Roboh 3 Kali, Jordan Gill Kehilangan Sabuk Juara Kelas Bulu WBA
A
A
A
NOTTINGHAM - Jordan Gill kehilangan sabuk juara Kelas Bulu WBA internasional setelah menyerah kepada Enrique Tinoco dalam pertarungan di Nottingham Arena, Inggris. Gill tiga kali knock-out setelah dihantam pukulan penantangnya asal Meksiko sebelum pelatihnya melemparkan handuk tanda menyerah di ronde kedelapan.
Setelah pertarungan mandatory tersebut, Gill mengaku mengalami masalah dengan makanan sebelum bertanding. Dia merasa keracunan makanan yang membuat fisiknya tidak prima ketika naik ring. ’’Saya tidak mau mencari alasan dengan kekalahan itu,’’kata Gill kepada Skysports.’’Saya harus bolak-balik ke toilet sepanjang sore. Saya piker saya keracunan makanan, saya tidak mau menyerah dulu hari itu. Saya tidak mau berhenti dalam pertarungan,’’jelasnya.
Dia mengakui jika Tinoco sebagai penantang yang berat. Sebaliknya, dia tidak menyangka jika dalam pertarungan tersebut tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
’’Dia petinju bagus tapi itu bukan saya saat itu. Itu mengerikan, saya tida bisa melakukan apa-apa. Setiap kali dia menyentuhku, saya merasa seperti akan meledak,’’katanya. ’’Saya akan kembali di lain hari, tapi mala mini, selamat buat dia.’’
Dalam pertarungan tersebut, kedua petarung saling melepaskan pukulan terkuatnya. Gill mengandalkan jab panjang dan Tinoco sporadic melancarkan pukulan dari semua sisi.
Tinoco mengincar tubuh Gill yang dihujaninya dengan pukulan terkuatnya. Pukulan Tinoco mampu membuat Gill tersungkur di ronde ketiga. Di ronde keempat, Gill meladeni pertarungan jarak dekat. Sebuah pukulan hook kanan Tinoco yang menghajar badan Gill membuatnya terkapar kedua kali di kanvas.
Pertarungan semakin sengit ketika keduanya saling bertarung dalam jarak pendek di ronde keenam dan ketujuh. Tinoco akhirnyan mampu membuat Gill roboh untuk ketiga kalinya di ronde kedelapan sebelum bel berbunyi. Gill pun mendapat hitungan wasit sebanyak delapan kali. Ketika dia berdiri dan kembali ke sudut ringnya, pelatihnya memutuskan menyetop pertarungan.
Setelah pertarungan mandatory tersebut, Gill mengaku mengalami masalah dengan makanan sebelum bertanding. Dia merasa keracunan makanan yang membuat fisiknya tidak prima ketika naik ring. ’’Saya tidak mau mencari alasan dengan kekalahan itu,’’kata Gill kepada Skysports.’’Saya harus bolak-balik ke toilet sepanjang sore. Saya piker saya keracunan makanan, saya tidak mau menyerah dulu hari itu. Saya tidak mau berhenti dalam pertarungan,’’jelasnya.
Dia mengakui jika Tinoco sebagai penantang yang berat. Sebaliknya, dia tidak menyangka jika dalam pertarungan tersebut tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
’’Dia petinju bagus tapi itu bukan saya saat itu. Itu mengerikan, saya tida bisa melakukan apa-apa. Setiap kali dia menyentuhku, saya merasa seperti akan meledak,’’katanya. ’’Saya akan kembali di lain hari, tapi mala mini, selamat buat dia.’’
Dalam pertarungan tersebut, kedua petarung saling melepaskan pukulan terkuatnya. Gill mengandalkan jab panjang dan Tinoco sporadic melancarkan pukulan dari semua sisi.
Tinoco mengincar tubuh Gill yang dihujaninya dengan pukulan terkuatnya. Pukulan Tinoco mampu membuat Gill tersungkur di ronde ketiga. Di ronde keempat, Gill meladeni pertarungan jarak dekat. Sebuah pukulan hook kanan Tinoco yang menghajar badan Gill membuatnya terkapar kedua kali di kanvas.
Pertarungan semakin sengit ketika keduanya saling bertarung dalam jarak pendek di ronde keenam dan ketujuh. Tinoco akhirnyan mampu membuat Gill roboh untuk ketiga kalinya di ronde kedelapan sebelum bel berbunyi. Gill pun mendapat hitungan wasit sebanyak delapan kali. Ketika dia berdiri dan kembali ke sudut ringnya, pelatihnya memutuskan menyetop pertarungan.
(aww)