Wajah Baru Megastar Penerus Floyd Mayweather Jr di Amerika
A
A
A
Berakhirnya era Floyd Mayweather Jr dengan segala kehebatannya, sangat menarik menerka siapa talenta Amerika yang akan menjadi megastar baru?
Mayweather yang berusia 42 tahun itu memutuskan pensiun dari ring tinju. Kendati gantung sarung tinju, sosok yang dijuluki The Money itu masih aktif bertarung di ring lain.Dia menerima tantangan bertarung dengan bintang UFC, Conor McGregor dan laga ekshibisi melawan atlet kickboxer, Tenshin Nasukawa.
Nama Saul 'Canelo' Alvarez dari Meksiko sempat digadang-gadang bisa meneruskan nama besar Mayweather Jr dari daratan Amerika. Tapi, adakah bintang baru dari divisi bawah yang akan menjadi terbaik di Amerika? Berikut nama-nama yang digadang-gadang menjadi penerus Mayweather di divisi bawah.
Devin Haney (22-0, Kelas Ringan)
Devin Haney menjadi kartu as baru yang mencuat namanya di ring tinju di AS. Dia akan naik ring melawan Zaur Abdullaev dalam pertarungan eliminasi Kelas Ringan WBC akhir pekan ini.
Tumbuh di Oakland, California - daerah Andre Ward - Devin Haney punya keyakinan bisa mengikuti jejak sukses rekannya tersebut.
Haney pindah dari Oakland ke Las Vegas demi meningkatkan karir tinjunya. Dengan rekor 22 kali tidak terkalahkan, Haney sangat tepat bergabung dengan promotor Eddie Hearn.
Jaron Ennis (23-0, Kelas Welter)
Dipandu pencari bakat terbaik di Tinju, Cameron Dunkin, petinju asal Philadelphia, Jaron Ennis percaya diri bisa mengubah nasibnya di tinju.
Rekornya yang mentereng, 23 kali tidak terkalahkan di Kelas Welter, menjadi modal bagi Ennis untuk bisa menyamai Kelly Pavlik, Terrence Crawford dan Tim Bradley. Menang 21 KO dalam 23 pertarungannya. Ennis bakal menjadi calon raja di Kelas Welter 66,6Kg di masa mendatang.Shakur Stevenson (12-0, Kelas Bulu)
Petinju muda New Jersey ini mencuri perhatian publik Amerika ketika meraih medali perak di Olimpiade 2016. Keberhasilan Shakur itu bakal menjadi pembuka jalan petinju amatir lainnya untuk mengikuti jejak suksesnya.
Awal sempurna dalam karir tinju pro melejitkan nama Shakur dalam peringkat Kelas Bulu. Status juara dunia amatir membuka jalan bagi Shakur naik ring perebutan sabuk juara Kelas Bulu WBO yang lowong melawan Joet Gonzalez pada 26 Oktober mendatang.
Ryan Garcia (18-0, Kelas Ringan)
Memiliki talenta seperti Oscar De La Hoya, tidak salah bila Ryan Garcia diharapkan meniru kejayaan Golden Boy. Dengan rekor 18 kali tidak terkalahkan, Garcia bisa menjadi penguasa Kelas Ringan. Garcia bersiap-siap untuk diorbitkan Golden Boy untuk meningkatkan karir tinjunya.
Karlos Balderas (9-0, Kelas Ringan)
Kendati gagal meraih medali di Olimpiade 2016, Karlos Balderas punya gaya bertinju yang menjanjikan. Banyak yang memuji gaya bertarungnya yang akan menjadi modal saat naik ke ring professional.
Seperti halnya dengan Erool Spence empat tahun sebelumnya, Balderas diprediksi lebih hoki di ring pro. Itu dibuktikan dengan prestasinya yang belum terkalahkan dalam sembilan pertarungannya. Salah satu figur kunci di bawah promotor tinju Richard Schaefer, Balderas ingin naik kelas tahun depan demi meningkatkan karirnya.
Mayweather yang berusia 42 tahun itu memutuskan pensiun dari ring tinju. Kendati gantung sarung tinju, sosok yang dijuluki The Money itu masih aktif bertarung di ring lain.Dia menerima tantangan bertarung dengan bintang UFC, Conor McGregor dan laga ekshibisi melawan atlet kickboxer, Tenshin Nasukawa.
Nama Saul 'Canelo' Alvarez dari Meksiko sempat digadang-gadang bisa meneruskan nama besar Mayweather Jr dari daratan Amerika. Tapi, adakah bintang baru dari divisi bawah yang akan menjadi terbaik di Amerika? Berikut nama-nama yang digadang-gadang menjadi penerus Mayweather di divisi bawah.
Devin Haney (22-0, Kelas Ringan)
Devin Haney menjadi kartu as baru yang mencuat namanya di ring tinju di AS. Dia akan naik ring melawan Zaur Abdullaev dalam pertarungan eliminasi Kelas Ringan WBC akhir pekan ini.
Tumbuh di Oakland, California - daerah Andre Ward - Devin Haney punya keyakinan bisa mengikuti jejak sukses rekannya tersebut.
Haney pindah dari Oakland ke Las Vegas demi meningkatkan karir tinjunya. Dengan rekor 22 kali tidak terkalahkan, Haney sangat tepat bergabung dengan promotor Eddie Hearn.
Jaron Ennis (23-0, Kelas Welter)
Dipandu pencari bakat terbaik di Tinju, Cameron Dunkin, petinju asal Philadelphia, Jaron Ennis percaya diri bisa mengubah nasibnya di tinju.
Rekornya yang mentereng, 23 kali tidak terkalahkan di Kelas Welter, menjadi modal bagi Ennis untuk bisa menyamai Kelly Pavlik, Terrence Crawford dan Tim Bradley. Menang 21 KO dalam 23 pertarungannya. Ennis bakal menjadi calon raja di Kelas Welter 66,6Kg di masa mendatang.Shakur Stevenson (12-0, Kelas Bulu)
Petinju muda New Jersey ini mencuri perhatian publik Amerika ketika meraih medali perak di Olimpiade 2016. Keberhasilan Shakur itu bakal menjadi pembuka jalan petinju amatir lainnya untuk mengikuti jejak suksesnya.
Awal sempurna dalam karir tinju pro melejitkan nama Shakur dalam peringkat Kelas Bulu. Status juara dunia amatir membuka jalan bagi Shakur naik ring perebutan sabuk juara Kelas Bulu WBO yang lowong melawan Joet Gonzalez pada 26 Oktober mendatang.
Ryan Garcia (18-0, Kelas Ringan)
Memiliki talenta seperti Oscar De La Hoya, tidak salah bila Ryan Garcia diharapkan meniru kejayaan Golden Boy. Dengan rekor 18 kali tidak terkalahkan, Garcia bisa menjadi penguasa Kelas Ringan. Garcia bersiap-siap untuk diorbitkan Golden Boy untuk meningkatkan karir tinjunya.
Karlos Balderas (9-0, Kelas Ringan)
Kendati gagal meraih medali di Olimpiade 2016, Karlos Balderas punya gaya bertinju yang menjanjikan. Banyak yang memuji gaya bertarungnya yang akan menjadi modal saat naik ke ring professional.
Seperti halnya dengan Erool Spence empat tahun sebelumnya, Balderas diprediksi lebih hoki di ring pro. Itu dibuktikan dengan prestasinya yang belum terkalahkan dalam sembilan pertarungannya. Salah satu figur kunci di bawah promotor tinju Richard Schaefer, Balderas ingin naik kelas tahun depan demi meningkatkan karirnya.
(aww)