Bajol Ijo Menanti Taji Penggawa Muda
A
A
A
SURABAYA - Musim ini menjadi tahun ketiga Persebaya kembali ke kancah sepak bola tanah air. Juara Liga 2 pada 2017. Peringkat kelima Liga 1 2018. Tahun ini, Persebaya akan berjuang untuk mengejar prestasi yang lebih baik dari musim lalu.
Stabilitas tim menjadi kunci sukses Persebaya melalui dua musim pertama di pentas sepak bola tanah air. Musim ini, tanda-tandanya positif. Buktinya, Bajol Ijo sukses menembus final turnamen pramusim Piala Presiden.
Stabilitas itu tidak lepas dari komposisi pemain yang tidak banyak berubah. Lihat saja daftar pemain Persebaya 2017 dan 2018, pilar pada masing-masing lini mayoritas sama. Ada penambahan namun tidak banyak. Skuad Liga 2 berhasil naik kelas untuk melakoni ketatnya Liga 1.
Kondisi itu terjadi karena sejak Liga 2 mayoritas pemain Persebaya adalah pemain muda. Sebut saja Miswar Saputra, Abu Rizal Maulana, M. Syaifuddin, Oktafianus Fernando, Rachmat Irianto, dan Irfan Jaya. Saat naik kelas ke Liga 1, mereka bahkan masuk deretan terbaik hingga ada yang mampu menembus timnas.
Saat menjalani musim Pertama di Liga 1, Persebaya juga menambah banyak barisan pemain mudanya. Osvaldo Haay, penyerang muda asal Papua itu bahkan menjadi pilar penting kebangkitan Bajol Ijo menjelang akhir musim. Dia menjadi penyerang tersubur kedua Persebaya hingga dipanggil timnas senior.
Musim ini, pemain muda akan kian menyesaki skuad Green Force. Tiga pemain dari tim U-19 dinaikkan ke tim senior. Koko Ari Araya, M. Kemaluddin, dan Zulfikar Akhmad. Bintang fenomenal timnas U-16 yang menjadi juara Piala AFF tahun lalu, M. Supriadi, juga bakal memperkuat Persebaya. Bersama Rachmat Irianto, Osvaldo Haay, dan M. Hidayat, mereka melengkapi barisan U-23 Persebaya.
"Saya tahu, sejak dulu Persebaya memiliki talenta-talenta muda yang bagus-bagus," kata pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman. ”Musim ini, ada sejumlah pemain U-19 yang kami naikkan ke tim senior. Mereka sudah kami pantau lama, dan punya kemampuan yang mumpuni,” lanjutnya.
Musim ini, total ada 28 pemain yang masuk skuad Persebaya. Dengan rata-rata usia 25,07 tahun, Bajol Ijo menjadi salah satu tim dengan rata-rata usia pemain termuda. Pemain paling senior adalah Otavio Dutra. Pemain asal Brazil itu kelahiran 22 November 1983. Sedangkan pemain termuda adalah Supriadi, kelahiran 23 Maret 2002.
Keberadaan pemain-pemain senior seperti Dutra menjaga soliditas Persebaya. Dia menjadi pemimpin bagi rekan-rekannya. Selain dia ada pula Ruben Sanadi, Rendi Irwan, maupun tiga pemain asing baru Manuchehr Jalilov, Amido Balde, dan Damian Lizio.
Djanur menyatakan, pemain-pemain muda Persebaya akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk bermain musim ini. Jadwal liga yang sangat padat membuat semua tim harus melakukan banyak rotasi.
Koko, Zulfikar, dan Kemaluddin, menunjukkan potensi yang bagus saat diturunkan dalam uji coba melawan Persela pekan lalu. Koko yang masuk pada menit ke-80 dan mengisi posisi bek kanan, tampil agresif dan mampu melepaskan dua umpan silang yang membahayakan pertahanan Persela.
Koko yang merupakan jebolan HBS, klub internal Persebaya, saat ini ikut dibawa ke Bali. Untuk menghadapi Bali United dalam matchday pertama Shopee Liga 1 2019.
