Anthony dan Chen Long Lolos dari Grup Neraka, Ini Penjelasannya
A
A
A
GUANGZHOU - Lolosnya tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Chen Long dari China lolos ke babak semifinal menyisakan pertanyaan. Mengapa kedua pemain tersebut lolos, sementara Chou Tien Chen yang memetik dua kemenangan di awal laga Grup B yang tersingkir dari Grup Neraka di Final BWF World Tour 2019?
Sebelum laga terakhir di Grup A, posisi Chou di atas angina dengan memimpin Grup B dari dua kali menang. Anthony dan Chen Long di posisi kedua dan ketiga diikuti Viktor Axelsen sebagai juru kunci. Anthony, Chen Long yang sama-sama menelan satu kekalahan harus menang di laga terakhir. Demikian juga Axelsen yang dua kali kalah tetap berpeluang lolos.
Drama itu dimulai ketika Chen Long mampu menaklukkan Chou dua game langsung 21-15, 21-19. Chen Long pun lolos dengan dua kali menang. Apakah Chou juga lolos? Tidak. Skenario berubah ketika Anthony menang setelah Axelsen tidak bisa melanjutkan pertandingan di game pertama saat posisi unggul 13-6. Pemain Denmark itu mengundurkan diri karena cedera hamstring.
Nah, dalam kondisi salah seorang pemain mengundurkan diri di tengah pertandingan, maka akan berlaku Pasal 16.2.5. mengenai Peraturan Pertandingan Umum yang berbunyi: ’’Jika sakit, cedera, diskualifikasi atau halangan yang tidak dapat dihindari mencegah seorang pemain/pasangan menyelesaikan semua pertandingan grup, semua hasil dari pemain/pasangan tersebut akan dihapus. Mengundurkan diri selama pertandingan akan dianggap tidak menyelesaikan semua pertandingan grup."
Dengan mundurnya Axelsen, maka semua hasil pertandingan yang sudah dilalui mantan pemain nomor satu dunia itu dihapus. Setelah hasil Axelsen dihapus, posisi Ginting, Chen Long dan Chou Tien Chen sejajar dengan satu kemenangan dan satu kekalahan.
Namun, Ginting menduduki puncak Grup B dengan selisih game terbaik 1, diikuti oleh Chen Long yang memiliki selisih game 0. Chou terjawab karena selisih game -1. Inilah drama yang merugikan Chou, tapi menguntungkan Anthony dan Chen Long.
Sebelum laga terakhir di Grup A, posisi Chou di atas angina dengan memimpin Grup B dari dua kali menang. Anthony dan Chen Long di posisi kedua dan ketiga diikuti Viktor Axelsen sebagai juru kunci. Anthony, Chen Long yang sama-sama menelan satu kekalahan harus menang di laga terakhir. Demikian juga Axelsen yang dua kali kalah tetap berpeluang lolos.
Drama itu dimulai ketika Chen Long mampu menaklukkan Chou dua game langsung 21-15, 21-19. Chen Long pun lolos dengan dua kali menang. Apakah Chou juga lolos? Tidak. Skenario berubah ketika Anthony menang setelah Axelsen tidak bisa melanjutkan pertandingan di game pertama saat posisi unggul 13-6. Pemain Denmark itu mengundurkan diri karena cedera hamstring.
Nah, dalam kondisi salah seorang pemain mengundurkan diri di tengah pertandingan, maka akan berlaku Pasal 16.2.5. mengenai Peraturan Pertandingan Umum yang berbunyi: ’’Jika sakit, cedera, diskualifikasi atau halangan yang tidak dapat dihindari mencegah seorang pemain/pasangan menyelesaikan semua pertandingan grup, semua hasil dari pemain/pasangan tersebut akan dihapus. Mengundurkan diri selama pertandingan akan dianggap tidak menyelesaikan semua pertandingan grup."
Dengan mundurnya Axelsen, maka semua hasil pertandingan yang sudah dilalui mantan pemain nomor satu dunia itu dihapus. Setelah hasil Axelsen dihapus, posisi Ginting, Chen Long dan Chou Tien Chen sejajar dengan satu kemenangan dan satu kekalahan.
Namun, Ginting menduduki puncak Grup B dengan selisih game terbaik 1, diikuti oleh Chen Long yang memiliki selisih game 0. Chou terjawab karena selisih game -1. Inilah drama yang merugikan Chou, tapi menguntungkan Anthony dan Chen Long.
(aww)