Bencic Cedera Paha, Svitolina Cetak Comeback Tembus Final Kedua
A
A
A
SHENZHEN - Elina Svitolina satu langkah lagi mempertahankan gelar Final WTA seusai menembus final kedua beruntun. Petenis cantik Ukraina itu lolos ke final dengan mengalahkan Belinda Bencic 5-7, 6-3, 4-1 (ret.) di semifinal pertama Final WTA di Shenzhen Bay Sports Center, Shenzhen, China, Sabtu (2/11) malam ini.
Bencic tidak bisa melanjutkan pertandingan setelah mengalami masalah pada paha kanannya dalam posisi tertinggal 4-1 di set ketiga. Rasa sakit sudah dialami Bencic di set pertama. Beberapa kali dia meminta perawatan pada hamstringnya.
Di awal set pertama, Bencic menunjukkan permainan baseline bagus untuk merebut game pertama 1-0. Namun, Svitolina mampu merespons cepat dengan menyamakan skor 1-1 setelah menghasilkan tiga servis aces. Bencic kemudian berlari hingga unggul 4-2.
Svitolina mendapat masukan dari pelatihnya, Andy Bettles untuk lebih berani melepaskan pukulan cepat. Hasilnya, Svitolina mampu mematahkan servis Bencic untuk memeprkecil 3-4 dan kemudian menyamakan 4-4. Saat posisi imbang, Bencic kembali leading 5-4.
Nah, pada saat posisi 5-4, Bencic mulai merasakan ada masalah dengan hamstring kanannya. Svitolina kembali mampu menyamakan skor 5-5. Bencic dengan kaki kanan merasakan nyeri mampu unggul lagi 6-5. Dia kemudian memanggil pelatihnya ke lapangan dan berdiskusi untuk memeriksa kakinya. Setelah pemeriksaan, Bencic mendapat medical timeout. Pelatihnya melakukan pemijatan di hamstring kanannya.
Sementara Andy Bettles mendatangi Svitolina untuk memebrikan masukan. Setelah pertandingan dilanjutkan, Svitolina melakukan servis. Sayang, Svitolina banyak melakukan error yang membuat Bencic mengunci set pertama 7-5.
Kalah di set pertama tidak membuat Svitolina kendur semangatnya. Mental sebagai juara bertahan membuat Svitolina pantang menyerah. Svitolina membuka set kedua unggul 1-0, 2-0. Bencic yang masih merasakan sakit di kaki kanannya kembali memperkecil skor 1-2.
Kondisi kaki kanan Bencic belum membaik. Bahkan dia mengalami kram. Namun , dalam kondisi menahan sakit, Bencic mampu memperkecil kedudukan 2-3. Svitolina kembali melaju dengan unggul 4-2. Dalam kondisi tertekan rasa sakit, Bencic masih mampu memperkecil poin 3-4. Svitolina yang butuh menang di set ekdua tidak membuang peluang di dua game terakhir set kedua. Dia mampu merebut set kedua dengan unggul 6-3.
Pada set penentuan, Svitolina membuka keunggulan 1-0. Bencic yang dilanda tekanan mental dan rasa sakit memengaruhi permainanya. Dia tertinggal 0-2 hingga 0-3. Bencic tidak mau meneyrah. Dia mampu memeprkecil 1-3 dalam kondisi rasa sakit yang makin terasa. Puncaknya, Bencic tidak lagi mampu menahan sakit ketika tertinggal 1-4. Dia memutuskan tidak melanjutkan pertandingan. Svitolina menang 4-1 di set ketiga dan melaju ke final keduanya.’'Besok pertandingan terakhir di akhir musim. Itu akan berlangsung sangat sengit tapi akan melakukan segalanya untuk meraih piala ini lagi,’’kata Svitolina setelah pertandingan yang berlangsung 1 jam 50 menit.
Svitolina menunggu lawan di final yang akan mempertemukan petenis No.1 dunia Ashleigh Barty melawan unggulan kedua Karolina Pliskova. Duel ini bakal berlangsung ketat mengingat keduanya dua petenis terbaik saat ini.
Bencic tidak bisa melanjutkan pertandingan setelah mengalami masalah pada paha kanannya dalam posisi tertinggal 4-1 di set ketiga. Rasa sakit sudah dialami Bencic di set pertama. Beberapa kali dia meminta perawatan pada hamstringnya.
Di awal set pertama, Bencic menunjukkan permainan baseline bagus untuk merebut game pertama 1-0. Namun, Svitolina mampu merespons cepat dengan menyamakan skor 1-1 setelah menghasilkan tiga servis aces. Bencic kemudian berlari hingga unggul 4-2.
Svitolina mendapat masukan dari pelatihnya, Andy Bettles untuk lebih berani melepaskan pukulan cepat. Hasilnya, Svitolina mampu mematahkan servis Bencic untuk memeprkecil 3-4 dan kemudian menyamakan 4-4. Saat posisi imbang, Bencic kembali leading 5-4.
Nah, pada saat posisi 5-4, Bencic mulai merasakan ada masalah dengan hamstring kanannya. Svitolina kembali mampu menyamakan skor 5-5. Bencic dengan kaki kanan merasakan nyeri mampu unggul lagi 6-5. Dia kemudian memanggil pelatihnya ke lapangan dan berdiskusi untuk memeriksa kakinya. Setelah pemeriksaan, Bencic mendapat medical timeout. Pelatihnya melakukan pemijatan di hamstring kanannya.
Sementara Andy Bettles mendatangi Svitolina untuk memebrikan masukan. Setelah pertandingan dilanjutkan, Svitolina melakukan servis. Sayang, Svitolina banyak melakukan error yang membuat Bencic mengunci set pertama 7-5.
Kalah di set pertama tidak membuat Svitolina kendur semangatnya. Mental sebagai juara bertahan membuat Svitolina pantang menyerah. Svitolina membuka set kedua unggul 1-0, 2-0. Bencic yang masih merasakan sakit di kaki kanannya kembali memperkecil skor 1-2.
Kondisi kaki kanan Bencic belum membaik. Bahkan dia mengalami kram. Namun , dalam kondisi menahan sakit, Bencic mampu memperkecil kedudukan 2-3. Svitolina kembali melaju dengan unggul 4-2. Dalam kondisi tertekan rasa sakit, Bencic masih mampu memperkecil poin 3-4. Svitolina yang butuh menang di set ekdua tidak membuang peluang di dua game terakhir set kedua. Dia mampu merebut set kedua dengan unggul 6-3.
Pada set penentuan, Svitolina membuka keunggulan 1-0. Bencic yang dilanda tekanan mental dan rasa sakit memengaruhi permainanya. Dia tertinggal 0-2 hingga 0-3. Bencic tidak mau meneyrah. Dia mampu memeprkecil 1-3 dalam kondisi rasa sakit yang makin terasa. Puncaknya, Bencic tidak lagi mampu menahan sakit ketika tertinggal 1-4. Dia memutuskan tidak melanjutkan pertandingan. Svitolina menang 4-1 di set ketiga dan melaju ke final keduanya.’'Besok pertandingan terakhir di akhir musim. Itu akan berlangsung sangat sengit tapi akan melakukan segalanya untuk meraih piala ini lagi,’’kata Svitolina setelah pertandingan yang berlangsung 1 jam 50 menit.
Svitolina menunggu lawan di final yang akan mempertemukan petenis No.1 dunia Ashleigh Barty melawan unggulan kedua Karolina Pliskova. Duel ini bakal berlangsung ketat mengingat keduanya dua petenis terbaik saat ini.
(aww)