Tantang Petinju Afsel, Daud Jordan Siap Torehkan Sejarah

Selasa, 22 Oktober 2019 - 20:30 WIB
Tantang Petinju Afsel,...
Tantang Petinju Afsel, Daud Jordan Siap Torehkan Sejarah
A A A
JAKARTA - Dua petinju Indonesia Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi terus melakukan persiapan menjelang pertarungan perebutan gelar juara dunia di Kota Batu, Malang, 17 November mendatang. Keduanya akan berlatih di bawah pengawasan mantan petinju yang pernah tampil di Olimpiade, Pino Bahari.

Pada gelaran bertajuk Mahkota Boxing Series ini, Daud akan menghadapi petinju Afrika Selatan (Afsel) Michael Mokoena untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas ringan super versi International Boxing Association dan gelar World Boxing Organization Oriental yang lowong.

Jika berhasil, petinju berjuluk Cino ini akan mencatat sejarah baru sebagai petinju Indonesia pertama yang pernah menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda.

Daud mengatakan gelar juara menjadi target yang tidak bisa dibantah lagi karena pertarungan ini menjadi salah satu kesempatan untuk merebut gelar juara dunia.
Tantang Petinju Afsel, Daud Jordan Siap Torehkan Sejarah

"Keinginan kami untuk merebut gelar juara dunia ke Indonesia. Kami haus prestasi dan kesempatan sudah diberikan oleh Mahkota Promotion. Saat kesempatan sudah diberikan, kami tidak boleh membuang kesempatan ini,” kata Daud.

Saat ditanya tentang kemungkinan memukul jatuh lawannya, Daud mengaku secara pribadi belum memasang target KO. Tapi, dengan persiapan yang matang, hasil akan mengikuti.

Sementara itu, Pino lebih optimistis. Dia ingin melihat petinju Indonesia lebih diperhitungkan lagi di pentas tinju internasional. Selain ingin meningkatkan ketahanan dan kekuatan, Pino juga akan berdiskusi dengan Daud, dan Ongen Untuk menyiapkan taktik agar bisa menghentikan lawan-lawan mereka. Mereka mempelajari rekaman video pertarungan calon lawan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya.

"Saat ini, Daud dan Ongen sudah memasuki tahap latihan yang lebih berat setelah awal yang cukup berat juga. Besar harapan kami, keduanya bisa mencapai kondisi puncak pada 17 November nanti. Kami fokus untuk meningkatkan daya gempur karena di tinju kita membutuhkan fisik dan daya gempur,” ujar Pino.

Sementara itu, Ongen akan memperebutkan gelar juara dunia kelas bulu versi IBA dengan menghadapi Marco Demecillo dari Filipina. Dengan rekor tujuh kali menang tanpa kalah, petinju asal Pulau Buru ini akan berusaha mempertahankan rekor sempurnanya sekaligus menjadi petinju Indonesia dengan rekor bertanding tercepat untuk menjadi juara dunia.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6296 seconds (0.1#10.140)