Zarco Akui Kesulitan Tunggangi RC16 di GP Qatar dan Argentina
A
A
A
MUNDERFING - Johann Zarco mengaku kesulitan menunggangi kuda besi RC16. Imbasnya, pembalap Red Bull KTM tersebut, merasa kelelahan saat mengendarai motor RC16 di GP Qatar dan Argentina. Pembalap Prancis itu merasa energi yang dikeluarkan sangat banyak, karena sulitnya mengendarai motor pabrikan asal Austria tersebut. Kendala itulah yang membuat Zarco selalu gagal meraih hasil positif di dua balapan sebelumnya.
Zarco hanya mampu finis di urutan ke-15 di Qatar dan Argentina. Zarco merasa seperti bertarung dengan motornya sendiri ketika balapan berlangsung, karena saking sulitnya menguasai motor KTM tersebut. Dengan usaha yang keras untuk mengendarai motor KTM itulah yang membuat Zarco kelelahan akan kuda besinya tersebut.
“Saya hampir berjuang di sepanjang balapan, bahkan dari awal. Saya seperti bertarung melawan motor sendiri, dan kemudian saya pun kelelahan. Kesulitan itu dirasakan saat motor melaju, sulit menikung, dan keras untuk dihentikan. Dari itu segalanya menjadi sangat rumit,” ujar Zarco dilansir Motorsport.
Meski Zarco mengaku kesulitan sekaligus kelelahan dalam mengendarai motor KTM, namun ia masih belum mau menyerah. Ia percaya masih banyak hal yang harus dipelajari agar dirinya bisa beradaptasi dengan motor KTM itu. “Saya harus menerimanya. Ini cukup sulit karena saya finis balapan dengan rasa kelelahan. Tetapi saya harus belajar dari hal tersebut,” tutur Zarco.
Sementara itu pembalap Tim LCR Honda Takaaki Nakagami, mengaku telah menemukan kekuatan utama usai mentas di MotoGP Argentina 2019. Pembalap berpaspor Jepang itu merasa memiliki keunggulan pada pengereman keras ketimbang pembalap-pembalap lain. Nakagami pun mengatakan sangat senang karena kekuatan itu akan menjadi modal utama di balapan-balapan berikutnya Terlebih di balapan seri ketiga yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat, kekuatan utama Nakagami sangat dibutuhkan.
“Selama balapan saya melihat banyak pembalap saya melihat banyak pembalap dan pabrikan berbeda yakni Suzuki, Ducati, dan Yamaha. Ini cukup menarik. Saya melihat gaya mereka sedikit berbeda, tetapi saya jauh lebih kuat daripada mereka di sisi pengereman yang keras,” kata Nakagami dilansir Crash. “Saya sangat senang memahami hal itu, karena di Texas Anda perlu pengereman yang sangat keras dan itu sekarang poin terkuat saya,” sambungnya.
Nakagami menambahkan timnya perlu melangkah maju untuk Texas, karena dia benar-benar menantikannya. Sebab, itu terlihat bagus untuk Honda. “Sekarang saya sangat percaya diri pada pengereman yang keras, jadi saya sangat bersemangat,” tukasnya. Rekan setim Cal Crutchlow ini, sejauh ini berada di jalur positif. Setelah melakoni dua balapan di Qatar dan Argentina, Nakagami berhasil menduduki posisi ketujuh klasemen sementara pembalap dengan koleksi 16 poin.
Zarco hanya mampu finis di urutan ke-15 di Qatar dan Argentina. Zarco merasa seperti bertarung dengan motornya sendiri ketika balapan berlangsung, karena saking sulitnya menguasai motor KTM tersebut. Dengan usaha yang keras untuk mengendarai motor KTM itulah yang membuat Zarco kelelahan akan kuda besinya tersebut.
“Saya hampir berjuang di sepanjang balapan, bahkan dari awal. Saya seperti bertarung melawan motor sendiri, dan kemudian saya pun kelelahan. Kesulitan itu dirasakan saat motor melaju, sulit menikung, dan keras untuk dihentikan. Dari itu segalanya menjadi sangat rumit,” ujar Zarco dilansir Motorsport.
Meski Zarco mengaku kesulitan sekaligus kelelahan dalam mengendarai motor KTM, namun ia masih belum mau menyerah. Ia percaya masih banyak hal yang harus dipelajari agar dirinya bisa beradaptasi dengan motor KTM itu. “Saya harus menerimanya. Ini cukup sulit karena saya finis balapan dengan rasa kelelahan. Tetapi saya harus belajar dari hal tersebut,” tutur Zarco.
Sementara itu pembalap Tim LCR Honda Takaaki Nakagami, mengaku telah menemukan kekuatan utama usai mentas di MotoGP Argentina 2019. Pembalap berpaspor Jepang itu merasa memiliki keunggulan pada pengereman keras ketimbang pembalap-pembalap lain. Nakagami pun mengatakan sangat senang karena kekuatan itu akan menjadi modal utama di balapan-balapan berikutnya Terlebih di balapan seri ketiga yang berlangsung di Circuit of the Americas (COTA), Amerika Serikat, kekuatan utama Nakagami sangat dibutuhkan.
“Selama balapan saya melihat banyak pembalap saya melihat banyak pembalap dan pabrikan berbeda yakni Suzuki, Ducati, dan Yamaha. Ini cukup menarik. Saya melihat gaya mereka sedikit berbeda, tetapi saya jauh lebih kuat daripada mereka di sisi pengereman yang keras,” kata Nakagami dilansir Crash. “Saya sangat senang memahami hal itu, karena di Texas Anda perlu pengereman yang sangat keras dan itu sekarang poin terkuat saya,” sambungnya.
Nakagami menambahkan timnya perlu melangkah maju untuk Texas, karena dia benar-benar menantikannya. Sebab, itu terlihat bagus untuk Honda. “Sekarang saya sangat percaya diri pada pengereman yang keras, jadi saya sangat bersemangat,” tukasnya. Rekan setim Cal Crutchlow ini, sejauh ini berada di jalur positif. Setelah melakoni dua balapan di Qatar dan Argentina, Nakagami berhasil menduduki posisi ketujuh klasemen sementara pembalap dengan koleksi 16 poin.
(don)