Hearn: Beri Kesempatan Dillian Whyte Buktikan Tidak Bersalah
A
A
A
LONDON - Tudingan memakai doping yang dialami petinju Inggris Dillian Whyte direspons promotor tinju Eddie Hearn. Apa pendapat Hearn mengenai kasus Whyte? "Dillian Whyte berusaha memastikan namanya dibersihkan. Dan, Kebenaran itu akan muncul," kata Hearn.
Whyte sendiri tetap pada pendirinya jika dia bersih dari doping saat mengalahkan Oscar Rivas dalam pertarungan perebutan sabuk juara Kelas Berat WBC Interim pada 20 Juli lalu. Pemenang duel tersebut berhak atas status mandatory fight melawan Wilder sebagai juara bertahan Kelas Berat WBC.
"Dalam dengar pendapat independen dia bisa membuktikan dirinya bersih. Tanya dirimu mengapa. Mungkin bukti yang diberikan mencukupi untuk membuktikan bahwa dia mungkin tidak bersalah,’’kata Hearn. "Beri dia kesempatan untuk membuktikan itu. Biarkan fakta sebenarnya akan muncul,"lanjutnya.
Whyte harus bisa meyakinkan semua orang yang berpikir dia bersalah atau tidak. "Proses itu telah ditangani Whyte dan pengacaranya. Mereka berusaha untuk meyakinkan namanya dibersihkan dan kebenaran akan muncul,’’lanjut promotor kondang tersebut.
Hearn kemudian menjelaskan mengenai kebijakan badan tinju profesional di Inggris mengenai tahapan petinju sebelum bertarung. Termasuk mengenai tes doping sebelum bertarung. "Kami punya kebijakan ketat di mana setiap orang yang ketahuan melakukan kecurangan akan terkena hukuman,’’ungkapnya.
Status Whyte sebagai penantang wajib dan juara interim ditangguhkan oleh WBC pada Selasa malam."Faktanya kita sudah tahu dia dibersihkan oleh panel Anti-Doping Nasional dan Pengawas Tinju Inggris. Dia tidak dihukum oleh mereka, jadi mengapa WBC menghukum dia?,’’tanya Hearn.
’’Whyte sedang dalam proses membersihkan namanya. Dia bisa bertarung pada Sabtu jika dia menginginkan. Dia tidak dihukum. Dia bersih.
Hearn mengungkapkan kasus doping ini menjadi ujian bagi Whyte dalam upayanya bertarung melawan juara dunia Kelas Berat WBC Deontay Wilder. Beberapa kali upaya Whyte untuk menantang Wilder selalu terganjal.
Karena itu, Hearn merasa heran mengapa WBC begitu reaksional menyikapi kasus dugaan Whyte memakai doping saat melawan Rivas. Apalagi, Whyte sudah lama menunggu kesempatan melawan Wilder. "Butuh 600 hari bagi dia untuk menjadi penantang wajib, itu sangat sulit. Tapi mereka begitu cepat untuk menangguhkan (Statusnya sebagai penantang wajib) tanpa disertai semua bukti,"keluh Hearn.
Whyte sendiri tetap pada pendirinya jika dia bersih dari doping saat mengalahkan Oscar Rivas dalam pertarungan perebutan sabuk juara Kelas Berat WBC Interim pada 20 Juli lalu. Pemenang duel tersebut berhak atas status mandatory fight melawan Wilder sebagai juara bertahan Kelas Berat WBC.
"Dalam dengar pendapat independen dia bisa membuktikan dirinya bersih. Tanya dirimu mengapa. Mungkin bukti yang diberikan mencukupi untuk membuktikan bahwa dia mungkin tidak bersalah,’’kata Hearn. "Beri dia kesempatan untuk membuktikan itu. Biarkan fakta sebenarnya akan muncul,"lanjutnya.
Whyte harus bisa meyakinkan semua orang yang berpikir dia bersalah atau tidak. "Proses itu telah ditangani Whyte dan pengacaranya. Mereka berusaha untuk meyakinkan namanya dibersihkan dan kebenaran akan muncul,’’lanjut promotor kondang tersebut.
Hearn kemudian menjelaskan mengenai kebijakan badan tinju profesional di Inggris mengenai tahapan petinju sebelum bertarung. Termasuk mengenai tes doping sebelum bertarung. "Kami punya kebijakan ketat di mana setiap orang yang ketahuan melakukan kecurangan akan terkena hukuman,’’ungkapnya.
Status Whyte sebagai penantang wajib dan juara interim ditangguhkan oleh WBC pada Selasa malam."Faktanya kita sudah tahu dia dibersihkan oleh panel Anti-Doping Nasional dan Pengawas Tinju Inggris. Dia tidak dihukum oleh mereka, jadi mengapa WBC menghukum dia?,’’tanya Hearn.
’’Whyte sedang dalam proses membersihkan namanya. Dia bisa bertarung pada Sabtu jika dia menginginkan. Dia tidak dihukum. Dia bersih.
Hearn mengungkapkan kasus doping ini menjadi ujian bagi Whyte dalam upayanya bertarung melawan juara dunia Kelas Berat WBC Deontay Wilder. Beberapa kali upaya Whyte untuk menantang Wilder selalu terganjal.
Karena itu, Hearn merasa heran mengapa WBC begitu reaksional menyikapi kasus dugaan Whyte memakai doping saat melawan Rivas. Apalagi, Whyte sudah lama menunggu kesempatan melawan Wilder. "Butuh 600 hari bagi dia untuk menjadi penantang wajib, itu sangat sulit. Tapi mereka begitu cepat untuk menangguhkan (Statusnya sebagai penantang wajib) tanpa disertai semua bukti,"keluh Hearn.
(aww)