Pecat Djanur, Bejo Sugiantoro Jadi Pelatih Interim Persebaya
A
A
A
SURABAYA - Petualangan Djadjang Nurdjaman bersama Persebaya di Liga 1 2019 berakhir tragis. Usai ditahan imbang Madura United dengan skor 2-2, pada laga bertajuk Derbi Jawa Timur, pelatih berkumis tebal itu langsung mendapatkan surat pemecatan dari manajemen klub.
Manajemen klub memilih mengakhiri kontrak Djanur biasa ia kerap disapa setelah Persebaya meraih hasil minor di Liga 1 musim ini. Dari 13 pertandingan yang telah dijalani Bajol Ijo, klub kebanggaan Kota Pahlawan itu hanya mampu meraup 18 poin.
Rapor itu semakin merah ketika mengacu pada tujuh pertandingan terakhir Persebaya. Pasalnya, Amido Balde dkk hanya mampu menang sekali, empat kali seri, dan dua kali kalah.
Hasil imbang melawan MU di Stadion Gelora Bung Tomo merupakan seri kelima di kandang sendiri. Sebenarnya Djanur sudah diberikan lampu kuning untuk segera memperbaiki performa tim, namun manajemen Persebaya tak kunjung melihat adanya perubahan.
"Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya. Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim. Dan, ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan," kata Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dikutip dari laman resmi klub.
Meski memutus kerja sama dengan Djanur, namun Persebaya tetap mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangsih pelatih berusia 60 tahun tersebut. Maklum, dia merupakan ahli strategi yang pernah menyelamatkan posisi Green Force di degradasi hingga akhirnya meraih posisi lima besar di musim lalu.
Tahun ini, Djanur juga berhasil mengantarkan Persebaya menembus final Piala Presiden. Singkat kata, manajemen langsung menunjuk Bejo Sugiantoro sebagai pelatih caretaker Persebaya. Manajemen dalam waktu secepatnya akan mengumumkan siapa pelatih kepala definitif.
Manajemen klub memilih mengakhiri kontrak Djanur biasa ia kerap disapa setelah Persebaya meraih hasil minor di Liga 1 musim ini. Dari 13 pertandingan yang telah dijalani Bajol Ijo, klub kebanggaan Kota Pahlawan itu hanya mampu meraup 18 poin.
Rapor itu semakin merah ketika mengacu pada tujuh pertandingan terakhir Persebaya. Pasalnya, Amido Balde dkk hanya mampu menang sekali, empat kali seri, dan dua kali kalah.
Hasil imbang melawan MU di Stadion Gelora Bung Tomo merupakan seri kelima di kandang sendiri. Sebenarnya Djanur sudah diberikan lampu kuning untuk segera memperbaiki performa tim, namun manajemen Persebaya tak kunjung melihat adanya perubahan.
"Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya. Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim. Dan, ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan," kata Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, dikutip dari laman resmi klub.
Meski memutus kerja sama dengan Djanur, namun Persebaya tetap mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangsih pelatih berusia 60 tahun tersebut. Maklum, dia merupakan ahli strategi yang pernah menyelamatkan posisi Green Force di degradasi hingga akhirnya meraih posisi lima besar di musim lalu.
Tahun ini, Djanur juga berhasil mengantarkan Persebaya menembus final Piala Presiden. Singkat kata, manajemen langsung menunjuk Bejo Sugiantoro sebagai pelatih caretaker Persebaya. Manajemen dalam waktu secepatnya akan mengumumkan siapa pelatih kepala definitif.
(sha)