Perjalanan Berliku Stoeva Bersaudara Menuju Olimpiade Tokyo 2020

Selasa, 26 November 2019 - 10:54 WIB
Perjalanan Berliku Stoeva Bersaudara Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Perjalanan Berliku Stoeva Bersaudara Menuju Olimpiade Tokyo 2020
A A A
GWANGJU - Bukan hanya lawan tangguh yang menjadi tantangan bagi Stoeva bersaudara, Gabriela dan Stefani saat mereka berjuang menuju ke Olimpiade Tokyo 2020. Homesick rindu dengan kampung halaman juga menjadi masalah lain.

Duo Bersaudara asal Bulgaria saat ini berbasis di Paris, Prancis. Mereka mengakui dengan berlatih di Prancis bisa mengurangi persaan homesick jika mengikuti turnamen yang jauh dari rumah untuk waktu yang lama.

"Ketika kita lelah dan ketika kita perlu sedikit pendinginan dan istirahat, kita ingin kembali ke Bulgaria," kata Gabriela. "Pelatihan di Paris banyak membantu kita. Kita bisa melihat buktinya. (Tapi) Sulit, karena Prancis bukan negara kita, itu tempat kerja kita, kita perlu memberi 100 persen di sana. Tapi kadang-kadang kita perlu berkorban,"lanjutnya.

Perjalanan Berliku Stoeva Bersaudara Menuju Olimpiade Tokyo 2020


Sebagai pasangan ganda wanita terbaik Eropa saat ini, perhatian pada mereka dari negara asal mereka diperkirakan akan meningkat selama beberapa bulan ke depan. The Stoevas - yang saat ini berada di urutan ke-9 dalam Race to Tokyo - mengakui tekanan dari penggemar di Bulgaria.

’’Ada banyak perhatian kepada kami karena kami dan semua orang mengharapkan kami untuk selalu dalam kondisi yang baik dan selalu di level tinggi. Kami berusaha untuk tidak memikirkan tekanan dan hanya fokus pada permainan kami,"tuturnya.

The Stoevas sempat mengalami masa sulit pada awal periode kualifikasi Olimpiade karena berselisih dengan asosiasi bulu tangkis Bulgaria. Setelah All England pada Maret lalu, dan dengan pengecualian Kejuaraan Dunia, mereka tidak memainkan pertandingan tingkat atas lainnya (Super 500 atau lebih tinggi) hingga China Open pada bulan September.

Sejak itu, mereka mendapatkan hasil yang bagus - mengalahkan, misalnya, Misaki Matsutomo / Ayaka Takahashi di Prancis dan China; dan memenangkan Dutch Open - tetapi mereka belum bisa mengulangi performa menakjubkan mereka tahun lalu.

’’Kami memiliki beberapa masalah di awal musim panas. Kami harus berhenti sebentar, ”kata Gabriela. ’’Sulit untuk kembali, karena ketika Anda berhenti di level tinggi ini, sangat sulit untuk mengejar ketinggalan dengan pasangan kelas dunia dalam ganda wanita. Jadi bagi kami tujuan utama adalah untuk mencapai level yang kami miliki di awal tahun, untuk mencoba untuk tetap pada level mereka karena itu sangat sulit. Dan saya pikir kami akan kembali perlahan, tapi kami mencoba berjuang untuk setiap pertandingan, dan setiap pertandingan."

Pada akhir tahun lalu, Stoevas Bersaudara bangkit, ketika mereka mencapai final Swiss Open dan French Open, memenangkan Kejuaraan Eropa, dan lolos ke Final Tur Dunia BWF HSBC 2019.

"Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Gabriela, setelah Bulgaria mengalahkan juara Olimpiade Matsutomo dan Takahashi di Fuzhou. ’’Kami bermimpi suatu hari nanti untuk mencapai final dan mungkin bahkan memenangkan salah satu turnamen ini. Tetapi bagi kami tujuan utamanya adalah untuk bermain lebih baik setiap ronde, untuk bertarung melawan setiap pasangan, dan jika kami bisa maju ke final, itu akan sempurna bagi kami.”

"Itu memberi kita lebih banyak kepercayaan diri, dan tidak begitu takut terhadap orang-orang Asia, dan saya pikir itu hal yang positif ketika kita pergi ke lapangan," tambah Stefani.

"Menang melawan pasangan teratas selalu memberi Anda motivasi untuk bekerja lebih keras ... pelatih kami melatih kami untuk menjadi seperti ganda putra, menjadi lebih agresif, dan kami lebih sering melawan dengan anak laki-laki."
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5704 seconds (0.1#10.140)