Toto Wolff: Masalah Ferrari Jadi Kunci Sukses Mercedes
A
A
A
BARCELONA - Bos Mercedes Toto Wolff mengungkapkan rahasia timnya mendominasi balapan di GP Spanyol, Minggu (12/5). Dua pembalap Mercedes kembali menyelesaikan lomba di posisi pertama dan kedua untuk kelima kali secara beruntun pada Formula One (F1) musim ini. Lewis Hamilton sukses menjadi juara di balapan tersebut. Dia berhasil mengungguli rekan setimnya, Valtteri Bottas, yang mengawali balapan dari pole position.
Menurut Wolff, kunci sukses dua pembalapnya naik podium karena rivalnya, Ferrari, sibuk mengurusi masalah kecepatan di trek lurus. “Saya pikir ini lebih tentang arah pengembangan, memahami ban, dan bagaimana seluruh mobil berinteraksi. Kami telah menambahkan kinerja setiap akhir pekan dan saya pikir ini adalah alasan utama,” kata Wolff, dilansir gpblog.
“Mereka (Ferrari) baru upgrademesin baru di balapan ini. Tapi, trek lurus bukan satu-satunya yang Anda butuhkan. Anda juga perlu putaran (lap) yang cepat,” ujarnya. Meski begitu, Wolff justru mengkhawatirkan penampilan impresif Hamilton dan Bottas yang menciptakan rivalitas untuk bersaing dalam memperebutkan gelar juara dunia F1 2019. Keduanya bergantian merebut gelar juara dari lima seri yang sudah bergulir sejauh ini.
Bottas menjadi juara di Australia dan Azerbaijan, sedangkan Hamilton sukses menang di Bahrain, China, dan Spanyol. Namun, kesuksesan dua pembalapnya itu justru membuat Wolff sedikit gelisah karena persaingan keduanya justru akan merusak fokus tim, yakni mengalahkan rivalnya, Ferrari. Karena itu, pria asal Austria ini ingin mencari berbagai upaya untuk bisa mencegah hal tersebut terjadi di dalam maupun luar lintasan.
“Itu tidak membuat kami nyaman. Kami sepenuhnya mengakui ada persaingan di antara mereka dan persaingan itu akan meningkat semakin lama. Ini sesuatu yang harus kami atasi secara transparan,” ucap Wolff. Sementara Hamilton mengaku tidak terkejut dengan penampilan Bottas yang mengesankan musim ini. Dia menilai kehadiran mantan programmer mesinnya, Riccardo Musconi, menjadikan Bottas sangat kuat.
Terbukti, pembalap asal Finlandia itu berada di posisi kedua klasemen pembalap sementara dengan 105 poin atau hanya selisih tujuh angka dari Hamilton di atasnya. Pencapaian itu jelas membuat Hamilton sangat terkesan dengan rekannya itu. Karena, Bottas tidak mendapatkan satu kemenangan pun pada tahun lalu.
“Tahun ini dia memiliki insinyur nomor dua saya yang dipromosikan menjadi kepala program mesin mobil Bottas. Itu justru menjadi hal terbaik dan dia belajar banyak dari itu,” ungkap Hamilton.
Menurut Wolff, kunci sukses dua pembalapnya naik podium karena rivalnya, Ferrari, sibuk mengurusi masalah kecepatan di trek lurus. “Saya pikir ini lebih tentang arah pengembangan, memahami ban, dan bagaimana seluruh mobil berinteraksi. Kami telah menambahkan kinerja setiap akhir pekan dan saya pikir ini adalah alasan utama,” kata Wolff, dilansir gpblog.
“Mereka (Ferrari) baru upgrademesin baru di balapan ini. Tapi, trek lurus bukan satu-satunya yang Anda butuhkan. Anda juga perlu putaran (lap) yang cepat,” ujarnya. Meski begitu, Wolff justru mengkhawatirkan penampilan impresif Hamilton dan Bottas yang menciptakan rivalitas untuk bersaing dalam memperebutkan gelar juara dunia F1 2019. Keduanya bergantian merebut gelar juara dari lima seri yang sudah bergulir sejauh ini.
Bottas menjadi juara di Australia dan Azerbaijan, sedangkan Hamilton sukses menang di Bahrain, China, dan Spanyol. Namun, kesuksesan dua pembalapnya itu justru membuat Wolff sedikit gelisah karena persaingan keduanya justru akan merusak fokus tim, yakni mengalahkan rivalnya, Ferrari. Karena itu, pria asal Austria ini ingin mencari berbagai upaya untuk bisa mencegah hal tersebut terjadi di dalam maupun luar lintasan.
“Itu tidak membuat kami nyaman. Kami sepenuhnya mengakui ada persaingan di antara mereka dan persaingan itu akan meningkat semakin lama. Ini sesuatu yang harus kami atasi secara transparan,” ucap Wolff. Sementara Hamilton mengaku tidak terkejut dengan penampilan Bottas yang mengesankan musim ini. Dia menilai kehadiran mantan programmer mesinnya, Riccardo Musconi, menjadikan Bottas sangat kuat.
Terbukti, pembalap asal Finlandia itu berada di posisi kedua klasemen pembalap sementara dengan 105 poin atau hanya selisih tujuh angka dari Hamilton di atasnya. Pencapaian itu jelas membuat Hamilton sangat terkesan dengan rekannya itu. Karena, Bottas tidak mendapatkan satu kemenangan pun pada tahun lalu.
“Tahun ini dia memiliki insinyur nomor dua saya yang dipromosikan menjadi kepala program mesin mobil Bottas. Itu justru menjadi hal terbaik dan dia belajar banyak dari itu,” ungkap Hamilton.
(don)