Melihat perjalanan Persebaya menuju Liga 1 2019, layak kiranya seluruh pihak di Persebaya berharap tahun ini menjadi momen emas bintang-bintang muda Persebaya. Mereka bisa mengantarkan Persebaya menuju prestasi terbaik, sekaligus bisa mendapatkan kehormatan membela timnas.
Stabilitas tim menjadi kunci sukses Persebaya melalui dua musim pertama di pentas sepak bola tanah air. Musim ini, tanda-tandanya positif. Buktinya, Bajol Ijo sukses menembus final turnamen pramusim Piala Presiden.
Stabilitas itu tidak lepas dari komposisi pemain yang tidak banyak berubah. Lihat saja daftar pemain Persebaya 2017 dan 2018, pilar pada masing-masing lini mayoritas sama. Ada penambahan namun tidak banyak. Skuad Liga 2 berhasil naik kelas untuk melakoni ketatnya Liga 1.
Kondisi itu terjadi karena sejak Liga 2 mayoritas pemain Persebaya adalah pemain muda. Sebut saja Miswar Saputra, Abu Rizal Maulana, M. Syaifuddin, Oktafianus Fernando, Rachmat Irianto, dan Irfan Jaya. Saat naik kelas ke Liga 1, mereka bahkan masuk deretan terbaik hingga ada yang mampu menembus timnas.
Saat menjalani musim Pertama di Liga 1, Persebaya juga menambah banyak barisan pemain mudanya. Osvaldo Haay, penyerang muda asal Papua itu bahkan menjadi pilar penting kebangkitan Bajol Ijo menjelang akhir musim. Dia menjadi penyerang tersubur kedua Persebaya hingga dipanggil timnas senior.
Musim ini, pemain muda akan kian menyesaki skuad Green Force. Tiga pemain dari tim U-19 dinaikkan ke tim senior. Koko Ari Araya, M. Kemaluddin, dan Zulfikar Akhmad. Bintang fenomenal timnas U-16 yang menjadi juara Piala AFF tahun lalu, M. Supriadi, juga bakal memperkuat Persebaya. Bersama Rachmat Irianto, Osvaldo Haay, dan M. Hidayat, mereka melengkapi barisan U-23 Persebaya.
"Saya tahu, sejak dulu Persebaya memiliki talenta-talenta muda yang bagus-bagus," kata pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman. ”Musim ini, ada sejumlah pemain U-19 yang kami naikkan ke tim senior. Mereka sudah kami pantau lama, dan punya kemampuan yang mumpuni,” lanjutnya.
Musim ini, total ada 28 pemain yang masuk skuad Persebaya. Dengan rata-rata usia 25,07 tahun, Bajol Ijo menjadi salah satu tim dengan rata-rata usia pemain termuda. Pemain paling senior adalah Otavio Dutra. Pemain asal Brazil itu kelahiran 22 November 1983. Sedangkan pemain termuda adalah Supriadi, kelahiran 23 Maret 2002.
Keberadaan pemain-pemain senior seperti Dutra menjaga soliditas Persebaya. Dia menjadi pemimpin bagi rekan-rekannya. Selain dia ada pula Ruben Sanadi, Rendi Irwan, maupun tiga pemain asing baru Manuchehr Jalilov, Amido Balde, dan Damian Lizio.
Djanur menyatakan, pemain-pemain muda Persebaya akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk bermain musim ini. Jadwal liga yang sangat padat membuat semua tim harus melakukan banyak rotasi.
Koko, Zulfikar, dan Kemaluddin, menunjukkan potensi yang bagus saat diturunkan dalam uji coba melawan Persela pekan lalu. Koko yang masuk pada menit ke-80 dan mengisi posisi bek kanan, tampil agresif dan mampu melepaskan dua umpan silang yang membahayakan pertahanan Persela.
Koko yang merupakan jebolan HBS, klub internal Persebaya, saat ini ikut dibawa ke Bali. Untuk menghadapi Bali United dalam matchday pertama Shopee Liga 1 2019.
Melihat perjalanan Persebaya menuju Liga 1 2019, layak kiranya seluruh pihak di Persebaya berharap tahun ini menjadi momen emas bintang-bintang muda Persebaya. Mereka bisa mengantarkan Persebaya menuju prestasi terbaik, sekaligus bisa mendapatkan kehormatan membela timnas.
(bbk)