Spakbola Inggris Bangkit Kuasai Liga Eropa dan Liga Champions
A
A
A
VALENCIA - Musim 2018/2019 menjadi kebangkitan sepakbola Inggris di eropa. Setelah menempatkan Tottenham Hotpsur dan Liverpool di final liga Champions, dua wakil Liga Primer menguasai laga puncak Liga Europa. Ini merupakan pertama kalinya sepanjang sejarah All England Finals terjadi Liga Champions dan Liga Europa tercatat sekaligus yang pertama kalinya di sejarah sepakbola, termasuk sejak era Piala Champions dan Piala UEFA.
Keberhasilan Arsenal dan Chelsea menapaki final Liga Europa dilalu dengan jalan berbeda. The Gunners secara meyakinkan menkandaskan Valencia 4-2 di leg kedua semifinal, Jumat (10/5). Pierre Emerick Aubameyang menjadi bintang lewat hattricknya dimenit ke 17,69 dan 88. Satu gol lainnya disumbangkan Alexandre Lacazette (50). Arsenal melenggang ke final lewat aggregat 7-3.
Bagi Laurent Koscielny dkk, ini merupakan final eropa ketujuh mereka (satu Piala Fairs, tiga Piala Winners, satu Liga Champions, dua Piala UEFA/Liga Eropa), mengangkat trofi hanya pada dua dari enam kesempatan sebelumnya. Terasa semakin spesial lantaran menjadi kemenangan tandang melawan wakil Spanyol untuk pertama kalinya dalam delapan pertandingan (D2 L5) atau sejak menang 1-0 di Real Madrid pada Februari 2000.
Bukan hanya itu, pelatih Emery turut menorehkan catatan tersendiri. Sejauh ini, dia telah memenangkan 19 pertandingan terakhir knockout Liga Europa, terakhir tersingkir dari kompetisi di semi-final 2011-12 saat menangani Valencia. Emery berharap pengalaman manisnya di masa lalu kala menjuarai Liga Europa bersama Sevilla musim 2013–14, 2014–15, 2015–16 bakal membantu Arsenal menjadi juara saat bersua Chelsea di Olympic Stadium, Baku 29 Mei mendatang.
Menanggapi pertandingan leg kedua kontra Valencia, Emery mengaku sangat bangga dengan performa pasukannya. Dia mengatakan ketenangan menjadi faktor utama keberhasilan Arsenal mengatasi tekanan tuan rumah yang unggul cepat lewat Kevin Gameiro (11) hingga akhirnya memenangkan pertandingan.
“Kami tahu kami harus tenang setelah mereka mencetak gol dan kami perlu mengendalikan emosi kami. Sangat sulit untuk mencetak empat gol melawan Valencia karena mereka sangat terorganisir. Itu memberi kami kepercayaan diri untuk mencetak gol dengan cepat, kami tahu penyerang kami mampu mengambil peluang, "ungkap Emery dilansir bbc.
Menyadari Liga Europa sebagai satu-satunya trofi paling realistis untuk diraih musim ini dan menjadi tiket ke Liga Champions musim depan, Aubameyang yang menggelotorkan 29 sepanjang musim ini berjanji akan melakukan upaya terbaik demi meraih gelar.
“Kami belajar dari musim lalu ketika terhenti di semifinal. Sekarang, kami tidak mengulangi kesalahan serupa. Kami senang karena berhasil melenggang ke final Liga Europa,”terangnya
Berbeda dengan Arsenal, Chelsea menyegel final dengan dramatis. Unggul melalui Ruben Loftus-Cheek (28), publik Stamford Bridge sempat terdiam lantaran Eintracht Frankfurt menyamakan kedudukan melalui Luka Jovic (49). Dikarenakan sama kuat dari waktu normal hingga perpanjang waktu, pertandingan ditentukan melalui adu penalti.
Chelsea menang 4-3 setelah dua algojo Eintrach, Martin Hinteregger dan Goncalo Paciencia gagal memasukkan bola. Sedangkan empat dari lima penendang Chelsea, Ross Barkley, Jorginho, David Luiz dan Eden Hazard sukses menjalankan tugasnya minus Cesar Azpilicueta. The Blues melaju dengan kemenangan 4-3.
Ini adalah final pertama Chelsea di kompetisi eropa sejak menjuarai Liga Europa di musim 2012/2013 setelah mengalahkan Benfica 2-1 di final kala masih ditangani pelatih Interim Rafael Benitez. Itu sekaligus memperpanjang rekor impresif Chelsea yang belum terkalahan di kandang melawan tim-tim asal Jerman di semua kompetisi (tujuh menang, tiga seri).
Pelatih Maurizio Sarri menuturkan para pemainnya menunjukkan perjuangan luar biasa melawan Eintracht meski terkendala dengan masalah cedera dan kelelahan akibat padatnya jadwal pertandingan. Setelah meraih final Liga Europa dan berpeluang meraih trofi pertamanya bersama Chelsea, Sarri mengajak pasukannya terlebih dahulu menyelesaikan Liga Primer dengan sebaik mungkin.
