Aleix Espargaro Iri dengan Kesuksesan Dovizioso
A
A
A
CATALUNYA - Aleix Espargaro merasa iri dengan performa Andrea Dovizioso selama menjadi pembalap Ducati Corse. Dikatakannya, pembalap berjuluk Little Dragon menjadi contoh buat kariernya.
Sudah tiga tahun Espargaro memulai kariernya bersama tim Aprilia. Selama itu, dia sudah memiliki tiga rekan setim yang berbeda yakni Sam Lowes (2017), Scott Redding (2018), dan Andrea Iannone (2019).
Meski sudah berkolaborasi dengan tiga pembalap berbeda, namun Espargaro tampak masih kesulitan untuk meningkatkan performanya. Ketika disinggung apakah situasinya akan berbeda, jika dia bisa mengembangkan motor dengan rekan satu tim yang sama selama tiga tahun, dia mengaku itu pertanyaan yang sulit.
"Itu pertanyaan yang sulit. Saya suka mengarahkan diri saya pada Andrea Dovizioso. Dia adalah contoh terbaik untuk menonton dan menginat. Kariernya membuat saya terpesona," jelas Espargaro dikutip dari Speedweek, Senin (10/6/2019).
"Saya mengagumi karier Andrea Dovizioso,. Dia semakin baik dari tahun ke tahun. Dia tidak pernah peduli siapa rekan satu timnya. Saya sangat menyukainya serta mengagumi betapa pintarnya dia, betapa santai dan tenangnya dia. Dia memiliki kesempatan di Ducati untuk menjadi lebih kuat setiap tahun. Dia sebenarnya membaik setiap tahun."
Espargaro menambahkan Dovizioso dinilai merupakan pembalap yang sangat kuat. Meskipun dia beberapa kali mendapatkan rekan setim yang berbeda, namun ia selalu berhasil menjadi yang pertama di Pabrikan Italia.
"Dovi tidak pernah peduli siapa rekan satu timnya. Andrea Iannone pernah mengujinya, begitu pula dengan Jorge Lorenzo bahkan lebih kuat di 2018. Tapi 'Dovi' selalu peduli pada dirinya sendiri dan fokus pada pekerjaannya. Konsistensi ini telah membawanya ke puncak dunia. Terlepas dari Marc Márquez, yang secara historis hampir selalu menjadi yang terbaik sejak 2013, tapi jangan lupakan Dovi. Dia dua kali menjadi runner-up di kejuaraan grand prix, ia juga penantang gelar lagi tahun ini. Dia selalu datang sampai akhir. Dovi mengumpulkan lima atau enam kemenangan setiap musim. Stabilitas ini terbayar," pungkas Espargaro.
Sudah tiga tahun Espargaro memulai kariernya bersama tim Aprilia. Selama itu, dia sudah memiliki tiga rekan setim yang berbeda yakni Sam Lowes (2017), Scott Redding (2018), dan Andrea Iannone (2019).
Meski sudah berkolaborasi dengan tiga pembalap berbeda, namun Espargaro tampak masih kesulitan untuk meningkatkan performanya. Ketika disinggung apakah situasinya akan berbeda, jika dia bisa mengembangkan motor dengan rekan satu tim yang sama selama tiga tahun, dia mengaku itu pertanyaan yang sulit.
"Itu pertanyaan yang sulit. Saya suka mengarahkan diri saya pada Andrea Dovizioso. Dia adalah contoh terbaik untuk menonton dan menginat. Kariernya membuat saya terpesona," jelas Espargaro dikutip dari Speedweek, Senin (10/6/2019).
"Saya mengagumi karier Andrea Dovizioso,. Dia semakin baik dari tahun ke tahun. Dia tidak pernah peduli siapa rekan satu timnya. Saya sangat menyukainya serta mengagumi betapa pintarnya dia, betapa santai dan tenangnya dia. Dia memiliki kesempatan di Ducati untuk menjadi lebih kuat setiap tahun. Dia sebenarnya membaik setiap tahun."
Espargaro menambahkan Dovizioso dinilai merupakan pembalap yang sangat kuat. Meskipun dia beberapa kali mendapatkan rekan setim yang berbeda, namun ia selalu berhasil menjadi yang pertama di Pabrikan Italia.
"Dovi tidak pernah peduli siapa rekan satu timnya. Andrea Iannone pernah mengujinya, begitu pula dengan Jorge Lorenzo bahkan lebih kuat di 2018. Tapi 'Dovi' selalu peduli pada dirinya sendiri dan fokus pada pekerjaannya. Konsistensi ini telah membawanya ke puncak dunia. Terlepas dari Marc Márquez, yang secara historis hampir selalu menjadi yang terbaik sejak 2013, tapi jangan lupakan Dovi. Dia dua kali menjadi runner-up di kejuaraan grand prix, ia juga penantang gelar lagi tahun ini. Dia selalu datang sampai akhir. Dovi mengumpulkan lima atau enam kemenangan setiap musim. Stabilitas ini terbayar," pungkas Espargaro.
(bbk)