Dibekuk Dominic Thiem, Roger Federer Harus Sapu Dua Laga Terakhir
Dibekuk Dominic Thiem, Roger Federer Harus Sapu Dua Laga Terakhir
A
A
A
LONDON - Petenis Swiss, Roger Federer melalui jalur terjal di laga pertama Final ATP 2019 di Grup Bjorn Borg setelah dikalahkan Dominic Thiem. Thiem menaklukkan kolektor Grand Slam itu hanya dalam dua set 7-5, 7-5 di The O2 Arena, London, Inggris.
Thiem memperpanjang rekornya menjadi 5-2 atas Federer dalam seri ATP Head2Head mereka, termasuk tiga kemenangan tahun ini. Kemenangan itu memperberat langkah Federer lolos ke final. Dia harus memenangi dua laga terakhir grup untuk lolos dari penyisihan grup.
Federer memenangkan mahkota Final ATP pada 2003-04 (di Houston), 2006-07 (Shanghai) dan 2010-11 (London). Dia memiliki rekor 57-15 rekor pertandingan di Final ATP, yang pertama kali diadakan di Tokyo pada tahun 1970.
Faktor usia cukup memengaruhi agresivitas Federer melawan Thiem yang memiliki tenaga lebih fresh. Dengan kekalahan itu, Federer harus all-out untuk merebut dua kemenangan di Grup Bjorn Borg jika masih ingin lolos ke podium juara.
’’Ini turnamen normal dari sini dan seterusnya. Saya tidak boleh kalah lagi,"kata Federer. "Begitulah setiap minggu dalam setahun selama 20 tahun terakhir, jadi dari sudut pandang itu, tidak ada yang baru."
Federer juga memuji performa Thiem yang memberikan perlawanan kepadanya. Menurutnya, permainan Thiem menunjukkan kelasnya sebagai petenis elite dunia. “Saya pikir dia bermain bagus,”kata Federer.
Mantan petenis nomor 1 dunia itu akan mengalihkan fokusnya ke pertandingan berikutnya pada hari Selasa melawan Matteo Berrettini, yang juga kalah dalam pertandingan pembukaannya melawan Novak Djokovic. Dia tidak akan meremehkan Berrettini yang menjalani debut tampil di Final ATP.
"Dengan servisnya, dengan apa yang bisa ia lakukan, jelas lawan mana pun berbahaya di sini," kata Federer. “Aku harus pulih. Saya harus memastikan saya bermain lebih baik dari hari ini dan mudah-mudahan saya bisa memenangkan pertandingan itu. "
Thiem memperpanjang rekornya menjadi 5-2 atas Federer dalam seri ATP Head2Head mereka, termasuk tiga kemenangan tahun ini. Kemenangan itu memperberat langkah Federer lolos ke final. Dia harus memenangi dua laga terakhir grup untuk lolos dari penyisihan grup.
Federer memenangkan mahkota Final ATP pada 2003-04 (di Houston), 2006-07 (Shanghai) dan 2010-11 (London). Dia memiliki rekor 57-15 rekor pertandingan di Final ATP, yang pertama kali diadakan di Tokyo pada tahun 1970.
Faktor usia cukup memengaruhi agresivitas Federer melawan Thiem yang memiliki tenaga lebih fresh. Dengan kekalahan itu, Federer harus all-out untuk merebut dua kemenangan di Grup Bjorn Borg jika masih ingin lolos ke podium juara.
’’Ini turnamen normal dari sini dan seterusnya. Saya tidak boleh kalah lagi,"kata Federer. "Begitulah setiap minggu dalam setahun selama 20 tahun terakhir, jadi dari sudut pandang itu, tidak ada yang baru."
Federer juga memuji performa Thiem yang memberikan perlawanan kepadanya. Menurutnya, permainan Thiem menunjukkan kelasnya sebagai petenis elite dunia. “Saya pikir dia bermain bagus,”kata Federer.
Mantan petenis nomor 1 dunia itu akan mengalihkan fokusnya ke pertandingan berikutnya pada hari Selasa melawan Matteo Berrettini, yang juga kalah dalam pertandingan pembukaannya melawan Novak Djokovic. Dia tidak akan meremehkan Berrettini yang menjalani debut tampil di Final ATP.
"Dengan servisnya, dengan apa yang bisa ia lakukan, jelas lawan mana pun berbahaya di sini," kata Federer. “Aku harus pulih. Saya harus memastikan saya bermain lebih baik dari hari ini dan mudah-mudahan saya bisa memenangkan pertandingan itu. "
(aww)
Explore More