Latihan Mental ala Ganda Campuran Jelang Kejuaraan Asia Junior
A
A
A
JAKARTA - Fokus dan mental pebulu tangkis ganda campuran junior Indonesia digembleng menjelang bertanding di Kejuaraan Asia Junior 2019. Para pemain bulu tangkis masa depan Indonesia itu, menjalani game internal di Pelatnas Cipayung dengan suasana yang dikondisikan seperti pertandingan sesungguhnya.
Mereka berkumpul di satu lapangan sambil menyemangati teman-teman mereka yang bertanding di lapangan. Layaknya pertandingan hidup mati, para pemain tak jarang berteriak histeris jika berhasil mendapat poin, bahkan ada yang bersembunyi di toilet karena tegang melihat pertandingan.
Masing-masing regu terdiri dari tiga pasangan, tiap pasangan bergantian menyumbangkan tiga poin untuk timnya, dengan total poin 60. Game internal itu diawasi langsung oleh Kepala Pelatih Ganda Campuran Pratama PBSI, Amon Santoso dan Asisten Pelatih Vita Marissa.
Game yang berlangsung sengit itu dimenangkan tim yang terdiri dari M. Rezky Alfarez, Ghifari Anandaffa Prihardika, Andika Ramadiansyah, Indah Cahya Sari Jamil, Nakhla Aufa Dhiya Ulhaq dan Hediana Julimarbela, dengan skor 60-59.
Tim yang kalah terdiri dari Rehan Naufal Kusharjanto, Andre Timotius Tololiu, Renaldi Samosir, Angelica Wiratama, Bunga Fitriani Romadhini dan Lisa Ayu Kusumawati. Mereka yang kalah mendapat tambahan porsi latihan fisik dari yang biasanya 15 putaran jogging track, menjadi 25 putaran. Sedangkan tim yang menang tetap menjalani 15 putaran seperti biasa.
"Game ini bertujuan untuk melatih mental mereka, bagaimana caranya dapat tiga di saat-saat yang genting, mereka jadi mau adu kekuatan mental. Ini momen yang baik untuk melatih daya juang, untuk latihan beregu juga bagus, bagaimana mereka berjuang untuk tim, membela kepentingan tim dan saling menyemangati," jelas Vita seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org. "Sebentar lagi mereka akan mengikuti turnamen, jadi latihannya banyak ke latihan fokus dan mental," tambah Vita.
Para pemain pratama ada yang sebagian akan mengikuti turnamen Asia Junior Championships 2019 di Suzhou, Tiongkok, pada tanggal 20-28 Juli 2019. Sebagian juga akan ada yang turun di turnamen Russia Open 2019 Super 100.
"Tadi memang deg-degan banget. Betul-betul menguji mental di lapangan dan memang mental berpengaruh sekali kalau di saat-saat kritis. Tadi kami sudah memimpin tapi terkejar lawan dan mereka balik memimpin, tapi kami kejar lagi dan akhirnya menang," kata Indah.
"Kunci kemenangan kami tadi adalah mainnya sabar, tenang, dan tidak terpengaruh keadaan di luar lapangan. Tadi banyak senior-senior yang nonton dan sempat ganggu konsentrasi, jadi kami harus latihan bagaimana caranya supaya fokus dan tidak terpengaruh," ujar juara dunia junior 2018 bersama Leo Rolly Carnando ini.
Dalam pertandingan tadi, para pemain senior seperti Tontowi Ahmad, Praveen Jordan dan Alfian Eko Prasetya memang terlihat menonton sekaligus mengomentari permainan para juniornya. Terkadang ia juga memberikan masukan kepada para junior.
Mereka berkumpul di satu lapangan sambil menyemangati teman-teman mereka yang bertanding di lapangan. Layaknya pertandingan hidup mati, para pemain tak jarang berteriak histeris jika berhasil mendapat poin, bahkan ada yang bersembunyi di toilet karena tegang melihat pertandingan.
Masing-masing regu terdiri dari tiga pasangan, tiap pasangan bergantian menyumbangkan tiga poin untuk timnya, dengan total poin 60. Game internal itu diawasi langsung oleh Kepala Pelatih Ganda Campuran Pratama PBSI, Amon Santoso dan Asisten Pelatih Vita Marissa.
Game yang berlangsung sengit itu dimenangkan tim yang terdiri dari M. Rezky Alfarez, Ghifari Anandaffa Prihardika, Andika Ramadiansyah, Indah Cahya Sari Jamil, Nakhla Aufa Dhiya Ulhaq dan Hediana Julimarbela, dengan skor 60-59.
Tim yang kalah terdiri dari Rehan Naufal Kusharjanto, Andre Timotius Tololiu, Renaldi Samosir, Angelica Wiratama, Bunga Fitriani Romadhini dan Lisa Ayu Kusumawati. Mereka yang kalah mendapat tambahan porsi latihan fisik dari yang biasanya 15 putaran jogging track, menjadi 25 putaran. Sedangkan tim yang menang tetap menjalani 15 putaran seperti biasa.
"Game ini bertujuan untuk melatih mental mereka, bagaimana caranya dapat tiga di saat-saat yang genting, mereka jadi mau adu kekuatan mental. Ini momen yang baik untuk melatih daya juang, untuk latihan beregu juga bagus, bagaimana mereka berjuang untuk tim, membela kepentingan tim dan saling menyemangati," jelas Vita seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org. "Sebentar lagi mereka akan mengikuti turnamen, jadi latihannya banyak ke latihan fokus dan mental," tambah Vita.
Para pemain pratama ada yang sebagian akan mengikuti turnamen Asia Junior Championships 2019 di Suzhou, Tiongkok, pada tanggal 20-28 Juli 2019. Sebagian juga akan ada yang turun di turnamen Russia Open 2019 Super 100.
"Tadi memang deg-degan banget. Betul-betul menguji mental di lapangan dan memang mental berpengaruh sekali kalau di saat-saat kritis. Tadi kami sudah memimpin tapi terkejar lawan dan mereka balik memimpin, tapi kami kejar lagi dan akhirnya menang," kata Indah.
"Kunci kemenangan kami tadi adalah mainnya sabar, tenang, dan tidak terpengaruh keadaan di luar lapangan. Tadi banyak senior-senior yang nonton dan sempat ganggu konsentrasi, jadi kami harus latihan bagaimana caranya supaya fokus dan tidak terpengaruh," ujar juara dunia junior 2018 bersama Leo Rolly Carnando ini.
Dalam pertandingan tadi, para pemain senior seperti Tontowi Ahmad, Praveen Jordan dan Alfian Eko Prasetya memang terlihat menonton sekaligus mengomentari permainan para juniornya. Terkadang ia juga memberikan masukan kepada para junior.
(aww)