Penetapan Juara Nasional 2019, Alvin Bahar Tunggu Keputusan Resmi PP IMI
A
A
A
SERPONG - Pembalap Honda Racing Indonesia, Alvin bahar sukses berdiri gagah di podium kedua pada seri pemungkas di Sirkuit Jalan Raya BSD City, Minggu (1/12/2019). Keberhasilan itu semakin mendekatkan namanya sebagai juara nasional Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019 untuk kelas ITCR Max 1600.
Saat ini Alvin Bahar tinggal menunggu keputusan resmi dari PP IMI terkait penentapan namanya sebagai juara nasional ISSOM 2019. Jika disahkan, itu menjadi gelar juara nasional kedelapan buat pembalap senior Honda Racing Indonesia.
Gelar itu tentu merupakan yang terbanyak dari sekian gelar juara nasional yang pernah dikumpulkan pembalap Indonesia. Secara peraturan buku merah balap mobil IMI, pembalap yang didiskualifikasi poinnya tentu dihapus. Itu artinya, hingga seri pemungkas di Sirkuit Jalan Raya BSD, Alvin memimpin dengan perolehan 73 poin diikuti Demas Agil (TTI) dengan 54 angka, dan Avila Bahar dari ABM Motorsport di tempat ketiga dengan 50 poin.
Haridarma Manoppo (TTI) yang didiskualifikasi pada putaran keempat ISSOM Night Race, September lalu, berada di tempat keempat dengan total 44 poin. Dengan catatan itu, Alvin sudah 99% juara nasional atau tinggal menunggu pengumuman resmi dari PP IMI dan gelar juara nasional pembalap senior Honda Racing Indonesia itu pun resmi.
"Soal juara nasional itu saya nothing to lose. Memang kalau secara peraturan buku merah balap mobil, tentu sudah juara, karena pembalap yang didiskualifikasi kan poinnya dihapus. Tapi, memang resminya harus menunggu ketok palu dari PP IMI. Jadi kita sabar menunggu saja," ujar Alvin dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (2/12).
Berbicara mengenai balapan seri pemungkas di Sirkuit Jalan Raya BSD, Alvin merasa kurang puas dengan pencapaiannya. Dia mengaku tertipu oleh cuaca sehingga persiapan awal dengan ban hujan justru mengecoh.
Alhasil, Alvin hanya puas finis di posisi kedua setelah Haridarma yang melesat di posisi pertama sejak awal lomba. Sebelum start, cuaca gelap sehingga settingan langsung dirubah ke settingan hujan dan ban belakang pun pake ban hujan.
"Tapi, baru sepersekian detik lomba, langsung terang. Panas dan kering sehingga lap time tak bisa maksimal. Untungnya ada kepuasan masih bisa ngejar Haridarma head to head jadi satu lawan satu ya," jelas Alvin.
"Bagi Alvin, evaluasi tahun ini sih, tim sangat kekurangan waktu untuk bisa lebih maksimal sehingga di tahun ini hanya cukup dengan apa yang ada. Tapi, untuk tahun depan, target tim sudah bulat dan optimistis juara nasional sepanjang dua tahun beruntun 2020 dan 2021," imbuh Alvin.
Saat ini Alvin Bahar tinggal menunggu keputusan resmi dari PP IMI terkait penentapan namanya sebagai juara nasional ISSOM 2019. Jika disahkan, itu menjadi gelar juara nasional kedelapan buat pembalap senior Honda Racing Indonesia.
Gelar itu tentu merupakan yang terbanyak dari sekian gelar juara nasional yang pernah dikumpulkan pembalap Indonesia. Secara peraturan buku merah balap mobil IMI, pembalap yang didiskualifikasi poinnya tentu dihapus. Itu artinya, hingga seri pemungkas di Sirkuit Jalan Raya BSD, Alvin memimpin dengan perolehan 73 poin diikuti Demas Agil (TTI) dengan 54 angka, dan Avila Bahar dari ABM Motorsport di tempat ketiga dengan 50 poin.
Haridarma Manoppo (TTI) yang didiskualifikasi pada putaran keempat ISSOM Night Race, September lalu, berada di tempat keempat dengan total 44 poin. Dengan catatan itu, Alvin sudah 99% juara nasional atau tinggal menunggu pengumuman resmi dari PP IMI dan gelar juara nasional pembalap senior Honda Racing Indonesia itu pun resmi.
"Soal juara nasional itu saya nothing to lose. Memang kalau secara peraturan buku merah balap mobil, tentu sudah juara, karena pembalap yang didiskualifikasi kan poinnya dihapus. Tapi, memang resminya harus menunggu ketok palu dari PP IMI. Jadi kita sabar menunggu saja," ujar Alvin dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (2/12).
Berbicara mengenai balapan seri pemungkas di Sirkuit Jalan Raya BSD, Alvin merasa kurang puas dengan pencapaiannya. Dia mengaku tertipu oleh cuaca sehingga persiapan awal dengan ban hujan justru mengecoh.
Alhasil, Alvin hanya puas finis di posisi kedua setelah Haridarma yang melesat di posisi pertama sejak awal lomba. Sebelum start, cuaca gelap sehingga settingan langsung dirubah ke settingan hujan dan ban belakang pun pake ban hujan.
"Tapi, baru sepersekian detik lomba, langsung terang. Panas dan kering sehingga lap time tak bisa maksimal. Untungnya ada kepuasan masih bisa ngejar Haridarma head to head jadi satu lawan satu ya," jelas Alvin.
"Bagi Alvin, evaluasi tahun ini sih, tim sangat kekurangan waktu untuk bisa lebih maksimal sehingga di tahun ini hanya cukup dengan apa yang ada. Tapi, untuk tahun depan, target tim sudah bulat dan optimistis juara nasional sepanjang dua tahun beruntun 2020 dan 2021," imbuh Alvin.
(mir)