Jordan Tentang Tewasnya Kobe Bryant: Kata-kata Tidak Bisa Gambarkan Rasa Sakit Saya
A
A
A
LOS ANGELES - Tewasnya Kobe Bryant pada usia 41 tahun akibat kecelakaan helikopter membuat dunia bola basket terkejut. Rasa sedih dan duka cita dirasakan semua orang yang pernah besinggungan dengannya, khususnya sesama kolega.
Setelah berita tewasnya Bryant akibat helikopter yang ditumpanginya terjatuh dan terbakar di Calabasas, California, Minggu (26/1) pagi waktu setempat, langsung bermunculan banyak tanggapan di media social.
Shaquille O’Neal yang pernah menjadi rekan setimnya di LA Lakers, menyampaikan kesedihannya karena kehilangan seorang sudara. Setelah itu, sentiment dan ucapan bela sungkawa terus merebak dari sejumlah pihak, termasuk dari Jordan.
Salah satu legenda NBA itu mengaku merasa sangat bersedih atas tragedi yang menimpa Bryant. Mantan shooting guard Chicago Bulls tersebut masih belum percaya kalau juniornya itu meninggal dengan cara yang tragis. “Kata-kara tidak bisa menggambarkan rasa sakit yang saya rasakan. (Dia) seperti adik bagi saya,” ujar Jordan dilansir sports.yahoo.
Bryant memang punya tempat khusus di hati Jordan. Sebab, keduanya sempat terlibat rivalitas selama beberapa musim. Sepanjang kariernya, mereka sudah berulang kali menjuarai NBA. Bahkan, ketika hadir di NBA pada 1996, Bryant langsung dibandingkan dengan Jordan.
Sebelum pensiun pada 2003, Jordan telah enam kali menjuarai NBA. Sementara Bryant yang gantung sepatu pada 2016, hanya tertinggal satu gelar darinya. Meski demikian, dia bisa mengalahkan seniornya itu dalam daftar top skorer NBA sepanjang sejarah.
Bryant mungkin belum bisa mencapai status Jordan dalam pembahasan siapa pebasket terbaik sepanjang masa. Tapi, mendiang yang dijuluki Black Mamba itu tetap mampu mengukir prestasi luar biasa selama 20 tahun membela Lakers.
Itu sebabnya Jordan menyebut Bryant sebagai kompetitor yang cukup menakutkan. Sebelum ajal menjemput, Bryant sudah dianggap sebagai salah satu pebasket terbaik dalam sejarah. Torehan lima gelar NBA menjadi salah satu bukti kehebatannya.
Setelah berita tewasnya Bryant akibat helikopter yang ditumpanginya terjatuh dan terbakar di Calabasas, California, Minggu (26/1) pagi waktu setempat, langsung bermunculan banyak tanggapan di media social.
Shaquille O’Neal yang pernah menjadi rekan setimnya di LA Lakers, menyampaikan kesedihannya karena kehilangan seorang sudara. Setelah itu, sentiment dan ucapan bela sungkawa terus merebak dari sejumlah pihak, termasuk dari Jordan.
Salah satu legenda NBA itu mengaku merasa sangat bersedih atas tragedi yang menimpa Bryant. Mantan shooting guard Chicago Bulls tersebut masih belum percaya kalau juniornya itu meninggal dengan cara yang tragis. “Kata-kara tidak bisa menggambarkan rasa sakit yang saya rasakan. (Dia) seperti adik bagi saya,” ujar Jordan dilansir sports.yahoo.
Bryant memang punya tempat khusus di hati Jordan. Sebab, keduanya sempat terlibat rivalitas selama beberapa musim. Sepanjang kariernya, mereka sudah berulang kali menjuarai NBA. Bahkan, ketika hadir di NBA pada 1996, Bryant langsung dibandingkan dengan Jordan.
Sebelum pensiun pada 2003, Jordan telah enam kali menjuarai NBA. Sementara Bryant yang gantung sepatu pada 2016, hanya tertinggal satu gelar darinya. Meski demikian, dia bisa mengalahkan seniornya itu dalam daftar top skorer NBA sepanjang sejarah.
Bryant mungkin belum bisa mencapai status Jordan dalam pembahasan siapa pebasket terbaik sepanjang masa. Tapi, mendiang yang dijuluki Black Mamba itu tetap mampu mengukir prestasi luar biasa selama 20 tahun membela Lakers.
Itu sebabnya Jordan menyebut Bryant sebagai kompetitor yang cukup menakutkan. Sebelum ajal menjemput, Bryant sudah dianggap sebagai salah satu pebasket terbaik dalam sejarah. Torehan lima gelar NBA menjadi salah satu bukti kehebatannya.
(mir)