Hofmann Kecewa Iannone Lebih Suka Main IG ketimbang Fokus MotoGP
A
A
A
ROMA - Andrea Iannone barangkali lupa dirinya pembalap MotoGP, bukan selebgram. Begitu pikir Alex Hofmann.
Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Andrea Iannone, menuai sorotan negatif. Sejak tersandung kasus doping, eks rider Ducati lebih narsis di media sosial Instagram (IG).
Dalam sehari Iannone bisa memposting berkali-kali kegiatannya di Feed Instagram maupun fitur Instagram Story. Tidak ada yang salah dengan itu, tetapi mantan rekan satu timnya, Alex Hofmann merasa kecewa.
"Iannone senang memperlihatkan dirinya sebagai model. Kasus doping ini tentu saja mengecewakan. Anda tidak dapat mengetahuinya jika ia ingin meningkatkan fisiknya untuk Instagram atau jika itu adalah masalah kinerja sebagai pembalap motor," kata Hofmann dikutip Paddock-GP, Minggu (5/1/2020).
"Ia adalah orang yang sangat fokus menggunakan media sosial dan yang selalu memiliki teman lebih banyak pengikut di Instagram. Ini menunjukkan di mana prioritasnya. Itulah bedanya dengan Marc Marquez dan Valentino Rossi yang tidak seperti itu," lanjut Hofman.
Valentino Rossi dan Marc Marquez sebetulnya juga pengguna media sosial. Namun, kedua pembalap itu relatif lebih sering mengunggah kegiatan balapnya ketimbang sisi pribadi mereka. Tentu saja, di luar kebiasan itu, Iannone bebas menggunakan media sosial untuk sesuatu yang ia anggap menyenangkan.
Sayangnya, intensitas Iannone menggunakan media sosial berbanding terbalik dengan prestasinya di lintasan balap. Musim lalu, MotoGP 2019, pembalap 30 tahun asal Italia itu cuma finis di posisi ke-16 pada klasemen akhir.
Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Andrea Iannone, menuai sorotan negatif. Sejak tersandung kasus doping, eks rider Ducati lebih narsis di media sosial Instagram (IG).
Dalam sehari Iannone bisa memposting berkali-kali kegiatannya di Feed Instagram maupun fitur Instagram Story. Tidak ada yang salah dengan itu, tetapi mantan rekan satu timnya, Alex Hofmann merasa kecewa.
"Iannone senang memperlihatkan dirinya sebagai model. Kasus doping ini tentu saja mengecewakan. Anda tidak dapat mengetahuinya jika ia ingin meningkatkan fisiknya untuk Instagram atau jika itu adalah masalah kinerja sebagai pembalap motor," kata Hofmann dikutip Paddock-GP, Minggu (5/1/2020).
"Ia adalah orang yang sangat fokus menggunakan media sosial dan yang selalu memiliki teman lebih banyak pengikut di Instagram. Ini menunjukkan di mana prioritasnya. Itulah bedanya dengan Marc Marquez dan Valentino Rossi yang tidak seperti itu," lanjut Hofman.
Valentino Rossi dan Marc Marquez sebetulnya juga pengguna media sosial. Namun, kedua pembalap itu relatif lebih sering mengunggah kegiatan balapnya ketimbang sisi pribadi mereka. Tentu saja, di luar kebiasan itu, Iannone bebas menggunakan media sosial untuk sesuatu yang ia anggap menyenangkan.
Sayangnya, intensitas Iannone menggunakan media sosial berbanding terbalik dengan prestasinya di lintasan balap. Musim lalu, MotoGP 2019, pembalap 30 tahun asal Italia itu cuma finis di posisi ke-16 pada klasemen akhir.
(mir)