Banjir Air Mata Nicolas Mahut Saat Dipeluk Anaknya di Lapangan

Nicolas Mahut tidak bisa membendung air matanya yang menetes ketika anaknya turun ke lapangan dan menghampirinya di kursi pemain. Dengan mata berkaca-kaca, petenis senior Prancis itu tetap duduk di kursi menunggu anaknya yang berlari menghampirinya.

Sejurus kemudian, sang anak langsung memeluknya sangat erat. Sekitar 15 detik, anak dan bapak ini saling berpelukan erat. Leonardo Mayer, pemain yang mengalahkan Mahut di babak ketiga, tidak kuasa membendung air matanya menyaksikan momen mengharukan Mahut dan anaknya, Natael, yang berusia 7 tahun.

Sambil menahan air mata, Mayer bertepuk tangan memberikan semangat kepada Mahut. Seluruh penonton pun memberikan standing ovation saat Mahut dan anaknya berjalan meninggalkan lapangan Simonne Mathieu. Mahut melambaikan tangan kepada para penonton sebagai tanda terima aksih atas dukungan kepadanya.

Momen meyayat hati itu terekam saat Mahut yang berusia 37 tahun menyerah kepada Mayer di babak ketiga Grand Slam French Open. Veteran tenis Prancis yang kini berperingkat 252 dunia itu harus mengubur mimpi untuk lolos ke babak 16 besar French Open untuk pertama kalinya. ’’Saya sangat terharu melihat dia (Natael) di lapangan,’’tutur Mahut kepada tennisworldusa.

'Dia datang tidak hanya saat menang tapi juga ketika saya kalah,’’ujarnya menahan tangis. ’’Saya merasa nyaman melihat anak saya. Mengharukan. Pertandingan yang melelahkan. Seluruh tubuh saya sakit semua hari ini. Akhirnya, pertandingan berakhir dan dia datang untuk membuat aku nyaman.’’

Momen memilukan hati antara Mahut dan anaknya mendapat reaksi dari Netizen. Mereka juga memuji sikap sportif dari Leonardo Mayer yang turut terharu dengan apa yang terjadi pada Mahut. ’’Pelajaran sportivitas dari Mayer,’’cuit Lee Fisher.

Mayer yang memenangi pertandingan dengan empat set 6-3 6-7 4-6, 6-7 bisa merasakan apa yang dirasakan Mahut ketika dipeluk anaknya di lapangan. Petenis Argentina itu juga ikut bertepuk tangan untuk memberikan semangat kepada Mahut saat meninggalkan lapangan.