Unai Emery Bayar Mahal Keterpurukan Arsenal
A
A
A
LONDON - Unai Emery mungkin tidak akan menduga kariernya di Liga Primer bersama Arsenal bakal berakhir sangat cepat. Datang dengan prestasi cukup mentereng, pelatih asal Spanyol itu harus merasakan pahitnya pemecatan.
(Baca Juga: Arsenal Resmi Pecat Unai Emery
Emery resmi direkrut Arsenal menggantikan Arsene Wenger pada 23 Mei 2018 dengan ekspektasi sangat tinggi. Dengan torehan cukup bagus, pelatih berusia 48 tahun itu diharapkan dapat membantu memulihkan reputasi The Gunners.
Tingginya harapan itu bukan tanpa sebab. Emery punya pengalaman cukup tinggi lantaran sudah bertugas di sisi lapangan sejak 2004 dan menukangi hingga enam klub. Terlebih, mantan gelandang Real Sociedad tersebut juga berhasil meraih 10 gelar bergengsi.
Ketika membesut Sevilla, dia sukses menjuarai Liga Europa hingga tiga kali secara beruntun, yakni pada 2013/2014, 2014/2015, dan 2015/2016. Hegemoni itu bisa dilanjutkan Emery ketika dipercaya untuk mengangani Paris Saint Germain (PSG) pada 28 Juni 2016.
Selama melatih PSG, Emery mendulang tujuh trofi, termasuk satu gelar Ligue 1 pada 2017/2018. Sayangnya, rekor itu terhenti ketika dia hijrah ke Emirates Stadium. Bukannya prestasi bagus yang diraih, dia malah gagal memenuhi ekpektasi.
Pada edisi 2018/2019 yang merupakan debut musimnya, Emery hanya bisa membawa Arsenal finish di posisi kelima. Kegagalan serupa terjadi di kompetisi lain, seperti terhenti di putaran empat Piala FA dan hanya sampai perempat final Piala Liga (Carabao Cup).
Peluang meraih gelar sempat muncul lantaran Arsenal melaju ke final Liga Europa. Sayang, Meriam London urung berpesta lantaran kalah 1-4 dari Chelsea. Sialnya lagi, peruntungan klub London Utara itu juga belum membaik di musim 2019/2020.
Walau sudah menghabiskan hingga 137 juta poundsterling untuk membeli lima pemain pada bursa transfer musim panas lalu, prestasi Arsenal jauh dari memuaskan. Di Liga Primer, mereka terdampar di posisi delapan lantaran baru mencatat empat menang, enam imbang dan tiga kalah.
Tidak hanya itu, setelah dikalahkan Eintracht Frankfurt 1-2 pada laga kelima penyisihan Grup F Liga Europa, Arsenal telah melewati tujuh pertandingan beruntun disemua kompetisi tanpa kemenangan. Hal yang tentunya tidak dinginkan petinggi Arsenal.
Statistik Emery L M I K %
Lorca Deportiva 70 34 16 20 48.6AlmerÃa 84 39 20 25 46.4
Valencia 220 107 58 55 48.6
Spartak Moscow 26 12 4 10 46.2
Sevilla 205 106 43 56 51.7
PSG 114 87 15 12 76.3
Arsenal 78 43 16 19 55.1Ket: L= Laga, M=Menang, I=Imbang, K=Kalah, %=Persentase kemenangan
(Baca Juga: Arsenal Resmi Pecat Unai Emery
Emery resmi direkrut Arsenal menggantikan Arsene Wenger pada 23 Mei 2018 dengan ekspektasi sangat tinggi. Dengan torehan cukup bagus, pelatih berusia 48 tahun itu diharapkan dapat membantu memulihkan reputasi The Gunners.
Tingginya harapan itu bukan tanpa sebab. Emery punya pengalaman cukup tinggi lantaran sudah bertugas di sisi lapangan sejak 2004 dan menukangi hingga enam klub. Terlebih, mantan gelandang Real Sociedad tersebut juga berhasil meraih 10 gelar bergengsi.
Ketika membesut Sevilla, dia sukses menjuarai Liga Europa hingga tiga kali secara beruntun, yakni pada 2013/2014, 2014/2015, dan 2015/2016. Hegemoni itu bisa dilanjutkan Emery ketika dipercaya untuk mengangani Paris Saint Germain (PSG) pada 28 Juni 2016.
Selama melatih PSG, Emery mendulang tujuh trofi, termasuk satu gelar Ligue 1 pada 2017/2018. Sayangnya, rekor itu terhenti ketika dia hijrah ke Emirates Stadium. Bukannya prestasi bagus yang diraih, dia malah gagal memenuhi ekpektasi.
Pada edisi 2018/2019 yang merupakan debut musimnya, Emery hanya bisa membawa Arsenal finish di posisi kelima. Kegagalan serupa terjadi di kompetisi lain, seperti terhenti di putaran empat Piala FA dan hanya sampai perempat final Piala Liga (Carabao Cup).
Peluang meraih gelar sempat muncul lantaran Arsenal melaju ke final Liga Europa. Sayang, Meriam London urung berpesta lantaran kalah 1-4 dari Chelsea. Sialnya lagi, peruntungan klub London Utara itu juga belum membaik di musim 2019/2020.
Walau sudah menghabiskan hingga 137 juta poundsterling untuk membeli lima pemain pada bursa transfer musim panas lalu, prestasi Arsenal jauh dari memuaskan. Di Liga Primer, mereka terdampar di posisi delapan lantaran baru mencatat empat menang, enam imbang dan tiga kalah.
Tidak hanya itu, setelah dikalahkan Eintracht Frankfurt 1-2 pada laga kelima penyisihan Grup F Liga Europa, Arsenal telah melewati tujuh pertandingan beruntun disemua kompetisi tanpa kemenangan. Hal yang tentunya tidak dinginkan petinggi Arsenal.
Statistik Emery L M I K %
Lorca Deportiva 70 34 16 20 48.6AlmerÃa 84 39 20 25 46.4
Valencia 220 107 58 55 48.6
Spartak Moscow 26 12 4 10 46.2
Sevilla 205 106 43 56 51.7
PSG 114 87 15 12 76.3
Arsenal 78 43 16 19 55.1Ket: L= Laga, M=Menang, I=Imbang, K=Kalah, %=Persentase kemenangan
(mir)