Aroma Tak Sedap Dibalik Penunjukkan Mourinho Sebagai Pelatih Tottenham
A
A
A
PARIS - Ditunjuknya Jose Mourinho sebagai pelatih baru Tottenham Hotspur ternyata menyisakan aroma tak sedap. Mourinho dituding melakukan berbagai macam cara untuk bisa menjadi juru taktik Spurs.
Adalah pelatih Lille, Christophe Galtier yang membongkar tindakan Mourinho yang dianggap tidak pantas dilakukan pelatih profesional. Apa yang sebenarnya terjadi hingga Galtier merasa tidak senang dengan pengangkatan Mourinho sebagai pengganti Mauricio Pochettino itu? (Baca juga : Tottenham Hotspur Resmi Tunjuk Jose Mourinho Jadi Pelatih Baru )
Seperti dilaporkan Sportskeeda, Jumat (22/11/2019), menurut Galtier, Mourinho membajak dua asistennya di Lille. Nuno Santos dan Joao Sacramento dikabarkan langsung digaet Mourinho begitu manajemen Si Lili Putih telah sepakat mengontrak The Special One itu. Tak sampai di situ, kabarnya pula mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United itu juga ingin memboyong Luis Campos yang saat ini masih menjadi Direktur Olahrga Lille.
Galtier tidak menyalahkan staf kepelatihannya untuk mengambil posisi baru. Namun dia menegaskan tidak senang dengan cara Mourinho melakukan hal tersebut. "Setiap orang memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Sangat berkelas, toh, sangat berkelas untuk bertindak seperti itu," sindir Galtier.
"Saya marah? Waktunya tidak tepat. Ada cara untuk melakukan banyak hal. Bagaimanapun, yang penting saya setuju dengan keputusan presiden (Gerard Lopez). Presiden saya dan Luis Campos tidak dapat melakukan apa pun untuk menjaga dua orang yang tidak dapat bertahan dalam proyek ini. Kami tidak berada di dunia Care Bears (karakter kartun)."
Galtier mengetahui kalau Santos dan Sacramento telah menjadi asisten Mourinho itu setelah ditelepon Presiden Lille. "Dia memberi tahu saya tentang situasinya. Saya tidak melihat apa pun yang terjadi. Kami sedang mempersiapkan secara normal untuk pertandingan di Paris (melawan PSG)."
"Dia menjelaskannya kepada saya, dan saya mengerti. Saya akan melakukan hal yang sama. Jika staf ingin pergi ke proyek lain, dibutuhkan begitu banyak investasi sehingga jika kepala Anda 10 persen di tempat lain, Anda pasti akan gagal."
Galtier tentu tidak berharap Campos mengikuti mantan staf kepelatihannya ke Spurs. "Luis 200 persen diinvestasikan dalam proyek di Lille dan saya tidak melihat keinginannya untuk mencari tempat baru."
Adalah pelatih Lille, Christophe Galtier yang membongkar tindakan Mourinho yang dianggap tidak pantas dilakukan pelatih profesional. Apa yang sebenarnya terjadi hingga Galtier merasa tidak senang dengan pengangkatan Mourinho sebagai pengganti Mauricio Pochettino itu? (Baca juga : Tottenham Hotspur Resmi Tunjuk Jose Mourinho Jadi Pelatih Baru )
Seperti dilaporkan Sportskeeda, Jumat (22/11/2019), menurut Galtier, Mourinho membajak dua asistennya di Lille. Nuno Santos dan Joao Sacramento dikabarkan langsung digaet Mourinho begitu manajemen Si Lili Putih telah sepakat mengontrak The Special One itu. Tak sampai di situ, kabarnya pula mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United itu juga ingin memboyong Luis Campos yang saat ini masih menjadi Direktur Olahrga Lille.
Galtier tidak menyalahkan staf kepelatihannya untuk mengambil posisi baru. Namun dia menegaskan tidak senang dengan cara Mourinho melakukan hal tersebut. "Setiap orang memiliki cara mereka sendiri dalam melakukan sesuatu. Sangat berkelas, toh, sangat berkelas untuk bertindak seperti itu," sindir Galtier.
"Saya marah? Waktunya tidak tepat. Ada cara untuk melakukan banyak hal. Bagaimanapun, yang penting saya setuju dengan keputusan presiden (Gerard Lopez). Presiden saya dan Luis Campos tidak dapat melakukan apa pun untuk menjaga dua orang yang tidak dapat bertahan dalam proyek ini. Kami tidak berada di dunia Care Bears (karakter kartun)."
Galtier mengetahui kalau Santos dan Sacramento telah menjadi asisten Mourinho itu setelah ditelepon Presiden Lille. "Dia memberi tahu saya tentang situasinya. Saya tidak melihat apa pun yang terjadi. Kami sedang mempersiapkan secara normal untuk pertandingan di Paris (melawan PSG)."
"Dia menjelaskannya kepada saya, dan saya mengerti. Saya akan melakukan hal yang sama. Jika staf ingin pergi ke proyek lain, dibutuhkan begitu banyak investasi sehingga jika kepala Anda 10 persen di tempat lain, Anda pasti akan gagal."
Galtier tentu tidak berharap Campos mengikuti mantan staf kepelatihannya ke Spurs. "Luis 200 persen diinvestasikan dalam proyek di Lille dan saya tidak melihat keinginannya untuk mencari tempat baru."
(bbk)