Susy Susanti Menaruh Harapan Besar pada Tunggal Putra
A
A
A
JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti menyebutkan bahwa nomor tunggal putra menjadi salah satu andalan di ajang Indonesia Open 2019. Penampilan Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang bergerak naik, membuat Susy menaruh harapan.
"Kalau lihat progres tunggal putra memang bagus, meskipun levelnya masih belum tinggi, tapi paling tidak ada peningkatan dari kepercayaan diri mereka. Saya rasa tunggal putra punya peluang, jadi ajang pembuktian bagi mereka," kata Susy kepada Badmintonindonesia.org.
Berdasarkan hasil undian yang baru saja dirilis di situs Badminton World Federation (BWF), Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berada di pool atas, sedangkan Tommy Sugiarto, menempati pool bawah.
Di babak pertama, Anthony akan bertemu dengan Lu Guangzu dari China. Jika lolos hingga perempat final, kemungkinan besar akan terjadi pertemuan yang dinanti-nanti para pecinta bulutangkis yaitu duel antara Anthony dengan Kento Momota, pemain nomor satu dunia asal Jepang.
Sementara itu Jonatan Christie bakal bertemu dengan Rasmus Gemke, pemain asal Denmark. Jika perjalanannya mulus, di babak perdelapan besar, Jonatan kembali akan bertemu dengan Chou Tien Chen, pemain andalan Taiwan.
Sedangkan Tommy Sugiarto sudah harus berhadapan dengan pemain unggulan di laga pertama yaitu Chen Long dari China. Jika berhasil membuat kejutan dan lolos ke perempat final, besar kemungkinan Tommy akan berjumpa dengan Shi Yuqi, unggulan kedua dari China.
"Saya rasa mereka bisa mengatasi (lawan-lawan), asalkan dari merekanya, persiapannya dan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di pertandingan nanti," ucap Hendry Saputra, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI.
"Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara. Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara. Dari mana dasarnya? Lihat head to head dan bandingkan, kalau ketemu pemain-pemain top, misalnya Momota, Chou Tien, (Viktor) Axelsen, pernah menang kalah. Ketemu Shi Yuqi, (Kidambi) Srikanth, sudah bisa menang. Kalau melihat dari hasil sebelumnya, tentu bisa dibilang kans Jonatan dan Anthony itu ada," tutur Hendry.
Hendry juga menuturkan, bahwa banyak yang tidak memprediksi Anthony bisa meraih gelar di China Open 2018 yang juga turnamen Super 1000, selevel dengan Indonesia Open 2019. Hendry meyakini jika para pemain dapat menaklukkan panggung bulutangkis elit, jika mereka bisa menerapkan strategi yang telah direncanakan.
"Waktu Anthony menang itu kan buah dari latihan dia. Tapi konsistensinya yang masih belum dapat. Kalau sudah konsisten, mestinya dia bisa dapat gelar lebih banyak, karena dari fisik, teknik dan cara mainnya, mental juang sudah bagus, tinggal konsistennya itu," pungkas Hendry.
"Kalau lihat progres tunggal putra memang bagus, meskipun levelnya masih belum tinggi, tapi paling tidak ada peningkatan dari kepercayaan diri mereka. Saya rasa tunggal putra punya peluang, jadi ajang pembuktian bagi mereka," kata Susy kepada Badmintonindonesia.org.
Berdasarkan hasil undian yang baru saja dirilis di situs Badminton World Federation (BWF), Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berada di pool atas, sedangkan Tommy Sugiarto, menempati pool bawah.
Di babak pertama, Anthony akan bertemu dengan Lu Guangzu dari China. Jika lolos hingga perempat final, kemungkinan besar akan terjadi pertemuan yang dinanti-nanti para pecinta bulutangkis yaitu duel antara Anthony dengan Kento Momota, pemain nomor satu dunia asal Jepang.
Sementara itu Jonatan Christie bakal bertemu dengan Rasmus Gemke, pemain asal Denmark. Jika perjalanannya mulus, di babak perdelapan besar, Jonatan kembali akan bertemu dengan Chou Tien Chen, pemain andalan Taiwan.
Sedangkan Tommy Sugiarto sudah harus berhadapan dengan pemain unggulan di laga pertama yaitu Chen Long dari China. Jika berhasil membuat kejutan dan lolos ke perempat final, besar kemungkinan Tommy akan berjumpa dengan Shi Yuqi, unggulan kedua dari China.
"Saya rasa mereka bisa mengatasi (lawan-lawan), asalkan dari merekanya, persiapannya dan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di pertandingan nanti," ucap Hendry Saputra, Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI.
"Ditargetkan juara boleh saja, kita boleh prediksi tapi tetap tidak bisa pastikan siapa yang juara. Harapannya memang besar, bisa ke final dan juara. Dari mana dasarnya? Lihat head to head dan bandingkan, kalau ketemu pemain-pemain top, misalnya Momota, Chou Tien, (Viktor) Axelsen, pernah menang kalah. Ketemu Shi Yuqi, (Kidambi) Srikanth, sudah bisa menang. Kalau melihat dari hasil sebelumnya, tentu bisa dibilang kans Jonatan dan Anthony itu ada," tutur Hendry.
Hendry juga menuturkan, bahwa banyak yang tidak memprediksi Anthony bisa meraih gelar di China Open 2018 yang juga turnamen Super 1000, selevel dengan Indonesia Open 2019. Hendry meyakini jika para pemain dapat menaklukkan panggung bulutangkis elit, jika mereka bisa menerapkan strategi yang telah direncanakan.
"Waktu Anthony menang itu kan buah dari latihan dia. Tapi konsistensinya yang masih belum dapat. Kalau sudah konsisten, mestinya dia bisa dapat gelar lebih banyak, karena dari fisik, teknik dan cara mainnya, mental juang sudah bagus, tinggal konsistennya itu," pungkas Hendry.
(bbk)