Leo Carnando/Daniel Marthin The Next Minions Indonesia
Leo Carnando/Daniel Marthin The Next Minions Indonesia
A
A
A
Bersinarnya duet Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi juara dunia ganda putra junior menjadi angin segar bagi bulu tangkis Indonesia. Itu adalah kemenangan pertama ganda putra Indonesia sejak tahun pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior digelar pada tahun 1992.
Mantan juara Olimpiade, Alan Budi Kusuma sempat memiliki sedikit keraguan mengenai kualitas Leo/Daniel. Namun, seiring perjalanan waktu, kualitas Leo/Daniel semakin solid. Kini, Leo/Daniel diharapkan menjadi The Next Minions Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
’’Leo, di depan, sangat cepat dan sangat akurat. Dia sangat mirip dengan Kevin Sanjaya. Daniel sangat kuat. Jadi mereka adalah masa depan ganda pria,"kata Alan.
Keduanya berperan penting dalam kemenangan pertama Indonesia di Piala Suhandinata, Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Junior. Leo/Daniel memenangkan semua pertandingan mereka, termasuk ketika keduanya bermain di ganda campuran saat beregu.
"Mereka memiliki standar yang sama. Ini adalah tahun terakhir mereka di junior. Tahun depan mereka bisa mulai bermain tingkat senior dan saya yakin mereka akan berhasil,”harap peraih emas tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Dalam turnamen individu yang diikuti, Leo/Daniel memenangkan semua enam pertandingan mereka dalam pertandingan langsung, termasuk mengalahkan juara bertahan Di Zi Jian/Wang Chang di final. Sayang, Leo yang berduet dengan Indah Cahya Sari Jamil kalah di final ganda campuran.
Skill Leo, khususnya dalam bermain di depan net dengan kecepatan dan akurasi pukulannya menarik perhatian. Sementara kekuatan Marthin di belakang membuat solid.
’’Saya ragu-ragu dan tegang. Saya akan mempertanyakan diri saya sendiri jika saya kalah di final ganda putra. Saya merasa senang menjadi juara karena Indonesia belum mampu memenangkan gelar dunia junior dalam ganda putra untuk waktu yang lama, ”kata Leo.
Tentu saja terlalu dini untuk memprediksi seberapa jauh mereka akan melangkah dalam persaingan ganda putra dunia. Namun, tanda-tanda awal Leo/Daniel akan berprestasi semakin terang.
Mantan juara Olimpiade, Alan Budi Kusuma sempat memiliki sedikit keraguan mengenai kualitas Leo/Daniel. Namun, seiring perjalanan waktu, kualitas Leo/Daniel semakin solid. Kini, Leo/Daniel diharapkan menjadi The Next Minions Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
’’Leo, di depan, sangat cepat dan sangat akurat. Dia sangat mirip dengan Kevin Sanjaya. Daniel sangat kuat. Jadi mereka adalah masa depan ganda pria,"kata Alan.
Keduanya berperan penting dalam kemenangan pertama Indonesia di Piala Suhandinata, Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Junior. Leo/Daniel memenangkan semua pertandingan mereka, termasuk ketika keduanya bermain di ganda campuran saat beregu.
"Mereka memiliki standar yang sama. Ini adalah tahun terakhir mereka di junior. Tahun depan mereka bisa mulai bermain tingkat senior dan saya yakin mereka akan berhasil,”harap peraih emas tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992 tersebut.
Dalam turnamen individu yang diikuti, Leo/Daniel memenangkan semua enam pertandingan mereka dalam pertandingan langsung, termasuk mengalahkan juara bertahan Di Zi Jian/Wang Chang di final. Sayang, Leo yang berduet dengan Indah Cahya Sari Jamil kalah di final ganda campuran.
Skill Leo, khususnya dalam bermain di depan net dengan kecepatan dan akurasi pukulannya menarik perhatian. Sementara kekuatan Marthin di belakang membuat solid.
’’Saya ragu-ragu dan tegang. Saya akan mempertanyakan diri saya sendiri jika saya kalah di final ganda putra. Saya merasa senang menjadi juara karena Indonesia belum mampu memenangkan gelar dunia junior dalam ganda putra untuk waktu yang lama, ”kata Leo.
Tentu saja terlalu dini untuk memprediksi seberapa jauh mereka akan melangkah dalam persaingan ganda putra dunia. Namun, tanda-tanda awal Leo/Daniel akan berprestasi semakin terang.
(aww)
Explore More