Di pertandiang terakhir, The Blues akan berhadapan dengan Leicester City di King Power Stadium, Minggu (12/5). “Kami sedikit bermasalah ketika memasuki 10 menit awal babak kedua. Kami kemasukan gol karena kepanikan kami sendiri. Permainan kami membaik di sisa babak kdeua, tetapi memasuki perpanjangan waktu kami kelelahan. Semuanya berjalan sulit, tetapi kami berhasil,” pungkasnya
Keberhasilan Arsenal dan Chelsea menapaki final Liga Europa dilalu dengan jalan berbeda. The Gunners secara meyakinkan menkandaskan Valencia 4-2 di leg kedua semifinal, Jumat (10/5). Pierre Emerick Aubameyang menjadi bintang lewat hattricknya dimenit ke 17,69 dan 88. Satu gol lainnya disumbangkan Alexandre Lacazette (50). Arsenal melenggang ke final lewat aggregat 7-3.
Bagi Laurent Koscielny dkk, ini merupakan final eropa ketujuh mereka (satu Piala Fairs, tiga Piala Winners, satu Liga Champions, dua Piala UEFA/Liga Eropa), mengangkat trofi hanya pada dua dari enam kesempatan sebelumnya. Terasa semakin spesial lantaran menjadi kemenangan tandang melawan wakil Spanyol untuk pertama kalinya dalam delapan pertandingan (D2 L5) atau sejak menang 1-0 di Real Madrid pada Februari 2000.
Bukan hanya itu, pelatih Emery turut menorehkan catatan tersendiri. Sejauh ini, dia telah memenangkan 19 pertandingan terakhir knockout Liga Europa, terakhir tersingkir dari kompetisi di semi-final 2011-12 saat menangani Valencia. Emery berharap pengalaman manisnya di masa lalu kala menjuarai Liga Europa bersama Sevilla musim 2013–14, 2014–15, 2015–16 bakal membantu Arsenal menjadi juara saat bersua Chelsea di Olympic Stadium, Baku 29 Mei mendatang.
Menanggapi pertandingan leg kedua kontra Valencia, Emery mengaku sangat bangga dengan performa pasukannya. Dia mengatakan ketenangan menjadi faktor utama keberhasilan Arsenal mengatasi tekanan tuan rumah yang unggul cepat lewat Kevin Gameiro (11) hingga akhirnya memenangkan pertandingan.
“Kami tahu kami harus tenang setelah mereka mencetak gol dan kami perlu mengendalikan emosi kami. Sangat sulit untuk mencetak empat gol melawan Valencia karena mereka sangat terorganisir. Itu memberi kami kepercayaan diri untuk mencetak gol dengan cepat, kami tahu penyerang kami mampu mengambil peluang, "ungkap Emery dilansir bbc.
Menyadari Liga Europa sebagai satu-satunya trofi paling realistis untuk diraih musim ini dan menjadi tiket ke Liga Champions musim depan, Aubameyang yang menggelotorkan 29 sepanjang musim ini berjanji akan melakukan upaya terbaik demi meraih gelar.
“Kami belajar dari musim lalu ketika terhenti di semifinal. Sekarang, kami tidak mengulangi kesalahan serupa. Kami senang karena berhasil melenggang ke final Liga Europa,”terangnya
Berbeda dengan Arsenal, Chelsea menyegel final dengan dramatis. Unggul melalui Ruben Loftus-Cheek (28), publik Stamford Bridge sempat terdiam lantaran Eintracht Frankfurt menyamakan kedudukan melalui Luka Jovic (49). Dikarenakan sama kuat dari waktu normal hingga perpanjang waktu, pertandingan ditentukan melalui adu penalti.
Chelsea menang 4-3 setelah dua algojo Eintrach, Martin Hinteregger dan Goncalo Paciencia gagal memasukkan bola. Sedangkan empat dari lima penendang Chelsea, Ross Barkley, Jorginho, David Luiz dan Eden Hazard sukses menjalankan tugasnya minus Cesar Azpilicueta. The Blues melaju dengan kemenangan 4-3.
Ini adalah final pertama Chelsea di kompetisi eropa sejak menjuarai Liga Europa di musim 2012/2013 setelah mengalahkan Benfica 2-1 di final kala masih ditangani pelatih Interim Rafael Benitez. Itu sekaligus memperpanjang rekor impresif Chelsea yang belum terkalahan di kandang melawan tim-tim asal Jerman di semua kompetisi (tujuh menang, tiga seri).
Pelatih Maurizio Sarri menuturkan para pemainnya menunjukkan perjuangan luar biasa melawan Eintracht meski terkendala dengan masalah cedera dan kelelahan akibat padatnya jadwal pertandingan. Setelah meraih final Liga Europa dan berpeluang meraih trofi pertamanya bersama Chelsea, Sarri mengajak pasukannya terlebih dahulu menyelesaikan Liga Primer dengan sebaik mungkin.
Di pertandiang terakhir, The Blues akan berhadapan dengan Leicester City di King Power Stadium, Minggu (12/5). “Kami sedikit bermasalah ketika memasuki 10 menit awal babak kedua. Kami kemasukan gol karena kepanikan kami sendiri. Permainan kami membaik di sisa babak kdeua, tetapi memasuki perpanjangan waktu kami kelelahan. Semuanya berjalan sulit, tetapi kami berhasil,” pungkasnya
(don)