Hadapi Barcelona, MU Dibayangi Kekalahan 8 Tahun Silam

Rabu, 10 April 2019 - 07:23 WIB
Hadapi Barcelona, MU...
Hadapi Barcelona, MU Dibayangi Kekalahan 8 Tahun Silam
A A A
MANCHESTER - Delapan tahun lalu, di Stadion Wembley, Manchester United (MU) menjadi saksi superioritas tiki-taka Barcelona di bawah Pep Guardiola. MU tidak saja harus menelan kekalahan 1-3, tapi seperti diajari bermain sepak bola indah oleh Lionel Messi dkk.

Menurut Whoscored, pertandingan yang digelar pada 22 Mei 2011 tersebut, Barca melakukan 22 tembakan, 12 di antaranya mengarah ke gawang. MU hanya punya sembilan kali percobaan tendangan dan cuma satu yang tepat sasaran. Padahal, mereka memiliki Wayne Rooney di lini depan. Penjaga gawang MU saat itu, Edwin van der Sar, sampai harus jatuh bangun demi melakukan delapan kali penyelamatan.

Skuad Blaugrana juga dominan dengan penguasaan bola lebih dari 67% dengan 922 kali sentuhan bola yang dilakukan pasukan Guardiola. The Red Devils hanya diberi 529 kesempatan menyentuh bola atau kurang dari 33% kesempatan menguasai bola. Gelandang Barcelona Sergio Busquet mengenang bagaimana timnya sangat serius mempersiapkan laga.

Mereka tiba di London beberapa hari lebih awal sebelum laga dan menggelar latihan di kandang Arsenal. “Pelatih (Guardiola) memberi tahu kami bahwa semua persiapannya adalah tentang cara memenangkan pertandingan dan membuat kami menjadi tim yang lebih baik,” kata Busquet, mengenang final 2011 melawan MU di situs resmi UEFA.

Sekarang menjadi momen untuk membalas luka delapan tahun lalu, saat Barca tidak lagi ditangani Guardiola, tapi Ernesto Valverde. Ketika MU bukan lagi di bawah kendali Sir Alex Ferguson karena telah beralih ke mantan anak asuhnya, Ole Gunnar Solskjaer. Skuad juga sudah banyak mengalami perubahan, meski tidak 100% berganti.

Di kubu MU tinggal menyisakan Antonio Valencia dan Chris Smalling (meski hanya cadangan). Sementara Barca tersisa Messi, Pedro, dan Gerard Pique yang sebelumnya berbaju The Red Devils. MU mungkin tidak diunggulkan dalam laga ini melihat superioritas Blaugrana di kompetisi domestik dan pertemuan secara keseluruhan.

Ditambah Barca sedang menikmati pulihnya produktivitas gol Messi dan Luis Suarez. Messi juga menjadi pemain yang cukup rajin mencetak gol ke gawang MU setiap bertemu di Eropa, termasuk di dua partai final Liga Champions yang mempertemukan keduanya.

Bedanya, MU didukung rekor bagus saat bermain di Stadion Old Trafford. Dari empat pertemuan di kandang, Paul Pogba dkk mencatatkan dua kali menang dan dua imbang. Motivasi lain, laga melawan Barca tak jarang menjadi pembuka jalan mereka menjadi juara Eropa. Seperti di Liga Champions 2007/2008 saat mereka sukses menyingkirkan Barcelona di semifinal dengan agregat 1-0 melalui gol tunggal Paul Scholes di Old Trafford.

Setelah itu, MU bertemu Chelsea di final dan berhasil mengunci gelar seusai mengandaskan The Blues lewat drama adu penalti. Barca juga menjadi salah satu pembuka jalan The Red Devils menjadi juara di musim 1998/1999 saat mengandaskan Bayern Muenchen pada laga final di Camp Nou. Gelar Liga Champions tersebut menjadi pelengkap dua trofi domestik yang membuat MU menjadi tim pertama Inggris mendapatkan treble winner dalam satu musim.

Solskjaer yang terlibat dalam peristiwa bersejarah itu berharap agar pemainnya mengusung misi mengulang semangat 20 tahun silam. "Saya ingin para pemain saya benar-benar saling mendukung dan menuntut sikap 100% satu sama lain setiap latihan. Itulah cara Anda dapat meningkatkan kualitas dan satu-satunya cara bisa meraih kemenangan,” ujar pelatih asal Norwegia tersebut.

Menurut Solskjaer, sekarang kondisinya berbeda dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Materi pemain tidak sama dengan pertemuan sebelumnya. "Kami memiliki sesuatu yang istimewa. Ini skuad yang berbeda sekarang dan tantangannya adalah 'Bagaimana saya bisa membuat para pemain ini menjadi pemenang seperti kami sebelumnya?" tandasnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)