Gol, Assist, Kartu Merah dan Amarah Gabriel Jesus
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Gabriel Jesus menjadi pemain terakhir yang diusir wasit selama menjalani pertandingan Copa America 2019. Menariknya, keluarnya bintang Manchester City justru membuat Brasil berhasil mengamankan trofi juara usai mengalahkan Peru dengan skor 3-1 di Stadion Maracana, Senin (8/7) dini hari WIB.
Stadion Maracana tampak mendidih sepanjang pertandingan final Copa America 2019. Tercatat, 45 kali wasit Roberto Tobar terpaksa menghentikan pertandingan.
Tujuh kartu kuning dan satu kartu merah pun terpaksa dikeluarkan juru pengadil asal Chile tersebut. Kartu merah yang diterima Gabriel terjadi pada menit 70 saat ia menyikut kepala Carlos Zambrano. Wasit pun tanpa ampun langsung mengusir pemain tersebut setelah menerima kartu kuning kedua.
Air matanya pun pecah saat meninggalkan lapangan hijau. Gabriel tampak tak kuasa menahan kekesalannya dan sebelum masuk ke terowongan ia sempat memukul tempat tim oficial dan nyaris menjatuhkan kamera VAR yang berada di pinggir lapangan.
Maklum, Gabriel sangat kesal. Sebab, sebelum ia diusir wasit, pemain berusia 22 tahun itu sempat menyumbangkan satu gol dan satu assist. "Di pertandingan terakhir saya diam dan saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri. Saya mengerti bahwa saya harus memberikan segalanya, terlepas dari penilaian," sesal Gabriel, pasca pertandingan.
"Saya harus berkeringat darah untuk rekan setim saya. Pada akhirnya, tim kami pantas mendapatkan ucapan selamat atas pertandingan yang hebat ini," imbuh Gabriel.
Stadion Maracana tampak mendidih sepanjang pertandingan final Copa America 2019. Tercatat, 45 kali wasit Roberto Tobar terpaksa menghentikan pertandingan.
Tujuh kartu kuning dan satu kartu merah pun terpaksa dikeluarkan juru pengadil asal Chile tersebut. Kartu merah yang diterima Gabriel terjadi pada menit 70 saat ia menyikut kepala Carlos Zambrano. Wasit pun tanpa ampun langsung mengusir pemain tersebut setelah menerima kartu kuning kedua.
Air matanya pun pecah saat meninggalkan lapangan hijau. Gabriel tampak tak kuasa menahan kekesalannya dan sebelum masuk ke terowongan ia sempat memukul tempat tim oficial dan nyaris menjatuhkan kamera VAR yang berada di pinggir lapangan.
Maklum, Gabriel sangat kesal. Sebab, sebelum ia diusir wasit, pemain berusia 22 tahun itu sempat menyumbangkan satu gol dan satu assist. "Di pertandingan terakhir saya diam dan saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri. Saya mengerti bahwa saya harus memberikan segalanya, terlepas dari penilaian," sesal Gabriel, pasca pertandingan.
"Saya harus berkeringat darah untuk rekan setim saya. Pada akhirnya, tim kami pantas mendapatkan ucapan selamat atas pertandingan yang hebat ini," imbuh Gabriel.
(sha)