Kunlavut Vitidsarn, sang Juara Dunia Junior Pesaing Kento Momota
A
A
A
Bintang baru tunggal putra dunia telah lahir. Dia adalah Kunlavut Vitidsarn yang akan menjadi pesaing tunggal putra dunia di masa depan seperti Kento Momota.Tidak ada eforia kemenangan berlebihan yang ditunjukkan Kunlavut Vitidsarn seusai menjadi juara dunia junior tunggal putra. Ekspresinya biasa saja seusai mengalahkan Christo Popov di final dengan skor 21-8, 21-11.
Padahal, pemain Thailand itu baru saja mencatat sejarah hat-trick juara dunia junior tunggal putra. Ya, Vitidsarn tiga kali juara dunia junior. Dia menyamai rekor kompatriotnya di tunggal putri, Ratchanok Intanon dan Chen Qing Chn dari China.
’’Saya merasa sangat terhormat untuk menyamai rekor Ratchanok di junior, tetapi dia juga mampu melakukannya dengan baik di tingkat senior,"kata Vitidsarn datar.
Vitidsarn menjalankan tugas dengan baik di akhir masa juniornya sebelum beranjak ke fase dewasa. Kendati banyak tekanan, tapi dia mampu mengatasinya.
’’Ini adalah tahun terakhir saya di junior dan ada banyak tekanan pada saya. Saya memiliki beberapa fase yang baik dalam pertandingan dan beberapa yang tidak terlalu bagus, tapi saya bisa mengendalikannya secara keseluruhan. Saya hanya mengikuti gaya saya sendiri. Ini adalah langkah lain bagi saya,’’jelasnya.
Di final, Vitidsarn mampu mengatasi perlawanan permainan kidal Christo Popov. Dia mampu mempermainkan pemain Prancis itu dengan membuat Popov berlari dari sudut ke sudut. Petenis kidal yang mengguncang bulu tangkis dunia itu tidak mendapatkan celah yang dia butuhkan.
Sukses Vitidsarn juara dunia tiga kali menjadi modal baginya untuk bertarung di level senior. Juara Asia itu dalam beberapa turnamen senior juga ikut bertanding meskipun hasilnya belum memuaskan. Namun, seiring perjalanan waktu dan kematangan jam terbang, Kunlavut diperkirakan bisa menjadi pesaing berat bagi tunggal putra dunia.
Saat ini, peta persaingan tunggal putra dunia dikuasai Kento Momota dari Jepang. Selain Kento ada Shi Yuqi dari China, Viktor Axelsen (Denmark) dan dua jago Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
Padahal, pemain Thailand itu baru saja mencatat sejarah hat-trick juara dunia junior tunggal putra. Ya, Vitidsarn tiga kali juara dunia junior. Dia menyamai rekor kompatriotnya di tunggal putri, Ratchanok Intanon dan Chen Qing Chn dari China.
’’Saya merasa sangat terhormat untuk menyamai rekor Ratchanok di junior, tetapi dia juga mampu melakukannya dengan baik di tingkat senior,"kata Vitidsarn datar.
Vitidsarn menjalankan tugas dengan baik di akhir masa juniornya sebelum beranjak ke fase dewasa. Kendati banyak tekanan, tapi dia mampu mengatasinya.
’’Ini adalah tahun terakhir saya di junior dan ada banyak tekanan pada saya. Saya memiliki beberapa fase yang baik dalam pertandingan dan beberapa yang tidak terlalu bagus, tapi saya bisa mengendalikannya secara keseluruhan. Saya hanya mengikuti gaya saya sendiri. Ini adalah langkah lain bagi saya,’’jelasnya.
Di final, Vitidsarn mampu mengatasi perlawanan permainan kidal Christo Popov. Dia mampu mempermainkan pemain Prancis itu dengan membuat Popov berlari dari sudut ke sudut. Petenis kidal yang mengguncang bulu tangkis dunia itu tidak mendapatkan celah yang dia butuhkan.
Sukses Vitidsarn juara dunia tiga kali menjadi modal baginya untuk bertarung di level senior. Juara Asia itu dalam beberapa turnamen senior juga ikut bertanding meskipun hasilnya belum memuaskan. Namun, seiring perjalanan waktu dan kematangan jam terbang, Kunlavut diperkirakan bisa menjadi pesaing berat bagi tunggal putra dunia.
Saat ini, peta persaingan tunggal putra dunia dikuasai Kento Momota dari Jepang. Selain Kento ada Shi Yuqi dari China, Viktor Axelsen (Denmark) dan dua jago Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
(aww)