres kembali akan membagi kebahagian untuk anak-anak penderita kanker,” sebut Zoro.
Ketua Panpel Persebaya Whisnu Sakti Buana pun terharu. Saat ikut dalam aksi lempar boneka di Stadion Gelora Bung Tomo, dia bangga atas kepedulian Bonek. Juga ide yang super kreatif tersebut. ”Ini menunjukkan ke semua publik sepak bola tanah air, kalau Bonek sekarang sudah berubah,” kata Whisnu. ”Kita belum sepenuhnya baik, namun akan terus berjuang untuk menjadi lebih baik,” katanya.
Seperti namanya ”Hujan Bonek di GBT” suasana di stadion kebanggaan Surabaya itu terasa hujan boneka. Puluhan ribu boneka dilemparkan dari tribun ke sentelban. Bersamaan dengan jeda babak pertandingan.
Saking banyaknya boneka, momen hujan boneka itu berlangsung beberapa menit. Sebanyak 20 ribu ribu boneka yang ada di sentelban lantas dikumpulkan perwakilan Bonek dan petugas panpel. Acara lempar boneka itu diinisiasi oleh maskot Persebaya Jojo dan Zoro. Ide itu muncul setelah pada Desember lalu ketika mereka berkunjung ke Rumah Sakit dr. Soetomo. Menjenguk dan memberikan semangat anak-anak penderita kanker.
Pelatih PS Tira-Persikabo Rahmad Darmawan takjub dengan ide hujan boneka itu. ”Luar biasa, semoga ini bisa ditiru di stadion-stadion lain di tanah air,” katanya. ”Ini adalah wujud berbagi suporter, dengan cara mereka sendiri, luar biasa,” lanjutnya.
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman juga begitu bahagia melihat aksi itu. ”Bonek memang luar biasa. Mereka selalu mendukung kami tanpa lelah. Ide hujan boneka ini apalagi. Saya rasa aksi sosial seperti ini layak dilakukan suporter di Indonesia,” ucapnya
(aww)