Jose Mourinho : VAR Jadi Pembunuh Sepak Bola
A
A
A
LONDON - Teknologi baru yang diperkenalkan di sepak bola, Video Assistant Referee (VAR) ternyata tak sepenuhnya membuat cabang olahraga yang digilai di muka bumi ini menjadi menarik. Beberapa pelatih, termasuk Jose Mourinho menganggap pengunaan VAR jadi pembunuh di sepak bola.
Pelatih Tottenham Hotspur itu menumpahkan kekesalannya lantaran Son Heung-min diganjar kartu merah saat dikalahkan Chelsea 0-2 dalam lanjutan Liga Primer Inggris akhir pekan lalu. Pemain impor asak Korea Selatan itu diusir wasit Anthony Taylor karena dianggap menendang bek Chelsea, Antonio Rudiger.
Awalnya, Taylor tak melihat kejadian tersebut. Namun keputusan tersebut akhirnya diubah setelah asisten video wasit Paul Tierney melihat adanya pelanggaran. Dan setelah melihat VAR, Taylor akhirnya memutuskan Heung-min terkena kartu merah.
"Saya pikir Tierney salah. Ini panggilan yang salah. Ini adalah Inggris, Liga Primer, kompetisi terbaik di dunia, dengan karakteristik bahwa jika kita mengubahnya, kita akan membunuh liga terbaik di dunia," beber Mourinho dilansir Sky Sports, Selasa (24/12/2019).
"Paul Tierney memutuskan ya dan Anthony Taylor dalam waktu yang tepat ada di dekat kejadian dan hanya berjarak lima meter. Ia sempat memutuskan tidak kartu merah. Jadi siapa yang menjadi wasit permainan? Taylor atau Tierney?" sungut pelatih asal Portugal itu.
"VAR seharusnya mendukung sepak bola, untuk membawa kebenaran ke dalam sebuah tontonan. Mereka melakukan itu dengan keputusan penalti dan mereka membunuh pertandingan dengan keputusan Heung-min."
Dengan kekalahan tersebut kini Tottenham berada di peringkat ketujuh klasemen atau terpaut enam poin dari Chelsea yang bertengger di posisi keempat. Ini adalah kekalahan Mourinho sejak menggantikan posisi Mauricio Pochettino. Dua kekalahan dialami Liga Primer dan satu lagi terjadi di Liga Champions.
Pelatih Tottenham Hotspur itu menumpahkan kekesalannya lantaran Son Heung-min diganjar kartu merah saat dikalahkan Chelsea 0-2 dalam lanjutan Liga Primer Inggris akhir pekan lalu. Pemain impor asak Korea Selatan itu diusir wasit Anthony Taylor karena dianggap menendang bek Chelsea, Antonio Rudiger.
Awalnya, Taylor tak melihat kejadian tersebut. Namun keputusan tersebut akhirnya diubah setelah asisten video wasit Paul Tierney melihat adanya pelanggaran. Dan setelah melihat VAR, Taylor akhirnya memutuskan Heung-min terkena kartu merah.
"Saya pikir Tierney salah. Ini panggilan yang salah. Ini adalah Inggris, Liga Primer, kompetisi terbaik di dunia, dengan karakteristik bahwa jika kita mengubahnya, kita akan membunuh liga terbaik di dunia," beber Mourinho dilansir Sky Sports, Selasa (24/12/2019).
"Paul Tierney memutuskan ya dan Anthony Taylor dalam waktu yang tepat ada di dekat kejadian dan hanya berjarak lima meter. Ia sempat memutuskan tidak kartu merah. Jadi siapa yang menjadi wasit permainan? Taylor atau Tierney?" sungut pelatih asal Portugal itu.
"VAR seharusnya mendukung sepak bola, untuk membawa kebenaran ke dalam sebuah tontonan. Mereka melakukan itu dengan keputusan penalti dan mereka membunuh pertandingan dengan keputusan Heung-min."
Dengan kekalahan tersebut kini Tottenham berada di peringkat ketujuh klasemen atau terpaut enam poin dari Chelsea yang bertengger di posisi keempat. Ini adalah kekalahan Mourinho sejak menggantikan posisi Mauricio Pochettino. Dua kekalahan dialami Liga Primer dan satu lagi terjadi di Liga Champions.
(bbk)