Nomor 1 Dunia Atau Unggulan 1 Grand Slam, Naomi Osaka Pilih Mana?
A
A
A
ROMA - Label nomor 1 dunia WTA selalu menjadi dambaan semua petenis wanita. Namun, bagi petenis Jepang, Naomi Osaka, predikat nomor 1 dunia tidak membuatnya terbebani. Petenis 21 tahun itu lebih bermimpi menjadi unggulan pertama di turnamen Grand Slam.
Nah, saat ini, posisi Osaka sebagai ratu tenis dunia terus digoyang oleh petenis Rumania, Simona Halep. Petenis peringkat dua dunia itu setiap saat bisa saja menggusur Osaka. Peluang Halep menjadi nomor 1 dunia terbuka jika mampu menjuarai Italian Open di Roma yang saat ini berlangsung.
Tetapi, jika Osaka mampu lolos ke perempat final Italian Open, peluang Halep menjadi ratu WTA terkubur. Osaka masih tetap akan menjadi petenis nomor satu dunia sekaligus dipastikan menjadi unggulan pertama Grand Slam Prancis Terbuka yang akan dihelat akhir Mei mendatang.
Sejatinya, petenis Rumania itu nyaris mengkudeta Osaka seandainya dia menjuarai Madrid Open pekan lalu. Sayang, peluang Halep dibuyarkan petenis Belanda, Kiki Bertens yang mengalahkannya di final.’’Saya hanya merasa ini cara, tidak selalu bagaimana kamu melihat diri sendiri tetapi bagaimana orang lain melihat kamu, bahkan di luar tenis,’’kata Osaka.
Petenis Jepang berusia 21 tahun itu tidak mau terbebani dengan persaingan menjadi petenis nomor 1 dunia. ’’Seperti orang-orang membicarakan atau apa pun dan kemudian mereka membicarakan dirimu. Saya merasa seperti ada perbedaan besar, di antara mereka ada yang mengatakan nomor satu melawan nomor 2,’’kata juara Grand Slam Australia Terbuka 2019 itu.
’’Saya pikir itu hal kecil. Dan bagiku, setelah juara Australia Terbuka mereka mengatakan saya akan menjadi nomor 1. Tapi, bagiku, saya merasa berpengaruh besar menjadi unggulan pertama. Itu yang selalu ada dalam pikiran saya,’’lanjutnya.
Karena itu, Osaka tidak ingin jika predikat nomor satu dunia akan menghambatnya untuk terus mencetak prestasi.’’Tentu, saya mengatakan kepada orang-orang bahwa aya tidak terlalu peduli dengan rangking sejauh saya bermain di sebuah turnamen. Itu nyata. Di waktu yang sama, setiap orang mengetahui ini mengenai saya; Grand Slam lebih berarti bagi saya,’’katanya. ’’Ini selalu menjadi mimpi bagi saya (menjadi unggulan teratas Grand Slam). Harapannya, saya bisa melakukan itu.’’
Tahun ini, prestasi Osaka jika bermain di turnamen yang digelar di lapangan clay cukup menjanjikan. Dia mampu lolos semifinal di Stuttgart dan perempat final di Madrid Open. Dia berharap, sebelum tampil di Grand Slam Prancis Terbuka yang juga dimainkan di lapangan clay, bisa melakukan yang terbaik di Italian Open.
Sementara Halep adalah juara bertahan Grand Slam Prancis Terbuka. Dia mengikuti Italian Open dengan bermodal rekor kemenangan 7-1 di lapangan clay. Halep dan Osaka sama-sama lolos ke babak kedua Italian Open.
Osaka akan menghadapi Dominika Cibulkova dan Halep bertemu Marketa Vondrousova. Menarik ditunggu sejauh mana kedua petenis Top 2 itu melangkah di Italian Open.
Nah, saat ini, posisi Osaka sebagai ratu tenis dunia terus digoyang oleh petenis Rumania, Simona Halep. Petenis peringkat dua dunia itu setiap saat bisa saja menggusur Osaka. Peluang Halep menjadi nomor 1 dunia terbuka jika mampu menjuarai Italian Open di Roma yang saat ini berlangsung.
Tetapi, jika Osaka mampu lolos ke perempat final Italian Open, peluang Halep menjadi ratu WTA terkubur. Osaka masih tetap akan menjadi petenis nomor satu dunia sekaligus dipastikan menjadi unggulan pertama Grand Slam Prancis Terbuka yang akan dihelat akhir Mei mendatang.
Sejatinya, petenis Rumania itu nyaris mengkudeta Osaka seandainya dia menjuarai Madrid Open pekan lalu. Sayang, peluang Halep dibuyarkan petenis Belanda, Kiki Bertens yang mengalahkannya di final.’’Saya hanya merasa ini cara, tidak selalu bagaimana kamu melihat diri sendiri tetapi bagaimana orang lain melihat kamu, bahkan di luar tenis,’’kata Osaka.
Petenis Jepang berusia 21 tahun itu tidak mau terbebani dengan persaingan menjadi petenis nomor 1 dunia. ’’Seperti orang-orang membicarakan atau apa pun dan kemudian mereka membicarakan dirimu. Saya merasa seperti ada perbedaan besar, di antara mereka ada yang mengatakan nomor satu melawan nomor 2,’’kata juara Grand Slam Australia Terbuka 2019 itu.
’’Saya pikir itu hal kecil. Dan bagiku, setelah juara Australia Terbuka mereka mengatakan saya akan menjadi nomor 1. Tapi, bagiku, saya merasa berpengaruh besar menjadi unggulan pertama. Itu yang selalu ada dalam pikiran saya,’’lanjutnya.
Karena itu, Osaka tidak ingin jika predikat nomor satu dunia akan menghambatnya untuk terus mencetak prestasi.’’Tentu, saya mengatakan kepada orang-orang bahwa aya tidak terlalu peduli dengan rangking sejauh saya bermain di sebuah turnamen. Itu nyata. Di waktu yang sama, setiap orang mengetahui ini mengenai saya; Grand Slam lebih berarti bagi saya,’’katanya. ’’Ini selalu menjadi mimpi bagi saya (menjadi unggulan teratas Grand Slam). Harapannya, saya bisa melakukan itu.’’
Tahun ini, prestasi Osaka jika bermain di turnamen yang digelar di lapangan clay cukup menjanjikan. Dia mampu lolos semifinal di Stuttgart dan perempat final di Madrid Open. Dia berharap, sebelum tampil di Grand Slam Prancis Terbuka yang juga dimainkan di lapangan clay, bisa melakukan yang terbaik di Italian Open.
Sementara Halep adalah juara bertahan Grand Slam Prancis Terbuka. Dia mengikuti Italian Open dengan bermodal rekor kemenangan 7-1 di lapangan clay. Halep dan Osaka sama-sama lolos ke babak kedua Italian Open.
Osaka akan menghadapi Dominika Cibulkova dan Halep bertemu Marketa Vondrousova. Menarik ditunggu sejauh mana kedua petenis Top 2 itu melangkah di Italian Open.
(aww)