Juara Prancis Terbuka, Nadal Tak Terobsesi Samai Rekor Federer
A
A
A
PARIS - Rafael Nadal baru saja menambah koleksi trofi Prancis Terbuka 2019. Kemenangannya atas Dominic Thiem membuat raihan trofi grand slamnya terus hingga mendekati prestasi Roger Federer. Namun Nadal menegaskan dirinya sama sekali tak terobsesi menyami rekor Federer.
Tampoil di partai puncak, Senin (10/6/2019) dinihari, Nadal begitu dominan. Tak salah jika petenis Spanyol dijuluki Raja Tanah Liat. Sebab dari empat set, Nadal hanya kehilangan set kedua dan selebihnya Thiem mengalami kesulitan menandingi agresivitas mantan petenis nomor satu dunia itu. Nadal pun akhirnya menang 6-3, 5-7, 6-1, 6-1 di Lapangan Philippe Chatrier.(Baca juga : Rafael Nadal Cetak Hat-trick Gelar di Prancis Terbuka )Trofi di Roland Garros adalah yang ke 12 Nadal dan belum ada petenis lain yang bisa mencetaknya, termasuk Federer. Secara keseluruhan gelar seri kedua grand slam itu menjadi yang ke-18 sepanjang karier Nadal. Hanya tinggal dua gelar lagi Nadal bisa menyamai apa yang sudah dibuat Federer.
"Jujur saja, saya tidak terlalu khawatir tentang hal ini (mengejar rekor Federer). Anda tidak bisa frustrasi sepanjang waktu karena tetangga memiliki rumah yang lebih besar daripada Anda atau TV yang lebih besar atau taman yang lebih baik. Itu bukan cara Anda melihat kehidupan," papar Nadal dilansir Reuters.
Nadal mengalami lebih banyak cedera sepanjang kariernya daripada Federer dan Novak Djokovic, yang berada di urutan ketiga dalam daftar pemenang utama sepanjang masa dengan 15. Bahkan musim ini Nadal menderita cedera lutut dan dipaksa keluar dari semifinal Indian Wells. "Saya kira, saya akan kalah. Sekitar 15 atau bahkan lebih grand slam dalam karier saya karena cedera. Jadi itu sulit."
Apa yang ditunjukkan Nadal di Paris memang terbilang luar biasa. Sebab, sebelumnya Thiem baru saja menumbangkan Nadal di Barcelona dalam duel dua set langsung. Beruntung kondisi buruk tersebut sama sekali tak menganggu aksi Nadal.
"Secara mental, saya kehilangan sedikit energi, karena saya punya terlalu banyak masalah berturut-turut. Secara mental saya tidak menikmati. Terlalu khawatir tentang kesehatan. Setelah putaran pertama di Barcelona, saya bisa tinggal sendirian selama beberapa jam di kamar dan memikirkannya dan memikirkan apa yang terjadi, apa yang harus saya lakukan."
Tampoil di partai puncak, Senin (10/6/2019) dinihari, Nadal begitu dominan. Tak salah jika petenis Spanyol dijuluki Raja Tanah Liat. Sebab dari empat set, Nadal hanya kehilangan set kedua dan selebihnya Thiem mengalami kesulitan menandingi agresivitas mantan petenis nomor satu dunia itu. Nadal pun akhirnya menang 6-3, 5-7, 6-1, 6-1 di Lapangan Philippe Chatrier.(Baca juga : Rafael Nadal Cetak Hat-trick Gelar di Prancis Terbuka )Trofi di Roland Garros adalah yang ke 12 Nadal dan belum ada petenis lain yang bisa mencetaknya, termasuk Federer. Secara keseluruhan gelar seri kedua grand slam itu menjadi yang ke-18 sepanjang karier Nadal. Hanya tinggal dua gelar lagi Nadal bisa menyamai apa yang sudah dibuat Federer.
"Jujur saja, saya tidak terlalu khawatir tentang hal ini (mengejar rekor Federer). Anda tidak bisa frustrasi sepanjang waktu karena tetangga memiliki rumah yang lebih besar daripada Anda atau TV yang lebih besar atau taman yang lebih baik. Itu bukan cara Anda melihat kehidupan," papar Nadal dilansir Reuters.
Nadal mengalami lebih banyak cedera sepanjang kariernya daripada Federer dan Novak Djokovic, yang berada di urutan ketiga dalam daftar pemenang utama sepanjang masa dengan 15. Bahkan musim ini Nadal menderita cedera lutut dan dipaksa keluar dari semifinal Indian Wells. "Saya kira, saya akan kalah. Sekitar 15 atau bahkan lebih grand slam dalam karier saya karena cedera. Jadi itu sulit."
Apa yang ditunjukkan Nadal di Paris memang terbilang luar biasa. Sebab, sebelumnya Thiem baru saja menumbangkan Nadal di Barcelona dalam duel dua set langsung. Beruntung kondisi buruk tersebut sama sekali tak menganggu aksi Nadal.
"Secara mental, saya kehilangan sedikit energi, karena saya punya terlalu banyak masalah berturut-turut. Secara mental saya tidak menikmati. Terlalu khawatir tentang kesehatan. Setelah putaran pertama di Barcelona, saya bisa tinggal sendirian selama beberapa jam di kamar dan memikirkannya dan memikirkan apa yang terjadi, apa yang harus saya lakukan."
(bbk)